Site icon Prokalteng

Timnas AMIN Sebut Pemerintah saat ini Tak Punya Guideline dalam Mengelola Kota

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan sambutan saat deklarasi dukungan dari Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KB HMI) di Jakarta, Rabu (27/12/2023). (DOK. TIMNAS AMIN)

PROKALTENG.COAnies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan membuat pedoman bagi pemerintah daerah terkait pengelolaan kota yang terarah menuju pusat pertumbuhan apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, demikian ungkap Tim Nasional Pemenangan AMIN, Jumat.

“Saat ini pemerintah tidak mempunyai ‘guideline‘ (pedoman) di dalam mengelola kota secara sistematis,” kata Juru Bicara Timnas AMIN Sulfikar Amir di Jakarta, Jumat (29/12).

Ia mengatakan bahwa ketika pasangan Anies-Muhaimin terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, mereka akan memastikan bahwa pembangunan kota mempunyai pedoman yang jelas. Menurut Sulfikar, pasangan AMIN nantinya akan fokus meningkatkan 40 kota yang ada di Indonesia supaya lebih baik lagi dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

Sulfikar melanjutkan program 40 kota dan 14 kota prioritas yang dimiliki pasangan AMIN diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan warga yang tinggal di dalamnya. “Nantinya kepentingan publik dan kebutuhan warga menjadi rujukan utama di dalam melakukan pengembangan kota,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengklarifikasi bahwa dalam debat cawapres beberapa waktu lalu, Cak Imin salah menyebut akan membangun 40 kota baru setara Jakarta. “Jadi, mungkin Cak Imin salah sebut mengatakan 40 kota baru. Semestinya yaitu pembangunan dan meningkatkan 40 kota yang sudah ada di seluruh Indonesia,” katanya.

Menurut dia, permasalahan perkotaan di Indonesia sangat kompleks, dan Cak Imin belum sempat menjelaskan apa yang dimaksud. Sehingga program itu seakan-akan membangun kota baru, padahal program yang dimaksud yaitu meningkatkan 40 kota yang ada di Indonesia.

Sulfikar mengatakan bahwa pada debat cawapres lalu, Cak Imin salah menyebutkan konsep 40 kota baru setara Jakarta. Sebab, waktu yang diberikan pada saat debat juga sangat terbatas dan menjadikan cawapres nomor urut 1 itu tidak sempat menjelaskan apa yang dimaksudkan.

“Dan ini adalah program yang akan kami lakukan lima sampai 10 tahun ke depan,” tuturnya. (estu/jpg/hnd)

Exit mobile version