Site icon Prokalteng

Perkuat Sinergi dan Komitmen Bersama untuk Menjaga Inflasi

Asisten I Sekda Katingan GH Edwar Doddy membuka FDPUP Kabupaten Katingan di Aula Bappedalitbang Kabupaten Katingan, Selasa (29/10).(FOTO : JERI/KP)

KASONGAN, PROKALTENG.CO– Tingginya harga ayam potong di wilayah Kota Kasongan dan sekitarnya mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Katingan.

Untuk menyikapi hal itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Katingan menggelar Forum Diskusi Pelaku Usaha Peternakan (FDPUP). Kegiatan yang dibuka Asisten I Sekda Katingan GH Edwar Doddy, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mozard D Staing ini, dihadiri langsung para pengusaha peternakan di aula Bappedalitbang Kabupaten Katingan, Selasa (29/10).

Pj Bupati Katingan Sutoyo dalam sambutan tertulis yang disampaikan GH Edwar Doddy mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat penting. Ini dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi dan komitmen bersama untuk menjaga inflasi.

“Forum ini merupakan salah satu agenda pemerintah, guna mengendalikan kebutuhan pokok masyarakat. Untuk kita mencari solusi, agar harga daging ayam di Kabupaten Katingan secara khusus di Kota Kasongan, tidak terlalu melambung tinggi. Jadi untuk menghindari jangan sampai terjadi inflasi yang tinggi dan bisa menyebabkan ketidakmampuan masyarakat untuk membeli daging ayam potong,” ujar Edwar.

Sebab jelasnya, pengendalian inflasi menjadi hal yang wajib, terutama bagi pemangku kepentingan. Mengingat didalamnya banyak hal yang berhubungan dengan ekonomi masyarakat.

“Oleh sebab itu kegiatan ini kita lakukan, dalam rangka konsolidasi, antisipasi, menyikapi dan pemantauan apa yang dihadapi selama ini,” terang Edwar.

Melalui forum ini, Edwar berharap, bisa membangun kerjasama yang lebih efektif dan optimal, guna memantau, serta menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga daging ayam potong di Kabupaten Katingan.

“Oleh sebab itu, kami minta data yang disampaikan harus berkualitas, akurat, valid, dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan,” tandasnya. (eri/art/kpg)

Exit mobile version