Site icon Prokalteng

Tanda Seseorang Benar-benar Berkembang Menjadi Pribadi yang Berbeda

Ilustrasi orang berkembang. (freepik.com)

Proses menjadi dewasa tidak selalu mudah. Memang menyenangkan mempunyai kebebasan dan kendali atas hidup, tetapi itu juga datang dengan banyak tanggung jawab. Dalam perjalanan menuju kedewasaan, kita sering kali lupa untuk merawat diri sendiri sebab pertumbuhan pribadi tidak selalu menyenangkan.

Terkadang, ini berarti melepaskan hubungan toxic atau belajar berkata tidak secara tegas. Jangan khawatir jika kamu menghadapi tantangan ini, karena itu menunjukkan dirimu sedang berkembang. Dikutip yourtango.com, berikut ini berbagai tanda seseorang benar-benar berkembang menjadi pribadi yang berbeda.

  1. Tidak nyaman dengan kehidupanmu saat ini

Kamu merasa tidak puas dengan keadaanmu saat ini, dan ketidakpuasan itu semakin berkembang. Kamu menyadari bahwa hidupmu perlu perubahan, baik itu dalam pekerjaan atau hubungan, dan kamu juga tahu ada sesuatu yang harus dikorbankan.

Kamu terus mempertanyakan tujuan hidup dan merasakan keraguan terhadap diri sendiri yang semakin mendalam. Kamu bertanya-tanya apakah hidupmu akan kembali terasa bermakna. Perasaan tidak nyaman adalah bagian dari proses pertumbuhan pribadi dan kamu mulai belajar untuk menerima perasaan tersebut seiring berjalannya waktu.

  1. Lingkaran sosialmu semakin kecil

Walau akun media sosialmu penuh dengan teman-teman di Facebook dan pengikut di Instagram, kamu mulai menyadari bahwa teman sejati yang benar-benar ada untukmu dapat dihitung dengan jari. Kamu mulai menghabiskan lebih sedikit waktu dengan orang-orang yang hanya menguras energi dan memberikan dampak negatif dalam hidupmu.

Seiring berjalannya waktu, kamu mulai menjauh dari hubungan toxic dan tidak sehat. Sebagai gantinya, kamu memilih untuk lebih fokus pada orang-orang yang benar-benar berarti dan memberikan dukungan positif dalam hidupmu menginvestasikan lebih banyak waktu dan energi dalam membangun hubungan yang lebih bermakna.

  1. Belajar mengatakan tidak

Kamu mulai lebih tegas dan belajar untuk berkata tidak pada hal-hal yang tidak lagi bermanfaat bagimu. Meskipun awalnya merasa bersalah karena tidak ingin mengecewakan orang lain, kamu menyadari bahwa mengutamakan diri sendiri merupakan hal yang lebih penting.

Ini bukan tentang menjadi egois, namun kamu tidak lagi berusaha menyenangkan orang lain. Kamu menetapkan batasan dan tidak lagi terikat pada hal-hal yang tidak bisa ditangani. Kamu memberi dirimu lebih banyak waktu guna merawat diri sendiri dan ingin menjalani hidup sesuai keinginanmu, mengendalikan takdirmu sendiri.

  1. Takut gagal

Kamu merasa takut akan hal-hal yang belum diketahui, takut pada perubahan, dan khawatir dirimu tidak akan mencapai apa pun dalam hidup. Ketakutan mengenai masa depan mulai muncul, disertai perasaan cemas dan bingung.

Guna mengatasi perasaan tersebut, kamu menyadari bahwa dirimu perlu keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketakutanmu. Kamu tahu bahwa dalam mencapai potensi sejati, kamu harus mulai mengambil risiko, termasuk kemungkinan gagal atau ditolak.

  1. Menghabiskan banyak waktu sendiri

Kamu merasa semakin ingin menghabiskan waktu sendirian. Hidup yang serba cepat sering membuatmu teralihkan oleh berbagai hal, sehingga jarang ada kesempatan untuk duduk dan bersantai sendiri. Kamu merasa perlu ruang guna mengisi ulang energi mental.

Kini, kamu lebih sering menghabiskan waktu seorang diri supaya kembali menemukan fokus. Mungkin kamu bisa meluangkan waktu untuk menulis jurnal atau berlatih meditasi, tetapi yang jelas, waktu menyendiri telah menjadi bagian penting dalam rutinitas harianmu.

  1. Kurang peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain terhadapmu

Kamu mulai menyadari bahwa pendapat orang lain tentang penampilan, status hubungan atau pilihan hidupmu tidak lagi mempengaruhi caramu menjalani hidup. Dulu, kamu mungkin merasa tertekan oleh pandangan orang lain, tetapi kini dirimu sadar bahwa hidup ini terlalu singkat guna memikirkan apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentangmu.

Saat ini, kamu memutuskan untuk tidak lagi terlalu memperhatikan pendapat orang lain. Kamu lebih fokus pada diri sendiri, kebahagiaan, dan kesejahteraanmu. Dengan mempercayai intuisi dan mengikuti suara hati, kamu memilih jalan hidup yang sesuai dengan impian pribadi, bebas dari ekspektasi orang lain.

  1. Selektif saat berkencan

Kamu mulai kehilangan minat berkencan dengan beberapa orang sekaligus. Kini, kamu lebih selektif dalam memilih orang-orang yang akan menjadi bagian dari hidupmu, hanya mengundang mereka yang memiliki kualitas sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan hidupmu. Terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau hanya untuk sekadar memenuhi status bukanlah hal yang menarik bagimu lagi.

 

Kebahagiaanmu menjadi prioritas utama, dan kamu tidak lagi bersedia mengorbankannya. Kamu menolak bertahan dalam hubungan hanya demi alasan supaya dapat mengatakan bahwa kamu sedang berkencan. Kamu lebih memilih bersabar dan memberi ruang bagi orang yang tepat untuk hadir dalam hidupmu, seseorang yang benar-benar sejalan dengan dirimu.

  1. Menghabiskan sedikit waktu di media sosial

Walaupun kamu masih ingin terhubung secara online, kamu tidak lagi menghabiskan waktu terus-menerus memeriksa feed Instagram atau TikTok. Kamu menyadari betapa pentingnya mengambil jarak dari media sosial dan lebih banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi langsung dengan orang lain di dunia nyata, bukan hanya melalui layar.

  1. Sering introspeksi diri

Kamu mulai meragukan apakah dirimu berada di jalur yang tepat dan apakah keputusan yang dibuat sudah benar. Meskipun perubahan itu menakutkan, kamu tahu itu bagian dari pertumbuhan. Untuk hidup autentik dan memuaskan, kamu harus siap mengendalikan takdirmu sendiri sebab hanya kamu yang memegang kendali. Kamu akan melewati fase penting ini. (jpc)

Exit mobile version