Site icon Prokalteng

Mayoritas Exco Menyetujui Yunus Nusi Jadi Plt Sekjen PSSI

mayoritas-exco-menyetujui-yunus-nusi-jadi-plt-sekjen-pssi

HAMPIR pasti Yunus Nusi akan ditugaskan sebagai Plt Sekjen PSSI. Hal itu
diungkapkan anggota Exco PSSI Vivin Cahyani Sungkono. Dia menuturkan, lebih
dari dua pertiga anggota exco menyetujui Yunus sebagai Plt. Yunus dianggap
sebagai figur yang aktif. Terlebih, dia membidangi sepak bola dan kompetisi.
Karena itu, dia dianggap cocok. ’’Saya termasuk yang setuju,’’ ucap Vivin
kepada Jawa Pos kemarin.

Menurut Vivin, Yunus memahami statuta, paham struktur
kompetisi, dan komunikatif. ’’Jadi, sebagai Plt saya rasa sangat cocok. Semoga
bisa amanah menjadi jembatan menuju ke proses pemilihan Sekjen definitif,’’
ucapnya.

Jabatan Plt Sekjen, lanjut dia, tidak memiliki masa
aktif. Karena itu, setelah ini, pihaknya juga bersiap menyeleksi calon Sekjen
baru. Vivin menyebut, sudah ada beberapa nama yang melamar dengan mengirimkan
CV. Namun, dia belum bisa membeberkan siapa saja nama tersebut karena belum
diumumkan secara resmi.

Selain itu, pihaknya butuh waktu untuk menganalisis para
kandidat. Posisi Sekjen PSSI disebutnya selalu menjadi sorotan di masyarakat.
Dia juga menjadi salah satu figur sentral di operasional sehari-hari di PSSI.
Bukan posisi kaleng-kaleng dalam roda organisasi.

Apalagi, ada beberapa agenda yang menjadi perhatian khusus.
Sebut saja menjadi tuan rumah FIFA World Cup U-20 tahun depan. Atas dasar itu,
dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan berorganisasi di atas rata-rata.
’’Misalnya Bapak Nugraha Besoes, Bapak Tri Goestoro, atau Bapak Joko Driyono,’’
ucapnya.

Sosok di atas, menurut Vivin, sangat ngelotok akan sepak
bola tanah air dan telah berkontribusi dalam membantu menjalankan tugas para
ketua umum yang telah terpilih. ’’Terakhir Ibu Ratu Tisha sebagai wajah baru,
seorang wanita, mewakili generasi milenial, dan sudah pasti memberikan angin
segar untuk PSSI,’’ tambahnya.

Untuk itu, Vivin menilai, diperlukan waktu untuk bisa
mendapatkan sosok yang terbaik di posisi yang krusial.

Kandidat, lanjut dia, harus memiliki pengetahuan
organisasi sepak bola Indonesia secara mendalam, kemampuan berkomunikasi dengan
dunia internasional, kerja sama, loyalitas, dan kejujuran agar kinerja PSSI
akan semakin bersinar di masa depan.

Vivin menyebut, PSSI butuh sosok yang matang dan mampu
langsung bekerja tanpa proses adaptasi terlalu lama. Yang mana, rekam jejak
pengalaman berorganisasi di PSSI itu tidak bisa hanya ditunjukkan dengan bekal
portofolio edukasi saja. ’’Tapi memang melalui pengalaman kerja yang bisa
dibuktikan,’’ ujarnya.

Karena itu, Vivin mengaku cenderung memilih figur yang siap
pakai, bukan kandidat-kandidat baru lulus yang sedang mencoba peruntungan.
’’Untuk mereka yang pengalaman dan kapasitasnya terbatas serta tetap mau
mengail di air keruh, sebaiknya mengukur diri sebelum mencoba,’’ ketusnya.

Perempuan yang aktif di sepak bola tanah air, khususnya
yang berada di lingkar pusat, tidak banyak. Meski demikian, Vivin menilai,
tidak harus perempuan pula yang menggantikan Ratu Tisha. Bagi dia, gender
bukanlah urgensi yang harus dijadikan patokan. Tapi, lebih pada kapasitas dan pengalamannya
untuk bisa langsung takeoff pada saat kondisi normal kembali. ’’Jadi,
diperlukan sosok yang sudah ’masak pohon’, bukan karbitan,’’ tambahnya.

Di sisi lain, Yunus yang dikonfirmasi Jawa Pos terkait
terpilihnya sebagai Plt belum mau berkomentar banyak. Pun ketika disinggung
terkait langkah dan apa yang akan dilakukannya selama menjadi Plt.
’’Hahahahaha. Sabar ya. Nanti Ketum yang menyampaikan dulu,’’ katanya singkat

Exit mobile version