Site icon Prokalteng

Perbedaan Trigliserida dan Kolesterol

perbedaan-trigliserida-dan-kolesterol

BAGI Anda yang pernah atau rutin
melakukan medical check-up, istilah trigliserida dan kolesterol mungkin
sudah tidak asing di telinga. Namun, apakah Anda tahu arti dan perbedaan di
antara kedua istilah medis tersebut?

Sebelum bicara soal perbedaannya, Anda
perlu tahu bahwa tubuh manusia secara alami memproduksi lemak sebagai cadangan
yang akan diubah menjadi energi dan pembentukan sel. Lemak tersebut bisa
didapatkan dengan mengonsumsi makanan, seperti susu, keju, mentega, daging dan
minyak. 

Nah, lemak yang Anda makan akan diubah
oleh tubuh menjadi trigliserida dan kolesterol. Keduanya merupakan jenis lemak
yang bersirkulasi di dalam aliran darah bersama lipoprotein dalam pembuluh
darah. Lantas, apa yang membedakan trigliserida dan kolesterol? 

 

Apa itu trigliserida? 

Trigliserida adalah jenis lemak yang
sebagian besar didapatkan dari makanan. Saat mengonsumsi makanan, tubuh
mengubah kalori tidak diperlukan untuk segera digunakan oleh hati menjadi
trigliserida. Senyawa ini disimpan dalam sel-sel lemak yang kemudian dilepaskan
hormon dan diubah menjadi energi ketika tubuh kekurangan asupan energi. 

Apabila Anda banyak mengonsumsi makanan
mengandung lemak serta karbohidrat disertai dengan kebiasaan malas gerak,
jumlah lemak di dalam tubuh akan meningkat berkali-kali lipat. 

Ini artinya, kadar trigliserida di dalam
tubuh Anda juga akan lebih banyak dan makin menumpuk. Kondisi ini dikenal medis
dengan sebutan hypertrigliceridemia.

 

Apa itu kolesterol? 

Kolesterol merupakan lemak yang diproduksi oleh tubuh dari
makanan yang sudah dikonsumsi. Senyawa ini bisa Anda dapatkan dari makanan yang
mengandung lemak jenuh. Berbeda dengan trigliserida, makanan berkarbohidrat
tidak akan meningkatkan jumlah kolesterol di dalam tubuh.

Berdasarkan jenisnya kolesterol dibagi
menjadi dua, yakni kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL) dan
kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL). Kedua jenis kolesterol tersebut
memiliki perannya masing-masing. 

Secara umum, kolesterol digunakan untuk
pembentukan sel dan hormon, serta menunjang sistem pencernaan. Senyawa ini juga
membantu pembentukan hormon seks pada pria (testosteron) dan wanita (estrogen
dan progesteron).

Tidak hanya itu, kolesterol juga turut
membantu menghasilkan hormon stres kortisol dalam tubuh pria dan wanita.
Senyawa ini pun membantu produksi vitamin D yang larut dalam lemak ketika kulit
terpapar sinar matahari. 

Kolesterol bahkan mendukung produksi
empedu. Ini merupakan zat untuk membantu mencerna lemak dan penyerapan vitamin
A, D, K dan E. Jadi, tak selamanya kolesterol tak baik untuk tubuh. 

 

Perhatikan ini!

Karena trigliserida dan kolesterol
beredar di pembuluh darah, keduanya dapat menyebabkan penyumbatan apabila
jumlahnya berlebihan. Kondisi ini adalah awal mula terjadinya penyakit
jantung koroner, serangan jatung dan stroke.

Jika memiliki kadar kolesterol tinggi,
Anda juga harus mengecek kadar trigliserida. Hal ini harus dilakukan karena
keduanya dapat membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung ataupun
stroke. Bahkan, kadar trigliserida yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
peradangan akut di daerah pankreas (pankreatitis). 

 

Lalu apa yang harus dilakukan untuk
mencegahnya?

Anda harus lebih memerhatikan jenis
makanan yang dikonsumsi sehari-hari guna menghindari kadar trigliserida dan
kolesterol tinggi. Jangan lupa juga untuk mengonsultasikan hasil pemeriksaan
Anda dengan dokter. 

Dengan begitu, kadar trigliserida dan
kolesterol tinggi bisa segera ditindaklanjuti sebelum menyumbat pembuluh darah
dan menyebabkan penyakit jantung koroner, serangan jantung atau stroke. Coba
untuk melakukan gaya hidup yang lebih sehat.(NB/AYU/klikdokter)

 

 

Exit mobile version