PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) mulai mempersiapkan lokasi-lokasi untuk gelaran tahunan Pasar Wadai Ramadan 1446 Hijriah.
Dalam rapat koordinasi yang digelar Kamis (23/1) di Ruang Rapat DPKUKMP Kota Palangka Raya, beberapa lokasi strategis telah diusulkan, termasuk Jalan AIS Nasution, Pasar Kahayan Atas, dan kawasan lainnya yang akan menjadi pusat kegiatan masyarakat selama bulan Ramadan.
Sebagai leading sektor, DPKUKMP Kota Palangka Raya mengundang instansi terkait, pengurus masjid, kelurahan, serta Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) untuk bersama-sama mempersiapkan sarana dan prasarana, termasuk tempat peresmian yang direncanakan dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Palangka Raya.
Rapat tersebut dipimpin oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Luis Eveli, yang didampingi Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal.
Dalam arahannya, Luis Eveli menegaskan bahwa Pasar Wadai Ramadan bukan hanya sekadar pasar kuliner, tetapi juga upaya melestarikan budaya melalui sajian wadai tradisional khas Ramadan yang sulit ditemukan di luar bulan puasa.
Samsul Rizal menambahkan, tahun ini beberapa lokasi strategis telah disiapkan untuk pelaksanaan Pasar Wadai Ramadan.
“Pembukaan dan peresmian tahun ini akan digelar di Jl. AIS Nasution, depan MTsN I Palangka Raya, sama seperti tahun sebelumnya,” jelasnya.
Selain itu, lokasi seperti Pasar Kahayan Atas, Jalan Hasanuddin (Masjid Al Husna), Jalan Yos Sudarso (Masjid Shalahudin Unpar), Jalan Rajawali, dan Masjid Kubah Kecubung juga siap menjadi pusat kegiatan.
DPKUKMP juga membuka peluang bagi pengelola lokasi lain untuk mengajukan tempat tambahan guna mendukung penyelenggaraan pasar wadai tahun ini.
Partisipasi dari UMKM binaan DPKUKMP dan Dekranasda Kota Palangka Raya juga sangat diharapkan, tidak hanya untuk menawarkan aneka kuliner khas Ramadan tetapi juga produk non-kuliner seperti kerajinan tangan yang relevan dengan tema Ramadan.
“Selain kue khas Ramadan, akan ada produk kerajinan tangan seperti tasbih, peci, mukena, dan lain sebagainya. Kita ingin Ramadan tahun ini terasa lebih semarak sekaligus menjadi momentum pelestarian budaya,” tutup Samsul Rizal. (tim/hms)