PROVINSI Sulawesi Tenggara
(Sultra) tetap akan menjadi tuan rumah rangkaian peringatan Hari Pers Nasional
(HPN). Hanya saja, waktunya bergeser dari sebelumnya tahun 2021 menjadi 2022.
Pergeseran waktu pelaksanaan HPN di Sultra itu telah diputuskan dalam
Rapat Pleno Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan telah disetujui
pimpinan Pemprov Sultra, Rabu (5/8/2020). Puncak peringatan HPN diselenggarakan
setiap tanggal 9 Februari. “Provinsi Sulawesi Tenggara tetap menjadi tuan rumah
HPN. Hanya saja, karena pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang belum tahu
kapan akan berakhir, maka HPN di Sulawesi Tenggara digeser menjadi tahun 2022,â€
ujar Ketua Umum PWI Atal S Depari.
Menurut Atal, peringatan HPN yang dilaksanakan
di sejumlah daerah di Indonesia dimaksudkan supaya kegiatan setiap tahun ini
bisa berkontribusi secara positif terhadap daerah yang menjadi tuan rumah.
“Kontribusi positif yang paling dirasakan
adalah datangnya ribuan orang ke daerah tersebut sehingga terjadi
perputaran ekonomi rakyat yang luar biasa. Tetapi, dengan adanya Covid-19 ini,
saya khawatir jika kegiatan ini tetap dilaksanakan di Sultra tujuan itu bisa
jadi tidak akan tercapai,†ujar Atal. Di samping itu, kata Atal, pandemi
Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap segala aktivitas termasuk persiapan
perayaan HPN 202. Aktivitas penerbangan, hingga kegiatan fisik maupun pertemuan
langsung yang masih sangat terbatas, sehingga tidak memungkinkan bisa berbuat
banyak di daerah tuan rumah.
Menurut Atal, ada beberapa daerah yang akan
menjadi tuan rumah HPN 2021. Tetapi, dia belum menyebutkannya karena masih
dalam pembahasan dan penjajakan kepada calon tuan rumah tersebut. Sementara
itu, Sekprov Sultra, Nur Endang Abbas, mewakili gubernur dalam rapat tersebut
didampingi Staf Ahli Gubernur, Kadis Kominfo, dan Kadis Pariwisata. Bergabung
pula Ketua PWI Sultra, Sekretaris PWI dan para pengurus serta Ketua SMSI Sultra
dan pengurus dalam rapat yang dipandu dari Rumah Jabatan Gubernur Sultra di
Kendari.
Nur Endang mengapresiasi kepada pengurus pusat
yang masih mempercayakan Sultra sebagai tuan rumah HPN meski bergeser menjadi
tahun 2022.
Menurutnya, Pemprov akan lebih siap lagi jika
dua tahun masa persiapan untuk menyambut kegiatan nasional berskala besar itu.
Apalagi menghadirkan presiden di Bumi Anoa. “Kami sangat berterima kasih
kepada PWI pusat dan sangat bangga karena masih mempercayakan Sultra sebagai
tuan rumah tahun 2022. Kami akan berusahakan semaksimal mungkin untuk menjadi
tuan rumah dan menyambut para tamu se-Indonesia dan negara sahabat di
sini, yang lebih baik,†kata Nur Endang yang baru dilantik menjadi
Sekda beberapa hari lalu itu. Endang menambahkan, untuk tetap
mempromosikan Sultra di HPN 2021, pihak Pemprov akan menitip beberapa hal
kepada panitia HPN, seperti membuatkan seragam panitia menggunakan kain tenun
khas Sulawesi Tenggara, serta hal lain.
Ia juga akan berkunjung ke kantor pusat PWI
untuk koordinasi lebih lanjut mengenai persiapan tersebut. Sarjono, Ketua PWI
Sultra mengaku cukup sedih sekaligus lega dengan keputusan ini. Sebab persiapan
yang cukup melelahkan yang dilakukan sejak sebelum pelaksanaan HPN 2020 di Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, harus berujung pergeseran waktu. Dia juga lega, karena
pandemi Covid ini membuat pengurus PWI Sultra merasa waswas dengan kesuksesan
kegiatan tersebut jika tetap diselenggarakan di Sultra. “Kami bersyukur
karena Covid jugalah membuat waktu kita melakukan persiapan cukup panjang.
Dengan pandemi begini langkah kita terbatas, sehingga membuat kita khawatir
tentang pelaksanaan HPN kalau 2021 tetap di Sultra,” ujar Sarjono.
HPN merupakan momen penting bagi seluruh insan
pers seluruh Indonesia, yang puncaknya diselenggarakan tiap tanggal 9 Februari.
Berbagai agenda yang melibatkan masyarakat pers maupun khalayak umum
dilaksanakan dalam rangakain HPN tersebut. Setiap puncak HPN, Presiden
Indonesia selalu hadir di manapun dilaksanakan. HPN juga memberi dampak positif
yang besar bagi pembangunan daerah maupun perputaran ekonomi masyarakat di
daerah tuan rumah.