PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Program pemulihan ekonomi
bencana pandemi Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) mulai dilakukan,
Selasa (13/10). Dalam program tersebut, Pemkab mengalokasikan anggaran
sebesar Rp. 8.423.102.850.
Anggaran
diperuntukkan bagi delapan organisasi perangkat daerah. “Dari total alokasi
anggaran itu, Disperindagkop dan UKM mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3
miliar lebih,†kata Kadisperindagkop dan UKM Pulpis, Elieser Jaya, Selasa
(13/10).
Dia
mengungkapkan, anggaran tersebut dipergunakan bagi pelaku usaha mikro. “Target kami sebanyak 2.000 pelaku usaha. Dengan asumsi
Rp1,2 juta untuk satu pelaku usaha mikro,†ungkap Elieser.
Pria yang juga
menjabat Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Pulpis itu mengaku, data yang masuk ke
Disperindagkop dan UMKM sebanyak 2.100 lebih. “Hari ini kami mulai lakukan
validasi dan verifikasi lapangan atas usulan yang disajikan pemerintah desa dan
kelurahan,†kata dia.
Elieser
menjelaskan, verifikasi itu dilakukan untuk melihat apakah data usulan itu
benar-benar pelaku usaha mikro atau bagaimana. “Nanti hasil riilnya setelah
hasil validasi lapangan. Mudah-mudahan data yang masuk merupakan pelaku usaha
mikro yang tersebar di delapan kecamatan,†harap dia.
Selain
memberikan bantuan bagi pelaku usaha mikro, dalam pemulihan ekonomi
Disperindagkop menggelar pelatihan konveksi untuk membuat masker. “Masker yang
dibuat sesuai standar yang ditetapkan kementerian kesehatan,†kata dia.
Pihaknya juga
telah berkoordinasi dengan Satgas penanganan Covid-10 dan Dinas Kesehatan untuk
hasil produksi masker dari peserta pelatihan itu dapat ditampung oleh Satgas
Covid-19 Pulang Pisau.
“Itu sebagai
salah satu upaya membantu mereka yang usahanya terdampak Covid agar bisa
bangkit, sehingga ekonomi bisa tumbuh dan menumbuhkembangkan pelaku pelaku
usaha mikro,†harap dia.
Elieser
mengungkapkan, dalam pemulihan perekonomian itu sudah ada dua organisasi
perangkat daerah yang melaksanakan kegiatan mulai Selasa (12/10). Yakni Dinas
PUPR dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. “Kegiatan
di dua dinas itu murni swakelola,†ucapnya.
Dia menjelaskan,
kegiatan itu bertujuan mempertahankan dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Dalam
pelaksanaan program pemulihan ekonomi ini, pemerintah daerah mengharapkan
delapan organisasi perangkat daerah, setidaknya 80 persen anggaran berputar di
dalam Kabupaten ini dengan memanfaatkan potensi yang ada,†bebernya.
Elieser mengaku,
memang ada kegiatan atau kebutuhan yang harus diambil dari luar daerah. “Namun Bupati
meminta, setidaknya 80 persen anggaran itu beredar di dalam,†ucapnya lagi.
Dia
mengharapkan, dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat mendongkrak
perekonomian masyarakat. “Sekali lagi saya mengharapkan, bantuan langsung pada
pelaku usaha mikro dapat membangkitkan usaha dan mendorong pertumbuhan
ekonomi Kabupaten,†tandasnya.