Site icon Prokalteng

DPRD Palangka Raya Soroti Maraknya Balapan Liar

Jati Asmoro (Fernando/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, mengekspresikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya fenomena balapan liar yang terus berlangsung di wilayah Kota Palangka Raya. Menurutnya, masalah ini bukan hal baru dan sudah ada sejak lama.

“Masalah balapan liar ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, dari zaman kita kecil hingga sekarang. Intinya, masalah ini sering kali berasal dari kurangnya perhatian dan pembinaan, terutama dari orang tua,” ungkap Jati, Kamis (10/10/2024).

Jati menyatakan bahwa fenomena balapan liar sulit dihilangkan sepenuhnya, namun upaya pengurangan dapat dilakukan melalui peran aktif keluarga, sekolah, dan komunitas.

“Perhatian dan bimbingan dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dalam aktivitas berbahaya ini. Balapan liar sering terjadi karena kurangnya perhatian dan pembinaan dari lingkungan terdekat, terutama keluarga,” tambahnya.

Sebagian besar pelaku balapan liar, menurut Jati, adalah pelajar yang tidak memiliki alternatif untuk menyalurkan minat mereka dalam bidang otomotif.

“Kegiatan yang bersifat otomotif dan menantang adrenalin, seperti balapan resmi, tidak banyak tersedia. Akibatnya, mereka memilih jalan-jalan yang sepi untuk balapan liar, yang jelas sangat berbahaya,” jelasnya.

Meskipun demikian, Jati mengapresiasi upaya pemerintah dan kepolisian yang sudah aktif dalam menanggulangi balapan liar. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah mengarahkan para pelaku balapan liar ke tempat yang lebih aman.

“Tidak mudah untuk memindahkan aktivitas ini ke tempat yang lebih aman, diperlukan kerja sama yang solid dari berbagai pihak,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Jati mengingatkan bahwa sudah ada fasilitas seperti Sirkuit Sabaru di Palangka Raya yang memenuhi syarat untuk kegiatan otomotif. Ia berharap pemerintah dan pihak kepolisian dapat berkolaborasi lebih erat untuk merumuskan langkah yang tepat dalam menyediakan fasilitas aman bagi para pecinta otomotif.

“Sirkuit Sabaru bisa menjadi solusi, namun diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk memaksimalkan penggunaannya,” pungkasnya. (*ndo)

Exit mobile version