NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – PT Pilar Wanapersada (PWP) kembali merealisasikan konversi terhadap dua koperasi kemitraan dengan luas lahan mencapai 668 hektare. Dengan demikian, sampai akhir 2020, PT PWP telah merealisasikan konversi kemitraan dengan luas lahan mencapai 3.216 hektare atau 37 persen dari luasan kebun inti.Â
Dua Koperasi Kemitraan yang dikonversi pada Selasa (29/12), adalah Koperasi Batu Sagulak Ramay Malaju (Afdeling-2), yang terletak di Desa Taming dan Desa Beruta (tahap kedua) dengan luas lahan sekitar 243 hektare, yang melibatkan anggota sebanyak 98 orang, dengan tahun tanam 2014 dan 2015. Yang mana total nilai Sisa Hasil Produksi (SHP) sampai dengan 31 Desember 2019 mencapai Rp 339 juta.
Selain itu, Koperasi Mitra Jaya Abadi, yang terletak di Desa Tamiang dengan luas lahan sekitar 425 hektare dan melibatkan jumlah anggota sebanyak 213 orang untuk tahun tanam 2014 dan 2015. Total nilai Sisa Hasil Produksi (SHP) sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp 1,74 miliar.
Plantation Head PT PWP, Bambang Supriyadi, mengatakan, PT PWP terus berkomitmen untuk melakukan kemitraan dengan masyarakat sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi dengan melibatkan para petani lokal.
“Dengan dilakukannya konversi terhadap dua koperasi tersebut, maka PT PWP telah melakukan konversi terhadap seluruh koperasi kemitraannya yang berjumlah 7 koperasi. Dan khusus untuk Koperasi Batu Sagulak Ramay Malaju, konversi kali ini merupakan konversi tahap kedua, yakni untuk Afdeling-2 yang terletak di Desa Tamiang dan Desa Beruta,†ujar Plantation Head PWP, Bambang Supriyadi, Selasa (29/12).
Menurut Bambang, target untuk melakukan konversi terhadap Koperasi Kemitraan di akhir 2020 ini dapat terlaksana sesuai rencana. Dari tahun pertama panen sampai dengan akhir 2020, tambahnya, total Sisa Hasil Produksi (SHP) yang sudah diserahkan ke koperasi kemitraan sebesar Rp 63,8 miliar dengan total area mencapai 3.216 hektare. Koperasi Kemitraan yang telah dikonversi tersebut adalah Koperasi Batu Sagulak Ramay Malaju, Desa Tamiang dan Desa Beruta, sebesar Rp 34 miliar ditambah SHP konversi sebesar Rp 339 juta, sehingga totalnya menjadi Rp 34,3 miliar.
Selanjutnya Koperasi Lajah Manah, Desa Sekoban, sebesar Rp 9 miliar, Koperasi Mitra Usaha, Desa Suja, sebesar Rp 4 miliar, Koperasi Lamanku Sukses Bersama, Desa Bakonsu, sebesar Rp 11 miliar, Koperasi Fajar Alam Sejahtera, Desa Sungai Mentawa, sebesar Rp 1,7 miliar. Selain itu, Koperasi Labora Makmur Sejahtera, Desa Bakonsu, sebesar Rp 1,9 miliar, Koperasi Mitra Jaya Abadi, Desa Tamiang, sebesar Rp 1,7 miliar yang mana hari ini dilakukan konversi bersama dengan Koperasi Batu Sagulak Ramay Malaju.Â
“Semoga dengan telah dilakukannya konversi ini, maka mayarakat anggota masing-masing koperasi akan dapat menikmati hasilnya, dan kesejahteraan keluarga akan semakin meningkat pula,†kata Bambang.
Bambang Supriyadi berharap kerja sama antara PWP dengan Koperasi-Koperasi Kemitraan bisa berjalan dengan baik dan berkesinambungan, yang didasari oleh rasa saling memiliki dan juga rasa saling percaya. Secara prinsip, katanya, PWP tidak pernah membedakan kuantitas dan kualitas antara kebun inti dan kebun kemitraan, sehingga tidak ada pula perbedaan struktural operasional antara kebun inti dan kebun kemitraan.
Sementara itu, Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana, didampingi Sekda Muhamad Irwansyah, secara simbolis menyerahkan Sisa Hasil Produksi (SHP) dari PT PWP. SHP tersebut diserahkan Bupati kepada dua koperasi dengan disaksikan langsung management perusahaan, pengurus koperasi serta camat dan kepala desa setempat.Â
Dalam sambutannya, Bupati Lamandau, juga menyampaikan apresiasinya atas komitmen perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung serta terus menjalin kemitraan dengan masyarakat melalui koperasi. “Pemerintah berharap realisasi konversi kemitraan ini berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,†kata Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana, disela-sela kegiatannya saat menyerahkan SHPdari PT PWP untuk dua koperasi, di Aula Kantor Bupati, Selasa (29/12).Â