Site icon Prokalteng

Begini Cara Menghindari KDRT dengan Menanamkan Nilai-nilai Pertemanan dalam Rumah Tangga

ILUSTRASI KDRT (Foto: freepik)

RUMAH tangga merupakan lembaran kehidupan yang memungkinkan hidup dalam satu atap dengan lawan jenis. Kehidupan rumah tangga selalu diidam-idamkan oleh setiap kalangan pemuda. Dan juga kehidupan rumah tangga salah satu capaian terbesar dalam beragama.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersada: “Jika seseorang telah menikah berarti ia telah menyempurnakan separuh agama maka, hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada separuh sisanya” (HR.Baihaqi)

Setiap orang yang berumah tangga pasti akan dihadapkan dengan beberapa problematik yang disebabkan oleh pikiran-pikiran, prinsip dan latar belakang yang berbeda.

Berbeda juga memiliki dua dampak pertama, berdampak kebaikan bila mana pihak kedua mempelai memahami satu sama lain, mulai dari kekurangan yang akan saling melengkapi, ataupun keburukan yang berujung kepada kekerasan sampai-sampai  perceraian.

Terutama negara Indonesia ini, berapa banyak kasus-kasus KDRT dan perceraian. Kadang-kadang sebagai seorang laki dengan superiornya mamukuli istri, atau istri yang mendurhakai suami dengan tidak memenuhi kewajiban sebagai seorang istri.

Hal itu perlu sekiranya dicarikan apa akar dari fenomena itu semua, yang seharusnya penikahan adalah kehidupan yang indah faktanya malah sebaliknya.

Dengan demikian perlu kiranya kita melek terhadap al Qur’an, sebagai petunjuk dari semua aspek kehidupan terutama masalah kehidupan berumah tangga.

Allah SWT berfirman:

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ اُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

“Dan orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan Sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi Sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembayang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada allah dan rasulnya, mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Q.S. At Taubah [9] :71)

Dari itu, orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan haruslah menjadi teman satu sama lain bersamaan keduanya melaksanakan perintah allah SWT.

Pada ayat diatas, mengidikasi sifat-sifat orang mukmin terhadap sesama mukmin. Dikutip dari Syaikh Prof Hikmat bin Basyir dalam kitabnya, Fathul Karim Mukhtasor Tafsir al Qur’an mengatakan: setelah allah SWT menyebutkan tentang sifat-sifat orang munafik yang tercela, lalu disusul dengan menyebutkan sifat orang mukmin yang terpuji.

Lalu Allah SWT berfirman: “Sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi Sebagian yang lain.” yaitu Sebagian mereka mencakup konteks hubungan perkawinan, saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Sebagaimna yang disebutkan dalam hadist shahih, “Seorang mukmin bagi mukmin lain sama dengan bangunan, Sebagian darinya mengikat Sebagian yang lain.” Lalu, Rasulullah SAW menangkupkan jari-jari beliau.

Disebutkan juga dalam hadist, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam keakraban dan kasih sayang seperti satu tubuh. Ketika salah satu anggotanya merasa sakit, maka sakitnya itu menjalar keseluruh tubuh, hingga semua merasa demam dan tak dapat tidur.

Dengan demikian, Hakikatnya hubungan suami istri seperti hal hubungan antara mukmin dengan mukmin lainnya, seperti halnya tubuh, apabila ada bagian tubuh yang sakit maka bagian tubuh lainnya akan juga merasa sakit.

Pemahaman tentang diantara mukmin seperti halnya dalam pertemanan. Teman yang baik pasti mengerti, memahami terhadap kebutuhan dan kesenangan teman lainnya, maka perlu kiranya pada hubungan perkawinan dalam menjalani setiap lini kehidupan yang berliku, kadang susah atau senang.

Haruslah saling membantu, melengkapi satu sama lain seperti halnya di dalam pertemanan.(jpg)

 

Exit mobile version