PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangkaraya telah menurunkan status kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangkaraya dari tanggap darurat menjadi status pemulihan tanggap darurat karhutla sesuai dengan SOP, Jumat (20/10).
“Alhamdulillah, untuk wilayah Kota Palangkaraya status karhutla kita turunkan sesuai dengan SOP yang berlaku. Kondisi saat ini, dengan mempertimbangkan beberapa indikator, memungkinkan untuk menurunkan status bencana. Karena indikator kualitas udara kita mengalami penurunan yang cukup signifikan di angka 96 atau di level kualitas udara Sedang,” jelas Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu, saat diwawancarai media, Jumat (20/10).
Hera juga menambahkan, setelah dilakukan pengecekan di lapangan masih terdapat 14 titik api lama. Namun sudah dalam proses pendinginan/pembasahan karena curah hujan kemarin yang membasahi lahan-lahan di Kota Palangkaraya.
Ia juga menjelaskan bahwa setelah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai stakeholder dan juga meminta arahan dari pemerintah provinsi, dalam hal ini BPBD Provinsi Kalimantan Tengah. Pihaknya sepakat untuk menurunkan status menjadi status pemulihan tanggap darurat.
“Status pemulihan tanggap darurat mulai berlaku sejak hari ini,” katanya.
Terkait pemulihan tanggap darurat dari segi teknis, masih diawasi di 14 titik yang dalam proses pendinginan/pembasahan tadi. Pihaknya memastikan lahan tersebut tidak muncul lagi asapnya. Kemudian untuk dinas teknis lainnya seperti Dinas Pendidikan Kota dalam penyelenggaraan sekolah akan menyesuaikan waktu jam pelajarannya kembali normal seperti biasa sejak Jumat (20/10).
“Besok sudah mulai masuk normal dari jam masuk dan pulang, pihaknya akan mengeluarkan Surat Edaran,” jelasnya.
Selanjutnya Dinas Kesehatan Kota, posko-posko kesehatan akan dikembalikan ke pelayanan aktivitas normal. Namun pihaknya tetap memastikan membuka posko oksigen, siapa tahu masih ada dampak dari karhutla kemarin terkait penanganan ISPA.
Kemudian mengenai perlindungan kesehatan menjadi komitmennya, tidak hanya pada saat bencana atau pasca bencana. Ia juga telah mendorong BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan yang optimal kepada masyarakat di Kota Palangkaraya. Terutama terkait tenaga kerja yang diberdayakan untuk penanganan karhutla, memang dipastikan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Ya, kami sudah mengecek kesehatan para tim pemadam. Itu sudah dicek karena pemadam kebakaran harus pulih kesehatannya. Mudah-mudahan hasilnya baik semua,” pungkasnya. (*ana/pri)