Site icon Prokalteng

Pengalaman Masa Kecil Menjadi Faktor Penentu Kepribadian

Delapan kepribadian yang kerap muncul pada anak yang tidak menerima apresiasi dan validasi cukup selama masa kecilnya. (Pexels)

PROKALTENG.CO – Pengalaman masa kecil merupakan fondasi yang sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seseorang. Setiap anak, secara alami, memiliki kebutuhan emosional yang mendalam untuk dihargai dan divalidasi oleh orang tua, keluarga, serta lingkungan sekitarnya.

Apresiasi dalam bentuk pujian dan dukungan, serta pengakuan terhadap perasaan dan pendapat, memberikan anak rasa berharga dan diperhatikan.

Namun, bagaimana jika kebutuhan mendasar ini tidak terpenuhi? Ketika seorang anak tumbuh tanpa penghargaan atas usahanya atau perasaannya jarang diakui, mereka berisiko mengalami dampak psikologis yang signifikan ketika dewasa. Banyak anak yang kurang mendapatkan apresiasi di masa kecil cenderung membawa pola pikir dan perasaan yang memengaruhi hubungan, emosi, dan cara pandang mereka terhadap dunia.

Dilansir dari HackSpirit.com, berikut adalah delapan ciri kepribadian yang sering muncul pada individu yang tidak menerima cukup apresiasi dan validasi selama masa kecil mereka:

  1. Selalu merasa harus membuktikan diri

Anak-anak yang jarang mendapatkan pujian sering tumbuh dengan perasaan tidak cukup baik. Ketika dewasa, mereka merasa perlu terus-menerus membuktikan diri, sering kali mengabaikan batas diri demi meraih pengakuan.

  1. Rentan terhadap rasa minder dan ketidakpercayaan diri

Kurangnya apresiasi dapat menyebabkan ketidakpercayaan diri yang mendalam. Mereka sering meragukan kemampuan dan kontribusi mereka dalam lingkungan sosial.

  1. Kesulitan menerima pujian

Seseorang yang tidak terbiasa mendapatkan penghargaan mungkin merasa canggung saat menerima pujian. Rasa skeptis membuat mereka cenderung menolak atau meremehkan pujian yang diterima.

  1. Cenderung menyimpan emosi

Anak yang tidak mendapatkan validasi emosional sering kali menekan perasaan mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seiring waktu.

  1. Sulit mempercayai orang lain

Kurangnya dukungan dari orang tua dapat membuat anak tumbuh dengan skeptisisme terhadap orang lain. Ketika dewasa, mereka mungkin kesulitan mempercayai orang lain dan menjaga jarak emosional.

  1. Mencari pengakuan secara berlebihan

Anak-anak yang kurang mendapat validasi cenderung mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain. Mereka sering merasa nilai diri mereka bergantung pada pandangan orang lain.

  1. Ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri

Mereka yang tidak mendapat cukup apresiasi sering memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap diri sendiri. Hal ini dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan dan rasa gagal meskipun telah berusaha keras.

  1. Menghindari konflik

Banyak anak yang tumbuh tanpa validasi cenderung menghindari konflik. Mereka takut menyuarakan pendapat dan lebih memilih mengalah, yang dapat mengorbankan kebutuhan emosional mereka.

Penting bagi orang tua dan lingkungan untuk memberikan dukungan dan pengakuan kepada anak-anak agar mereka tumbuh dengan kepercayaan diri yang sehat. Kesadaran akan dampak pengalaman masa kecil dapat membantu dalam menciptakan generasi yang lebih baik. Temukan apakah tanda-tanda ini ada dalam diri Anda atau orang di sekitar Anda! (pri/jawapos.com)

Exit mobile version