PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Alfian Mawardi menyoroti penunjukan pergantian Pejabat (Pj) Bupati Barito Selatan dan Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar).
Diketahui Bupati Kobar sebelumnya, Anang Dirjo rencananya akan digantikan oleh Budi Santosa yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur BUMD, BLUD, dan Barang Milik Daerah Keuangan Kemendagri.
Sementara, Pj Bupati Barsel sebelumnya, Lisda Arriyana juga rencananya akan digantikan oleh Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah (EKPKD) Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri RI Deddy Winarwan.
Keduanya saat itu direncanakan akan dilantik pada Senin (22/5). Namun demikian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menunda pelantikan terhadap dua Pj Bupati tersebut. Penundaan tersebut terjadi lantaran ada penolakan dari Masyarakat Peduli Pimpinan Putra Daerah (MP3D).
Alfian mengharapkan Pj Bupati adalah putra dan putri terbaik Kalteng. Menurutnya, masih banyak kepala dinas dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bisa menjabat Pj Bupati di Kalteng.
“Resisten ini kita khawatirkan sebagai bentuk aspirasi dari masyarakat yang ada di Kalimantan Tengah. Jangan sampai setelah kita memperingati Hari Reformasi masyarakat Kalteng itu berpikir bahwa ini utusan-utusan dari pusat semua,” ujarnya, kepada awak media di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (23/5).
Dirinya secara pribadi mengaku kurang sepakat bahwa Pj Bupati yang saat ini ditunjuk dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Padahal, diakuinya masih banyak ASN yang baik dan bisa berpartisipasi serta berkarya di dua Kabupaten tersebut.
“Yang kita kagetkan sudah beredar luas Kobar bahwa dilanjutkan pak Anang Dirjonya. Tiba-tiba pada hari H nya terganti. Ada apa? Saya sebagai ketua KNPI kan adalah mantan aktivitis juga. Ya kita kritis untuk daerah kita yang kita cintai,” jelasnya.
Ia mempertanyakan kompetensi seorang Pj Bupati dari Pemerintah Pusat yang memimpin daerah selama 1 tahun terhadap kearifan lokal dan dalam menghadapi masyarakat.
“Dia memimpin daerah selama 1 tahun. Mengerti gak Pj dari pusat ini kearifan lokal seperti apa, menghadapi masyarakat seperti apa. Kita yang asli daerah sini aja, mungkin banyak sedikit bertentangan juga dengan masyarakat lainnya. Berbeda pendapat. Apalagi kalau bukan putra asli Kalimantan Tengah,” tambahnya.
Dirinya mengaku sudah menyampaikan aspirasi secara non formal kepada Gubernur Kalteng. Aspirasi yang disampaikan terkait jika Pj Bupati dari luar Kalteng, takutnya ada gesekan dengan masyarakat.
“Saya sudah bertemu pak Gubernur secara non formal. Yang kita sampaikan bahwa harapan kita selama se tahun ini sangat luar biasa. Kita tahun depan menghadapi tahun politik juga. Terlepas dari politik lah. Sekarang ini kalau Pj nya dari luar, takutnya ada gesekan dengan masyarakat. Kita berharap Kalimantan Tengah ini guyub. Sebagai Falsafah Huma Betang,” tandasnya. (pri/hfz)