PALANGKA RAYA-Anggota Komisi C DPRD Kota
Palangka Raya, Dudie B Sidau meminta Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya
untuk lebih gencar dan perkuat sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) yang selalau terjadi setiap tahunnya.
Menurutnya, upaya antisipatif karhutla dan
kabut asap yang lebih efektif adalah pada sosialisasi yang maksimal, baik
kepada masyarakat maupun pihak korporasi yang memiliki lahan disekitaran
wilayah Kota Cantik.
“Di tahun ini saja kejadian karhutla dan kabut
asap luar biasa parah, dan kedepannya memang perlu diperkuatkan lagi upaya
sosialisasi pencegahan karhutla ini,†tegasnya, kemarin.
Dudie menilai, jika diperhatikan kejadian
karhutla ini mengalami siklus di mana ada beberapa tahun yang cukup parah,
seperti di tahun 2015 lalu, dan terjadi kembali ditahun 2019 ini, artinya
terjadi setiap empat atau lima tahun sekali.
“Melihat ini seharusnya jika kita telah ketahui
siklusnya paling tidak upaya pencegahan sudah kita ketahui kapan waktu yang
tepat, untuk melakukan upaya sosialisasi dan tindakan preventif lainnya secara
besar-besaran,†jelasnya.
Politikus Partai Hanura mendorong, agar
pemerintah tak mengabaikan karhutla yang setiap tahun, tepatnya pada musim
kemarau, yang selalu terjadi di Palangka Raya. Meskipun misalnya pada 2020
nanti tidak termasuk dalam siklus tahunan karhutla yang parah, tambahnya, namun
upaya pencegahan melalui sosialisasi seharusnya jangan sampai diturunkan.
“Belajar dari kejadian yang sebelumnya harusnya
sejak awal tahun sudah dilakukan, meskipun masih mengalami musim hujan maka
sosialisasi kepada masyarakat harus mulai digiatkan. Jangan sampai terlambat,
jangan sampai terlanjur parah baru kita bergerak,†bebernya.
Dudie pun mengatakan, kejadian karhutla yang
terjadi di tahun inipun Pemko Palangka Raya melalui tim satgas karhutla beserta
dengan seluruh elemen masyarakat sudah cukup baik. Kedepannya, dengan persiapan
yang lebih matang maka karhutla diyakini tak akan muncul sampai mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat luas.(ari/ala)