Site icon Prokalteng

La Nyalla Pimpin DPD RI 2019-2024

la-nyalla-pimpin-dpd-ri-2019-2024

SENATOR asal daerah pemilihan Jawa Timur, La
Nyalla M Matalitti terpilih sebagai Ketua DPD RI Periode 2019-2024. Dia dipilih
melalui proses voting pada Sidang Paripurna Pemilihan Ketua DPR RI di Gedung
Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).

Dalam proses voting itu, La Nyalla bersaing dengan Senator Maluku Nono
Sampono, Senator Kalimantan Timur Mahyudin, dan Senator Bengkulu Sultan
Bachtiar. Tercatat ada 134 senator yang memberikan suaranya di proses pemilihan
ketua itu.

Dalam penghitungan suara tersebut, La Nyalla meraih sebanyak 47 suara,
disusul Nono Sampono 40 Suara, Mahyudin 27 Suara dan Sultan Bactiar Najamudin
18 dan suara, abstain 1 suara.

Pada pemilu serentak 2019, dia mendaftar menjadi caleg DPD RI dan bersaing
dengan 29 nama bakal calon lainnya untuk memperebutkan empat kursi senator yang
mewakili daerah pemilihan Jawa Timur.

La Nyalla pun berhasil meraih lebih dari 2,2 juta suara pemilih pada Pemilu
Anggota DPD 2019 di Daerah Pemilihan Jatim. Berdasarkan data salinan yang
diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, La Nyalla
mendapatkan total 2.267.058 suara.

Raihan tersebut menempatkan mantan Ketua Umum PSSI itu duduk di peringkat
kedua setelah Evi Zainal Abidin yang meraup 2.416.663 suara.

Pria dengan nama lengkap La Nyalla Mahmud Matalitti ini diketahui lahir
dari keluarga akademisi. Ayahnya Mahmud Mattalitti, merupakan dosen Fakultas
Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur.

Sedangkan kakeknya, Haji Mattalitti, merupakan seorang saudagar besar asal
Bugis, Sulsel, yang cukup berpengaruh di Surabaya, Jawa Timur.

Jiwa wirausahawan itu kemudian diteruskan oleh pria kelahiran 10 Mei 1959
itu yang sebelumnya pernah bekerja serabutan. Hingga akhirnya berhasil
menduduki Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur.

Popularitas La Nyalla makin moncer ketika berkiprah di PSSI. Ia sukses
menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015 – 2016, sebelum akhirnya lengser.

La Nyalla juga pernah terjerat kasus dugaan korupsi yang menjerat La
Nyalla. Ia diduga menyelewengkan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun
2011 – 2014 saat menjadi pengusaha dan sebagai Kadin Jatim.

Namun, majelis hakim memvonis bebas Ketua Pemuda Pancasila Jatim itu, dalam
persidangan yang digelar Pengadilan Tipikor pada 27 Desember 2016.

Pada Januari 2018, La Nyalla kembali jadi sorotan publik setelah ia
terlibat konflik dengan Partai Gerindra, terkait isu mahar politik sebesar Rp
40 miliar untuk pencalonan dirinya sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. (JPC/KPC)

Exit mobile version