Site icon Prokalteng

Masyarakat Diimbau Jangan Bermain Layang-layang Dulu, Ini Alasannya

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor saat diwawancara awak media, belum lama ini. (FOTO : RUSLI/KALTENGPOS)

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor saat diwawancara awak media, belum lama ini. (FOTO : RUSLI/KALTENGPOS)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Lalu-lalang helikopter water bombing sudah menjadi pemandangan biasa di langit Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhir-akhir ini. Hampir setiap hari, helikopter yang membawa air tersebut bertugas untuk memadamkan api, dalam musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melalui udara. Namun, tugas tersebut dapat terganggu akibat maraknya masyarakat bermain layang-layang. Layang-layang berukuran besar yang banyak dimainkan masyarakat akhir-akhir ini dinilai dapat membahayakan helikopter water bombing.

Sehingga, Bupati Kotim Halikinnor memberikan imbauan kepada masyarakat. Agar tidak bermain layang-layang dahulu. Terlebih bagi mereka yang tinggal di kawasan padat lalu lintas udara. Seperti Bandar Udara Haji Asan dan wilayah yang kerap dilewati oleh helikopter water bombing.

“Saya ingatkan kepada masyarakat tolong tidak bermain layang-layang dahulu. Karena itu bisa membahayakan helikopter water bombing yang sedang bertugas memadamkan api Karhutla,”ujarnya, Senin (4/9).

Halikinnor mengatakan, dirinya mendapat keluhan dari pilot yang mengoperasikan helikopter tersebut karena banyaknya warga yang menerbangkan layang-layang. Menurutnya, kejadian benang layang-layang yang terlilit pada baling-baling helikopter beberapa waktu lalu dapat membahayakan petugas. Sehingga dirinya terus menerus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menerbangkan layangan.

“Kemaren saya mendengar keluhan dari pilot helicopter, karena masyarakat bermain layang-layang. Makanya saya terus ingatkan jangan bermain layangan dahulu. Jangan sampai kejadian benang layangan terlilit di baling-baling helikopter itu terulang lagi,” sampai Halikin.

Dirinya meminta kepada pihak kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga camat di daerah yang kerap dilalui water bombing untuk bisa memantau warga yang bermain layang-layang. Sehingga water bombing yang bekerja bisa leluasa melakukan tugasnya untuk memadamkan api. (sli/kpg/ind).

Exit mobile version