Site icon Prokalteng

Rakor Pengendalian Inflasi, Kalteng Cukup Stabil di Angka 0,18%

inflasi kalteng

Sahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko. (MMCKALTENG)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara virtual, di Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (25/11/2024).

Dalam rakor tersebut, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pentingnya melanjutkan rapat koordinasi mingguan pengendalian inflasi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Tito menilai rakor ini sangat membantu dalam menjaga stabilitas inflasi di Indonesia, yang tercatat pada Oktober 2024 dengan angka inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 1,71%, dan inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,08%. Angka tersebut cukup baik meskipun situasi ekonomi global yang dinamis terus mempengaruhi inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Situasi global yang terus bergerak dinamis tentu memengaruhi suplai dan demand global, yang pada akhirnya juga berkontribusi pada inflasi, baik secara global maupun di Indonesia,” ujar Tito.

Mendagri juga mengingatkan tentang komoditas yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Sementara itu, beras dinilai masih cukup stabil. Tito menyoroti beberapa daerah yang mengalami kenaikan signifikan pada komoditas tertentu, antara lain NTB dan Yogyakarta yang tercatat memiliki Inflasi Perkembangan Harga (IPH) masing-masing sebesar 1,20% dan 0,91%, yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.

Sementara itu, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini, memaparkan bahwa komponen harga bergejolak dalam tiga tahun terakhir cenderung mengalami inflasi pada bulan November.

Pudji menjelaskan bahwa komoditas yang sering menyumbang inflasi pada bulan tersebut antara lain telur ayam ras, cabai merah, dan beras.

“Tahun 2021 dan 2023 tercatat inflasi pada bulan November, sedangkan 2022 mengalami deflasi. Untuk November 2024, kita melihat adanya kenaikan harga bawang merah dan minyak goreng di beberapa daerah, yang tentu perlu mendapat perhatian,” jelas Pudji.

Berdasarkan data hingga minggu ketiga November 2024, harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan sebesar 18,23% dibandingkan Oktober 2024, dengan 88,33% wilayah Indonesia mengalami kenaikan harga bawang merah. Demikian pula dengan bawang putih yang naik sebesar 1,97%, minyak goreng 1,26%, meskipun beras tercatat turun 0,18%.

Sahli Gubernur Kalimantan Tengah, Yuas Elko, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa Provinsi Kalteng berada di urutan ke-17 terendah inflasi di Indonesia, dengan angka inflasi sebesar 0,18%. Ia menyatakan rasa syukurnya atas kendali inflasi yang masih baik di Kalimantan Tengah, namun mengingatkan agar tidak lengah, terutama menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025.

“Kita patut bersyukur bahwa inflasi di Kalteng masih aman dan cukup terkendali. Namun, kita tetap harus waspada, terutama dalam memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Gerakan pasar murah harus tetap dilanjutkan untuk menjaga kestabilan harga,” ungkap Yuas.

Tampak hadir dalam rakor tersebut, perwakilan Forkopimda Provinsi Kalteng, instansi vertikal, serta Kepala OPD Pemprov Kalteng yang turut mendukung pengendalian inflasi di daerah. (mmckalteng)

Exit mobile version