PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng H Agustiar Sabran S Kom terus mendorong masyarakat yang ada di Bumi Tambun Bungai, untuk terus mengimplementasikan Falsafah Huma Betang dalam upaya menjaga kerukunan. Seperti yang telah diteladani oleh para penerus bangsa dahulu kala.
“Falsafah Huma Betang memiliki nilai-nilai keadaban kewarganegaraan khususnya yang ada di Provinsi Kalteng seperti gotong royong, kebersamaan, toleransi, kerukunan serta hidup berdampingan satu sama lain,”katanya kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.co), Senin (1/4).
Menurut Politikus PDI Perjuangan tersebut, jika hal itu dipahami dan diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari terkait nilainilai yang terkandung didalamnya, maka kerukunan dan persatuan yang terjali selama ini akan terus berjalan dan ditingkatkan. Apalagi di Provinsi Kalteng pada umumnya terdapat berbagai macam suku, agama maupun adat-istiadat yang berbeda-beda.
Tetapi perbedaan itu tidak menjadi pengahlang bagi semua untuk hidup rukun dan selalu dalam kebersamaan.
“Sebab Falsafah Huma Betang sama halnya dengan Bhineka Tunggal Ika. Biar berbeda namun harus tetap satu. Terlebih selama ini kedidupan di Kalteng sudah sangat baik dan tingkat toleransi. Ini harus terus ditingkatkan secara terusmenerus,” harap pria yang juga menjabat anggota DPR RI Dapil Kalteng tersebut.
Dengan terus menjalin kebersamaan dan menjaga kekompakan maka manfaatnya akan snagat banyak. Salah satrunya pembangunan akan berjalan lancar dan perekonomian akan terus berkembang pesat.
Dirinya juga sangat mengapresiasi terkait toleransi umat beragama yang berjalan selama ini di Kalteng. Salah satunya umat nasrani merayakan Paskah dan umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan1445 Hijriyah.
Dalam pelaksanaannya, umat yang beragama Kristen dan Islam sama sekali tidak terganggu dengan aktivitas ibadah masing-masing. Bahkan saling menghargai demi terciptanya keamanan dan ketertiban yang ada.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada diseluruh perovinsi di Kalteng, agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagai hal yang muncul baik dari dalam maupun luar Provinsi Kalteng sendiri.
Sebab oknum-oknum yang ingin memecah belah ketentraman masyarakat Kalteng sama sekali tidak bisa terlaksana. Masyarakat Kalteng sudah sangat cerdas dalam memilah mana hal yang baik dan buruk yang bisa berdampak untuk diri sendiri maupun untuk Kalteng sendiri.
“Saya sangat salut dengan kehidupan masyarakat Dayak Kalteng. Sebab mereka benar-benar melaksanakan Falsafah Huma Betang meski berbeda agama namun dalam satu rumah tetap akur dan tidak membeda-bedakan,” tegasnya.
Hal ini yang perlu terus dijaba dan dipelihara dengan baik, agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Kepada para generasi muda juga agar ikut terlibat dalam upaya menjaga persatuan dalam Falsafa Huma Betang untuk mewujudkan Kalteng yang semakin Berkah (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis) lagi. (nue/kpg)