Site icon Prokalteng

Antisipasi Lonjakan Harga, TPID dan Para Pemangku Kepentingan Terus Bersinergi dan Berkoordinasi

Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol menghadiri rapat koordinasi menjelang bulan suci Ramadan dan HBKN Idulfitri 1446 H, Senin (24/2).(FOTO : MIFTAH)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim), Sanggul Lumban Gaol, mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar.

Berdasarkan perkiraan, awal Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025. Sementara Idul Fitri diperkirakan pada 1 April 2025. Seiring perayaan tersebut, mobilitas masyarakat diperkirakan meningkat, yang akan berdampak pada kenaikan permintaan komoditas pangan dan barang kebutuhan pokok lainnya.

“Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), permintaan terhadap bahan pokok pangan dan barang penting lainnya akan meningkat di masyarakat.

Hal ini berpotensi memicu gejolak harga di pasar, di mana kemungkinan besar terjadi kenaikan harga pada beberapa kelompok bahan pokok,” ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi menjelang bulan suci Ramadan dan HBKN Idulfitri 1446 H, Senin (24/2).

Untuk mengantisipasi lonjakan harga tersebut, ia meminta seluruh pihak, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kotim dan para pemangku kepentingan lainnya, agar terus bersinergi dan berkoordinasi.

“Kita harus melakukan langkah-langkah sinergis, responsif, dan tepat sasaran untuk menjamin ketersediaan bahan pokok serta menjaga stabilitas harga di pasar, khususnya untuk komoditas yang menjadi penyumbang inflasi saat menjelang Ramadan dan Idulfitri,” tegasnya.

Menurut dia, upaya pengendalian inflasi harus dipastikan berjalan efektif agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

“Kita harus memastikan bahan pokok tersedia dan dapat dijangkau oleh masyarakat, sehingga angka inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur tetap terkendali,” imbuhnya.

Sanggul juga mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi semua pihak dalam menjaga inflasi daerah sehingga inflasi di Kotim tahun 2024 dapat terkendali dengan baik di angka 1,18% year on year dan masih dalam rentang sasaran nasional 2,5% ±1%.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan masih ada, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kondisi geopolitik dan geoekonomi dunia. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya konsistensi dalam menjalankan upaya pengendalian inflasi.

“Seperti yang diingatkan oleh Bapak Presiden, kita masih berada di tengah ketidakpastian global, sehingga kita harus tetap fokus dan konsisten dalam menjaga stabilitas ekonomi di daerah,” pungkasnya. (mif/ens/kpg)

Exit mobile version