PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO – Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah
mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat memahami arti dan makna masa
adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi corona virus 2019 atau covid-19.
Pasalnya, masih banyak
masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) dan mengabaikan
kesehatan diri sendiri saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Sebab, sampai saat ini
kasus Covid-19 di Kalteng terus meningkat. Berdasarkan data pertanghal 7
Oktober 2020, kasus positif bertambah 37orang. Dengan tambahan tersebut total
pasiem positif di Kalteng sudah diangka 3.816 orang dan dari total tersebut,
pasie sembuh sebanyak 3.092 orang, meninggal dunia 138 orang dan dalam
perawatan 586 orang.
“Kita sekarang ada
pada masa AKB, maka penting memahami apa artinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama-tama, AKB merupakan proses bertahap yang tergantung pada situasi di
daerah masing-masing. Menurut para ahli, situasi dapat berubah dengan cepat
bila lebih banyak orang terkena covid-19. Yang perlu kita pahami adalah AKB
bukan berarti kembali ke kehidupan normal dan melakukan segala aktivitas sama
seperti sebelum pandemi,” kata Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail bin
Yahya, Rabu (7/10).
Dia mengatakan, saat ini
yang utama dilakukan adalah tetap di rumah dan hanya keluar bila memang
benar-benar perlu. Ini penting, terutama bagi orang yang berisiko tinggi,
termasuk orang lanjut usia dan yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, diabetes, dan paru. Siapapun yang merasa sakit harus tetap di
rumah dan mencari pengobatan bila gejala memburuk.
“Mungkin Kita
merasa aman dan ingin kembali ke kebiasaan lama saat melihat banyak orang di
pusat perbelanjaan atau restoran. Tapi itu hanya rasa aman palsu. Kita tetap
harus berhati-hati. Maka harus terus dilakukan oleh setiap individu penerapan
Wajib 4M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan
Menghindari kerumunan yang menjadi program Satuan Tugas Penanganan Covid-19
Kalimantan Tengah sampai dengan saat ini,” ucapnya.
Lebih jauh, dia
menjelaskan, Dokter Spesialis Paru/Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas
di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta yang sudah
menangani pasien Covid-19 sejak bulan Maret sampai sekarang memberikan tips
empat langkah mencuci tangan yang benar.
Pertama, telapak tangan
yang sudah ditetesi sabun digosok dengan cara memutar sebanyak empat kali.
Gerakan memutar itu bertujuan agar sabun di telapak tangan itu menyapu seluruh
permukaan tangan hingga bersih.
Kedua, bersihkan
punggung tangan dengan gerakan turun naik agar kuman di bagian punggung
tersebut hilang.
Ketiga, sela-sela jari
tangan dikatupkan lalu gosokkan agar kuman yang terselip di bagian lipatan ini
bisa hilang. Setelah itu, diputar dan digenggam.
Keempat, seluruh jari
direkatkan posisi ujung kuku berada di atas telapak tangan, lalu digosokkan.
Gerakan ini guna membersihkan kuman yang masuk dalam kuku. Dan terakhir
membersihkan kuman di sekitar ibu jari.
“Cuci tangan seperti itu
akan jauh lebih efektif. Terutama membersihkan kuman dan virus di sela-sela
kuku,†jelasnya.
“Begitu juga dengan penggunaan masker bukan untuk
menutupi dagu atau jenggot, melainkan hidung dan mulut. Apalagi saat berbicara,
masker tetap digunakan agar droplet yang tak sengaja keluar tidak menyebar
karena tertahan masker. Pakai masker yang benar menutupi hidung sampai
dagu,” tambahnya.