Site icon Prokalteng

Diduga Korban Malpraktek, Miss Brasil 2018 Meninggal Dunia

Gleycy Correia, Miss Brasil 2018

MODEL dan Miss Brasil 2018, Gleycy Correia meninggal dunia setelah mengalami pendarahan dan koma usai menjalani operasi pengangkatan amandel.

Dilansir Pojoksatu.id,dari Dailymail.uk, Selasa (21/6/2022), Correia, mengalami koma usai operasi itu selama dua bulan dan serangan jantung pada bulan April. Dia diduga menjadi korban malpraktek.

Pendeta keluarga, Lidiane Alves Oliviera mengatakan, Correira menjalani operasi untuk mengangkat amandelnya, kemudian setelah lima hari di rumah pulang dari rumah sakit, dia mengalami pendarahan.

“Dia mengalami serangan jantung pada 4 April dan sejak itu dia dalam keadaan koma, tanpa aktivitas neurologis. Hari ini dia meninggal,” jelasnya.

Saat ini, jenazah Correira yang masih berusia 27 tahun itu dikirim ke Ahli Forensik di Macae untuk diautopsi, sekaligus menguak dugaan adanya praktek malpraktek dalam kematiannya.

Pastor Jak Abreu, yang mengenal keluarga Correia, menulis di media sosial bahwa kerabatnya percaya bahwa ada malpraktek medis selama operasi.

“Tuhan memilih hari ini untuk mengumpulkan putri kami. Kami tahu bahwa dia akan sangat dirindukan, tetapi dia sekarang akan mencerahkan langit dengan senyumnya,” tulisnya.

Pastor Abreu menambahkan: ‘Kepada semua orang yang berdoa, terima kasih banyak. Semoga Tuhan membalas setiap doa cinta dan kebersamaan selama ini”.

Correia dinobatkan sebagai Miss United Continents Brasil pada tahun 2018.

Selain dikenal sebagai model, Correira juga seorang pengusaha klinik kecantikan.

Memberi penghormatan kepada Correia, Miss Brasil merilis pernyataan resminya. “Gleycy akan selalu dikenang karena kecantikannya yang tercerahkan, kegembiraan dan empati yang ditunjukkan dalam pekerjaannya,” sebut Yayasan Miss Brasil.

Correia mengumpulkan 52.000 pengikut di Instagram dan setelah dia koma, akunnya diambil alih oleh kerabat yang memposting doa di postingannya.

Correira selama ini memanfaatkan Instagram-nya untuk berbicara tentang masa kecilnya. Dimana dibesarkan dalam kemiskinan di Brasil. Correia mengatakan dia mulai bekerja ketika dia baru berusia delapan tahun, bekerja sebagai manikur di salon kecantikan.

“Kita tidak akan pernah tahu seberapa kuat kita sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan,” tulisnya di Instagram beberapa waktu lalu.

“Saya benar-benar tidak dilahirkan dalam buaian emas, saya dari keluarga yang sangat sederhana, tetapi saya sangat bangga akan hal itu, sangat bangga,” ungkap Correira.

Setelah menjalani otopsi, jenazah Gleycy Correia dimakamkan, Selasa (21/6/2022) waktu setempat. (nin/pojoksatu)

Exit mobile version