PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menekan angka stunting di Tanah Air harus menjadi kepedulian semua pihak. Karena hanya dengan anak dan generasi muda berkecukupan gizi, Indonesia mampu mewujudkan bangsa yang tangguh dan unggul di masa datang. Termasuk di Bumi Tambun Bungai.
Pemerintah bersama pihak terkait harus bersinergi dan bekerja sama, bahu membahu dalam semangat gotong royong dan huma betang, memastikan anak dan generasi muda mendapatkan gizi yang baik. Sehingga dapat memenuhi target pembangunan berkelanjutan. Termasuk terkait stunting.
Kondisi stunting cukup merugikan. Penderita stunting tak hanya mengalami kekerdilan pada tubuhnya saja, namun kepandaiannya juga tidak sama dengan anak normal. Penderita stunting di usia dewasa juga akan terkolerasi dengan penyakit tidak menular, seperti jantung dan obesitas.
Ketua TP PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhary Sugianto Sabran mengatakan, berdasarkan survei pemantauan status gizi (PSG), data riset kesehatan dasar (RIKESDAS) dan studi status gizi indonesia (SSGI), angka stunting masih harus ditekan, karena masih di atas ambang batas nasional.
“Penurunan angka stunting di Kalteng menjadi prioritas. Saya mengajak semua untuk bahu membahu menekan angka stunting melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi,” kata Ivo usai peresmian gedung Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalteng, Selasa (22/2).
Ditambahkannya, menekan angka stunting bukan hanya menjadi kewajiban dan tugas Dinas Kesehatan atau dinas-dinas tertentu saja. Melainkan seluruh instansi dapat memperhatikan pencapaian program dan kegiatan untuk menekan angka stunting tersebut.
Ivo mengaku, dirinya masih sering mendengar adanya kasus kekerasan seksual, penganiayaan pada anak dan kasus terkait penggunaan narkoba pada anak dan remaja di berbagai wilayah di Indonesia. sehingga perlu pemenuhan dan perlindungan pada anak.
Pelibatan Tim Penggerak PKK dan Forum Anak sudah sesuai peran dan fungsinya, guna mendukung semua perempuan dan anak di Kalteng, untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, sehingga mempercepat sasaran peningkatan SDM yang mampu berdaya saing dan menjadi kekuatan bagi bangsa.
Anak adalah generasi penerus bangsa, diharapkan suatu saat Provinsi Kalteng mampu mewujudkan provila atau provinsi layak anak, untuk keberlangsungan generasi penerus bangsa yang berkembang secara positif di lingkungannya yang nyaman.
Dia berharap ke depan tidak ada lagi anak kekurangan gizi, dan ibu hamil mampu menjaga kehamilannya, sehingga anak yang dilahirkan sehat dan berkualitas.
Ivo menuturkan, jangka waktu 1.000 hari, yakni mulai dari kehamilan hingga balita usia 2 tahun merupakan tahun krusial untuk mencegah stunting. Ini pekerjaan yang harus dilaksanakan agar anak-anak lahir cerdas dan dapat memajukan bangsa. (nue/ens)