Site icon Prokalteng

Tarian Wadian Dadas dan Bawo akan Pecahkan Rekor Muri

Para penari sedang latihan untuk Rekor Muri Tarian Dadas Bawo, bertempat di halaman Gor Indor, Jalan Tjilik Riwut, Kilometer 5, Kota Palangka Raya, Jumat (19/5/2023). (FOTO:MARINI/PROKALTENG.CO)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Terik matahari yang menyengat tubuh, tidak menyurutkan semangat para penari berjumlah sekitar 700 orang yang berasal dari berbagai sanggar di Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk mendapatkan Rekor Muri Tarian Wadian Dadas dan Bawo pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023. Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-66 Provinsi Kalteng.

Adapun tarian yang dipilih terbagi menjadi dua. Tarian Wadian Dadas untuk penari perempuan dan Bawo untuk penari laki-laki. Tarian ini merupakan salah satu tarian asli Kalteng, tepatnya oleh masyarakat Suku Dayak Maanyan. Untuk peserta berasal dari sanggar-sanggar yang ada di Kalteng, kalangan pelajar hingga mahasiswa.

“Kami berasal dari sanggar di Kota Palangka Raya yang bernama Sanggar Ruai Bajenta dan  telah mengirimkan delegasinya sebanyak sepuluh orang penari. Tentunya, sudah mahir dalam tarian yang akan dibawakan pada pemecahan rekor muri ini. Walaupun, cuacanya sangat panas tapi kami tetap semangat. Kami mulai latihan  dari hari Jumat minggu lalu, dan akan tampil pada Senin nanti,” ucap pelatih Penari Wadian Dadas Sanggar Ruai Bajenta, Rina Lorenza saat dikonfirmasi prokalteng.co, Jumat (19/5/2023).

Dirinya juga menambahkan untuk latihan serentak dilaksanakan dari hari Senin-Kamis dari pukul 16.00 WIB-18.00 WIB. Kemudian, untuk hari Jumat pukul 15.00 WIB-18.00 WIB. Sedangkan, hari Sabtu dari pukul 14.00 WIB-18.00 WIB.

Sementara itu, di tempat yang berbeda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Adiah Chandra Sari menerangkan Pembukaan FBIM dilaksanakan di halaman Gor Indor, Jalan Tjilik Riwut, Kilometer 5, Kota Palangka Raya pada 22 Mei mendatang. Dirangkai dengan pemecahan Rekor Muri tersebut. Dirinya juga memberitahukan pada 2017 lalu, tarian ini sudah didaftarkan ke kementerian sebagai warisan tak benda Kalteng.

“Kami juga menargetkan pengunjung FBIM yang digelar tiap tahun ini tak hanya masyarakat lokal Kalteng, melainkan juga dari provinsi lain di Indonesia, bahkan wisatawan mancanegara. Terlebih FBIM ini sudah menjadi karisma event nusantara. Meski penyelenggaraan dilaksanakan di daerah, tetapi kementerian turut andil dalam hal promosi, termasuk kepada wisatawan asing,” bebernya.

Dirinya juga memberitahukan, bahwa untuk jadwal lengkap terkait kegiatan FBIM 2023, dapat dilihat melalui akun sosial media @disbudparkalteng. (pri/rin)

Exit mobile version