PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Cuaca di Kota Palangkaraya masih diselimuti kabut asap yang cukup tebal akibat kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi. Di tengah kabut asap, Rabu (18/10) Palangkaraya kembali diguyur hujan lebat setelah beberapa hari sebelumnya diguyur hujan.
Berdasarkan Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya kondisi cuaca selama sepekan di wilayah Kalimantan Tengah pada umumnya berawan-hujan ringan, dan berpotensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Menurut update data prakiraan Selasa (18/10), pada 18 hingga 20 Oktober 2023 terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur bagian Tengah, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau dan Palangkaraya.
Prakirawan BMKG Kota Palangkaraya, R. Alfandy mengatakan, kondisi cuaca di Kalimantan Tengah pada umumnya berawan, dan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kalimantan Tengah pada 18 – 24 Oktober 2023.
“Untuk prospek tinggi gelombang mingguan di Perairan Selatan Kalimantan Tengah berpotensi sekitar 0.5 – 2.0 meter (Rendah – Sedang). Dengan kelembapan suhu udara berkisar antara 23°C – 33°C. Kelembapan udara berkisar antara 60% – 100%. Angin secara umum bertiup dari arah Timur Laut – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 10 – 20 km/jam,” jelas Alfandy, Rabu (18/10).
Lebih lanjut Prakirawan BMKG Kota Palangkaraya menambahkan untuk tanggal 21 hingga 24 Oktober, terdapat wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Wilayah tersebut antara lain di Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur.
“Kita harus tetap waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kalimantan Tengah. Kedua, waspada potensi hujan bersifat lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai angin kencang ataupun angin putting beliung di wilayah Kalimantan Tengah. Ketiga, waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Keempat, waspada potensi tinggi gelombang berkisar antara 0.5 – 2.0 meter di wilayah Perairan Selatan Kalimantan Tengah. Masyarakat pesisir diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di laut,” ujarnya.
Kemudian juga mewaspadai potensi angin kencang di Perairan Pesisir dan Selatan Kalimantan Tengah yang dapat meningkatkan tinggi gelombang laut di perairan tersebut, serta mewaspadai potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah. Dihimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan tujuan apapun.
Potensi penurunan kualitas udara akibat peningkatan polusi udara dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah. Masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan apabila berada di luar ruangan agar menggunakan penutup wajah/masker, terutama bagi masyarakat yang memiliki riwayat gangguan pernapasan, anak-anak, ibu hamil dan lansia. (*ana/pri)