PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalimantan Tengah menggelar Pelatihan Pengembangan Unit Usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbasis potensi lokal, Rabu (16/10). Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas desa dalam mengelola BUMDes secara profesional dan berkelanjutan.
Kepala Dinas PMD Kalteng, H. Aryawan, melalui Sekdis PMDes Etty Aprilliya menjelaskan pentingnya merubah pola pikir dalam pengelolaan BUMDes. Ia menegaskan bahwa BUMDes harus dikelola layaknya sebuah perusahaan yang membutuhkan manajemen yang baik, pemimpin berwawasan kewirausahaan, serta kemampuan dalam menggali potensi desa yang bisa dikembangkan menjadi usaha unggulan.
“BUMDes harus dikelola seperti perusahaan. Dibutuhkan manajemen yang baik, pemimpin yang paham wirausaha, serta kemampuan untuk mengidentifikasi potensi desa agar bisa menjadi bisnis utama BUMDes,” ujar Etty.
Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan sejumlah strategi penting agar bisnis BUMDes dapat berkembang. Beberapa di antaranya adalah perencanaan bisnis yang matang, perumusan arah bisnis, penguatan strategi kelembagaan, serta merancang strategi pemasaran yang efektif guna menghadapi persaingan usaha.
Setelah pelatihan ini, Etty berharap para kepala desa dan pengelola BUMDes lebih siap dalam mengembangkan usaha desa masing-masing. Pelatihan ini juga menjadi salah satu upaya Pemprov Kalteng untuk mensukseskan program “SAPEDA” (Strategi Peningkatan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa).
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Murtadho, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Investasi Desa di Dinas PMD Kalteng, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rencana jangka menengah untuk meningkatkan kapasitas BUMDes di seluruh Kalteng. Program SAPEDA sendiri merupakan Proyek Perubahan yang disusun oleh Kepala Dinas PMD Kalteng pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional 2023.
Kegiatan pelatihan yang digelar pada 15-18 Oktober 2024 ini diikuti oleh 68 peserta, terdiri dari kepala desa dan direktur BUMDes. Peserta diharapkan mampu menggali potensi desa, merencanakan bisnis, memilih produk unggulan, serta menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan unit usaha berbasis potensi lokal.
“Kami ingin para pengelola BUMDes dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengembangkan usaha desa berbasis potensi lokal, sehingga BUMDes bisa bersaing dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat desa,” jelas Murtadho. (hms)