PALANGKA RAYA-Polemik
David Bala sedikit menemui titik terang. Pemain asal Brasil yang baru mencetak
satu gol bagi Kalteng Putra itu bisa dipastikan akan dipulangkan ke negara
asal. Pihak manajemen menjanjikan pekan depan sudah rampung.
Tak hanya mengurus
kepulangan, manajemen Kalteng Putra juga akan melunasi semua tanggung jawab
gaji dan biaya pengobatan.
“Semua gaji dan biaya berobat
serta kepulangan ke Brasil semua sudah diurus. Minggu depan
pemberangkatannya,â€ungkap salah satu sumber dari salah satu jajaran manajemen
Kalteng Putra yang namanya enggan disebutkan, kepada Kalteng Pos, Kamis
(28/11).
Sementara, CEO Kalteng
Putra H Agustiar Sabran saat coba dikonfirmasi melalui nomor pribadinya, belum
merespon perihal David Bala.
Terpisah, Koordinator
Kalteng Manis, Edi Sabana mengatakan, masalah David Bala, sudah tentu menjadi
tanggung jawab manajemen.
“Kami hanya bisa
mendoakan semoga proses penyembuhannya bisa cepat dan pulih agar bisa bermain
lagi. Kedepanya manajemen bisa lebih selektif merekrut pemain tentunya
koordinasi dengan pelatih yang tahu,†tuturnya.
Mimpi buruk itu dimulai ketika David Bala melakoni laga kedua kontra PSIS
Semarang (24/9).
Pada menit ke-32, David harus ditarik keluar. Lutut kanannya bermasalah.
Dia kemudian digantikan Elthon Maran. Dan, ternyata itu adalah laga terakhir
bersama Kalteng Putra. Cedera lutut kanannya parah. Harus dioperasi. Manajemen
Kalteng Putra sempat berjanji menanggung biaya operasi. â€Tapi sampai sekarang
kasus David belum ada solusi,†kata sang agen Antonio Teles kepada Jawa Pos,
beberapa waktu lalu.
Sudah tiga bulan David ditelantarkan. Padahal, cederanya butuh penanganan
serius. Jika tak segera dioperasi, karirnya bisa saja terhenti. Teles akhirnya
membuat keputusan. Dia sempat ingin membawa David pulang ke Brasil. â€David akan
operasi di Brasil. Biaya semua saya yang tanggung, karena mereka (manajemen)
tak mau tanggung jawab,†tambah agen asal Brasil itu.
Teles memang sudah geregetan. Dia tak mau lagi menunggu manajemen. Sebab,
dia tak ingin karir David hancur akibat cedera. Sayang, saat akan dibawa pulang
ke Brasil, ada kendala dari pihak imigrasi.
Visa kerja David sudah over alias kedaluwarsa sejak awal bulan ini.
â€Jadi, kami tidak bisa pulang ke Brasil. Kami masih minta bantuan manajemen
untuk mengurus visa. Tapi belum ada jawaban,†keluh Teles.
Kondisi itu membuat
Teles bingung. Di sisi lain, dia harus segera memulangkan David untuk melakukan
operasi. Tapi, tidak ada bantuan dari manajemen. Artinya, hingga saat ini,
David masih tinggal di hotel Swiss Bell Palangka Raya. David pun merasa sudah
tidak betah. â€Aku hanya ingin pulang ke Brasil,†kata David Bala kepada Jawa
Pos singkat.(nue/jpg/ram)