Site icon Prokalteng

Ini Alasan Seseorang Menangis Ketika Marah

Ilustrasi seseorang yang sedang marah dan menangis. (Pexels)

Ini Alasan Seseorang Menangis Ketika Marah

Ilustrasi seseorang yang sedang marah dan menangis. (Pexels)

Air mata sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari emosi kita. Ketika kemarahan melanda, kamu mungkin merasa bahwa air mata secara tiba-tiba mengalir tanpa bisa ditahan. Hal ini mungkin terasa membingungkan, bahkan menjengkelkan. Mengapa bisa begitu?

Menangis saat marah adalah fenomena yang umum, meski banyak orang tidak memahami alasannya.

Emosi yang kompleks dan intens sering kali mengubah cara kita bereaksi. Dilansir dari verywellmind.com pada Minggu (29/9), berikut adalah alasan seseorang menangis ketika marah.

  1. Agresi

Ketika kamu marah, agresi bisa muncul dalam berbagai bentuk. Ada orang yang secara langsung meluapkan kemarahannya melalui tindakan fisik. Mungkin kamu pernah melihat seseorang melempar barang atau bahkan memukul tembok saat emosi memuncak.

Namun, agresi juga bisa muncul dalam bentuk yang lebih halus. Kamu mungkin pernah merasa kesal dan melontarkan komentar sarkastis. Meskipun terlihat tidak langsung, sarkasme sering kali menjadi cara untuk menyalurkan dorongan agresif yang terpendam.

Cara ini mungkin terlihat tidak terlalu berbahaya. Tetapi, apakah itu benar-benar membantu meredakan amarah? Atau justru memperburuk keadaan?

  1. Depresi dan Kecemasan

Marah tidak selalu diekspresikan secara langsung. Banyak dari kita, termasuk kamu, mungkin diajarkan sejak kecil bahwa amarah adalah emosi yang berbahaya. Kemarahan dianggap dapat merusak hubungan, sehingga kita sering berusaha keras untuk menekannya.

Apa yang terjadi ketika kamu memendam amarah? Emosi tersebut sering kali berubah menjadi kecemasan atau depresi. Alih-alih marah secara eksplisit, kamu justru merasakan tekanan emosional yang lebih dalam dan menyakitkan.

Menangis bisa menjadi bentuk fisik dari pelepasan emosi ini. Air mata bukan hanya sekadar tanda kesedihan, tetapi juga bisa menjadi pelampiasan amarah yang terpendam.

  1. Kritik

Saat kemarahan membuncah, kamu mungkin merasa dorongan untuk mengkritik orang lain. Ini adalah bentuk lain dari pelampiasan amarah. Daripada menyelesaikan masalah secara konstruktif, kamu mungkin justru mencari kesalahan orang lain.

Kritik tersebut bisa menjadi cara kamu membalas dendam secara halus. Kamu ingin mereka merasa bersalah atas kesalahan yang menurutmu terjadi. Tetapi apakah ini membantu menyelesaikan konflik? Atau hanya menambah masalah baru?

Cara Mengatasi Menangis Saat Marah

Ketika kemarahanmu meluap dan air mata mulai mengalir, ada beberapa cara sehat yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu coba.

  1. Tarik Napas Dalam-Dalam

Saat marah, tubuhmu bereaksi dengan cepat. Detak jantung meningkat, napas menjadi lebih cepat, dan adrenalin mengalir deras. Kamu mungkin merasa seperti kehilangan kendali.

Dalam situasi ini, menarik napas dalam-dalam bisa menjadi solusi sederhana namun efektif. Berhenti sejenak, fokus pada napasmu. Rasakan udara yang masuk ke paru-paru, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan.

Cara ini akan membantumu lebih tenang dan memberikan waktu bagi pikiranmu untuk merespon dengan lebih rasional. Setiap napas yang kamu ambil adalah langkah menuju kontrol yang lebih baik.

  1. Sampaikan Perasaanmu

Sering kali, kemarahan muncul karena ada hal yang tak tersampaikan. Kamu merasa diabaikan, disakiti, atau mungkin diperlakukan tidak adil. Emosi ini terus berkumpul di dalam, membuatmu semakin marah.

Alih-alih meledak dalam kemarahan, cobalah ungkapkan perasaanmu. Tidak harus dengan marah-marah. Kamu bisa bercerita pada teman dekat, keluarga, atau bahkan menulis di jurnal.

Menulis tentang apa yang kamu rasakan bisa membantu kamu melihat situasi dengan lebih jelas. Kamu bisa memahami apa yang sebenarnya membuatmu marah dan mulai mencari solusinya.

  1. Jaga Ketenangan di Tempat Umum

Ada kalanya kamu tidak ingin menangis di depan orang banyak. Situasi dikelilingi banyak orang, seperti di tempat kerja atau di tengah keramaian, mungkin membuatmu merasa tidak nyaman untuk menunjukkan emosi.

Dalam situasi seperti ini, kamu bisa mencoba menahan air mata untuk sementara waktu. Bukan berarti kamu harus menekan emosimu, tetapi katakan pada dirimu bahwa kamu akan memproses perasaan itu nanti, saat situasinya lebih mendukung.

Jika perlu, beri tahu orang di sekitarmu bahwa kamu butuh jeda. Ini memberi mereka pemahaman bahwa kamu tidak menghindar, hanya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.

  1. Lepaskan Emosimu

Saat kamu berada di tempat yang aman, baik sendirian atau bersama orang yang kamu percayai, biarkan air matamu mengalir. Menangis adalah cara alami untuk mengatur emosi dan tidak perlu ditahan saat kamu benar-benar membutuhkannya. Menangis adalah mekanisme bawaan tubuh untuk memproses perasaan yang intens. Jangan ragu untuk menggunakannya ketika kamu merasa perlu.(jpc)

Exit mobile version