Site icon Prokalteng

Akses Jalan yang Rusak di Pelosok Kalimantan

Oleh: Retno Wulandari

SUDAH tahun 2024, namun masih banyak daerah-daerah desa yang akses jalannya kurang memadai dan rusak parah tak kunjung diperbaiki. Masih banyak sekali jalan rusak di Indonesia, termasuk daerah Kalimantan, karena pemerintahan-pemerintahan yang kurang memperhatikan kualitas jalan yang buruk.

Akses jalan yang rusak merupakan masalah serius yang sering kali memengaruhi kualitas hidup masyarakat di sana. Jalan yang buruk dapat menghambat aktivitas masyarakat yang menyebabkan berbagai kendala, seperti sulitnya akses ke layanan kesehatan, ke pasar, bahkan terutama pendidikan.

Banyak sekali perjuangan siswa-siswi untuk menuju ke sekolah, harus melewati beberapa akses jalan yang tidak memungkinkan karena jalan tersebut kurang layak untuk dilalui.

Akibatnya, banyak jalan yang licin dan penuh lumpur. Mereka bahkan tiba di sekolah dengan pakaian yang kotor karena terkena lumpur. Akses jalan sejatinya merupakan gerbang menuju perekonomian pada daerah tersebut. Jika akses jalan bermasalah, maka tidak ada pasokan barang antar daerah.

Jika dianalisis lebih lanjut, menurut jawapos. com, urutan provinsi dengan akumulasi jalan rusak terpanjang yang ada di Indonesia, Kalimantan termasuk urutan ke-7 dalam kerusakan jalan yang parah. Kerusakan jalan di Kalimantan disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.

Beberapa faktor utama di antaranya yaitu peningkatan lalu lintas karena Kalimantan memiliki sektor industri yang berkembang pesat seperti pertambangan, perkebunan kelapa sawit, dan kehutanan, yang menyebabkan meningkatnya lalu lintas, terutama kendaraan berat.

Beban kendaraan yang melebihi kapasitas dapat merusak permukaan jalan. Faktor lingkungan seperti cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang tinggi serta daya dukung tanah dasar yang kurang kuat dan memadai juga menjadi penyebabnya.

Akibat kelalaian pemerintah dalam perbaikan jalan rusak dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun keselamatan. Beberapa dampaknya yaitu, yang pertama, kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi karena permukaan jalan tidak rata atau licin karena berlumpur, sehingga mengancam keselamatan pengendara dan pejalan kaki.

Yang kedua, efisiensi transportasi menurun. Jalan yang rusak memperlambat laju transportasi, meningkatkan waktu tempuh, dan menghambat kelancaran distribusi barang di desa tersebut, yang dapat menghambat kegiatan ekonomi. Yang ketiga, kerusakan jalan sering kali menyebabkan penyempitan jalan yang memicu kemacetan lalu lintas dan meningkatkan waktu perjalanan.

Yang keempat, berdampak terhadap sektor pendidikan, terutama bagi siswasiswi, guru, maupun warga sekolah yang tinggal di daerah terdampak. Hal-hal seperti terlambat atau absen karena akses jalan yang sulit dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dengan kondisi seperti itu, bagaimana generasi muda bisa tetap semangat dan terus maju jika kegiatan pembelajaran terganggu? Hal ini juga berdampak pada penurunan kualitas pendidikan. Penting bagi pemerintah untuk lebih fokus pada perbaikan infrastruktur di daerah pelosok Kalimantan.

Pembangunan jalan pun harus menyasar daerah-daerah yang belum terjangkau dengan kualitas terbaik, mengingat dampaknya yang cukup besar terhadap kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengatasi dampaknya, diperlukan langkah perbaikan baik jangka pendek maupun jangka panjang, contohnya pembuatan jalan sementara atau jalan alternatif lainnya, peningkatan infrastruktur, penyuluhan penggunaan jalan, dan pengawasan lalu lintas dengan metode pemeliharaan menggunakan bahan yang tahan lama, serta lainnya.

Jalan yang rusak dapat ditanggulangi oleh pemerintah dengan beberapa cara, yaitu perbaikan rutin jalan sebagai langkah paling efektif untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Salah satu caranya adalah menutup lubanglubang atau jalan-jalan yang rusak dengan menambah lapisan pelindung pada permukaan jalan. Pengaturan lalu lintas yang baik juga dapat membantu mengurangi beban pada jalan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, pemeliharaan jalan dapat dilakukan dengan memeriksa jalan secara teratur, membersihkan saluran air untuk mencegah banjir dan erosi, serta memperbaiki kerusakan kecil sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar. Penggunaan material yang tepat dengan memilih bahan-bahan berkualitas agar tahan lama dan kuat, serta perencanaan yang baik dan matang, juga diperlukan.

Beberapa tujuan dan manfaat perbaikan jalan rusak antara lain meningkatkan keamanan pengguna jalan, mengurangi kerugian ekonomi, berkurangnya risiko kecelakaan, dan meningkatkan kenyamanan berkendara bagi masyarakat sekitar. Secara keseluruhan, perbaikan jalan rusak berperan penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan sosial, ekonomi, dan keselamatan masyarakat.

Perbaikan jalan tidak hanya membuka akses, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat Kalimantan untuk berkembang. Jalan merupakan fasilitas transportasi yang sangat penting bagi masyarakat karena sangat berpengaruh pada kegiatan dan aktivitas sehari-hari.

Jalan sebagai sarana transportasi dapat memberikan pelayanan pendukung di bidang pendidikan, perdagangan, maupun pekerjaan, dan lain-lain. Jadi, jika sudah terdapat perbaikan, masyarakat harus lebih peduli dalam menjaga kondisi jalan dan lingkungan sekitar.

Beberapa hal yang dapat diterapkan oleh masyarakat adalah menghindari pembuangan sampah sembarangan, meningkatkan kesadaran tentang pemeliharaan jalan, dan melaporkan kerusakan jalan.

Dengan kesadaran serta kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, jalan yang rusak atau kurang memadai dapat diminimalkan, sehingga jalan tetap terjaga dengan baik, aman, dan nyaman.(*)

*) Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya

Exit mobile version