IRING-iringan rombongan mobil yang ditumpangi sejumlah menteri
nyaris celaka. Peristiwa itu terjadi
saat dalam perjalanan menuju ibu kota baru, Penajam Paser Utara (PPU),
Kalimatan Timur, sekitar pukul 15.36 WITA, Selasa (17/12/2019).
Sejumlah menteri yang ikut dalam
rombongan yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Dalam Negeri Tito
Karnavian.
Juga Menteri BUMN Erick Thohir,
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan sejumlah pejabat lainnya.
Peristiwa itu terjadi saat
iring-iringan di belakang mobil Indonesia 1 yang ditumpangi Presiden Joko
Widodo (Jokowi) itu tak bertenaga.
Pasalnya, usai tanjakan yang
cukup tajam, disusul kemudian tikungan ke kanan. Sementara di sisi kanan terdapat jurang yang cukup dalam.
Kondisi itu diperparah kondisi
jalan tanah yang licin karena saat kejadian cuaca sedang hujan gerimis. Akibatnya, mobil yang membawa para
menteri itu tak bisa bergerak.
Sejumlah menteri yang ada di
dalam mobil pun langsung turun dan berjalan kaki ke atas.
Tantangan menuju kawasan ibu kota
baru belum berhenti.
Sebagian besar mobil mini bus
dimnta tidak melanjutkan perjalanan oleh Paspampres karena di depan masih
banyak tanjakan berbahaya.
“Setop Pak, di depan masih ada
tujuh tanjakan lagi,†ucap salah seorang Paspampres yang menahan kendaraan
untuk tidak meneruskan perjalanan.
Sejumlah jurnalis yang ikut dalam
kendaraan mini bus terpaksa diangkut ke lokasi menggunakan kendaraan off road
milik TNI.
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho yang merupakan salah satu penumpang dalam mobil yang nyaris celaka itu mengungkapkan, saat
itu dia bersama Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick
Thohir, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
Menurut Irwan, mobil tersebut
hanya mogok karena tidak kuat menanjak akibat kesalahan sopir dalam mengambil jalan
saat menanjak.
“Itu driver-nya saja salah
ngambil jalan,†jawab Irwan dikonfirmasi jpnn.com, di Balikpapan, Kalimantan
Timur, Selasa (17/12/2019) malam.
Politisi Partai Demokrat ini
menjelaskan, saat kejadian, para penumpang juga tidak histeris.
Akan tetapi, bagi tamu dari
Jakarta, kondisi tersebut cukup membuat panik.
“Enggaklah, enggak (histeris).
Orang pelan kok,†tuturnya.
Akan tetapi, ia mengakui bahwa
mobil tersebut memang benar berada di sisi jurang.
“Posisinya dekat di pinggir
(jurang), karena mundur kan. Kalau orang Jakarta ya paniklah,†jelas Irwan.
Dia memastikan kejadian itu
lantaran sopirnya salah dalam mengambil ancang-ancang dan memilih jalur
menanjak disusul tikungan ke kanan.
“Iya driver saja, karena buktinya
pindah mobil itu lebih banyak penumpangnya lancar-lancar saja,†pungkasnya. (jpnn/kpc)