Site icon Prokalteng

Peringatan BMKG: Sepekan ke Depan, Kalteng Diprediksi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang

Ilustrasi-Fenomena hujan lebat.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam sepekan ke depan. Prakirawan BMKG, Ika, menyebutkan bahwa kondisi cuaca ini berpotensi terjadi di seluruh 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng.

Fenomena ini dipengaruhi oleh adanya daerah belokan angin serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Kalteng. Faktor ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang berkontribusi terhadap curah hujan dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, kondisi kelembapan udara di beberapa lapisan atmosfer terpantau cukup basah. Hal ini diperkuat dengan labilitas lokal yang kuat, sehingga semakin mendukung proses konvektif dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalteng.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Faktor cuaca ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor,” ujar Ika saat dikonfirmasi Prokalteng.co, Sabtu (22/2/2025).

BMKG mengidentifikasi sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada 22-24 Februari 2025.

“Wilayah tersebut meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Palangka Raya,” jelasnya.

Kondisi serupa juga diperkirakan masih berlanjut pada 25-28 Februari 2025, dengan wilayah terdampak yang meliputi daerah-daerah yang sama. Ika juga mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca ekstrem.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Selain itu, masyarakat diimbau waspada terhadap hujan lokal dengan durasi singkat yang berpotensi menimbulkan angin puting beliung.

“Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap dampak bencana yang mungkin terjadi akibat kondisi cuaca ini, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, dan pohon tumbang. Upaya mitigasi bencana perlu diperkuat guna mengurangi risiko yang ditimbulkan,” ucap Ika.

Tak hanya di daratan, BMKG juga memperingatkan kemungkinan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalimantan Tengah. Para nelayan dan pengguna transportasi laut diharapkan lebih berhati-hati saat beraktivitas di perairan. (ndo)

Exit mobile version