PROKALTENG.CO – Nabi Muhammad SAW berpesan, segala sesuatu
tergantung dari niatnya. Karena itu, dalam amal ibadah bulan suci Ramadan harus
dibarengi dengan niat, sebelum pelaksanaannya.
Sebagaimana puasa Ramadan, wajib
dengan niat dan doa agar ibadah kita diterima Allah SWT.
Berikut niat puasa Ramadan yang
secara umum digunakan oleh banyak orang.
نَوَيْتÙ
صَوْمَ غَد٠عَنْ اَدَاءÙ
Ùَرْض٠شَهْر٠رَمَضَانَ هذÙÙ‡Ù
السَّنَة٠Ùلله٠تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa’i
fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta’aalaa.
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan
Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.
Sementara doa buka puasa
diucapkan saat akan membatalkan puasa ketika matahari terbenam. Selain itu,
waktu buka puasa juga ditandai dengan kumandang adzan magrib.
Berikut ini adalah doa buka puasa
yang sering digunakan.
اَللّهÙÙ…ÙŽÙ‘
Ù„ÙŽÙƒÙŽ صÙمْت٠وَبÙÙƒÙŽ آمَنْتÙ
وَعَلَى رÙزْقÙÙƒÙŽ Ø£ÙŽÙْطَرْت٠بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ يَا اَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَّØÙÙ…Ùيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika
aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku
berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai
Allah Tuhan Maha Pengasih.
Puasa hukumnya wajib dilakukan bagi seluruh
umat Islam.
Allah SWT menjelaskan kewajiban
puasa Ramadan dalam surat Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
يَا
أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا ÙƒÙتÙبَ عَلَيْكÙÙ…Ù
الصّÙيَام٠كَمَا ÙƒÙتÙبَ عَلَى
الَّذÙينَ Ù…Ùنْ (183)قَبْلÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَتَّقÙونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (183).
Ada pertanyaan dalam problematika
umat Islam menjelang bulan Ramadan. Apakah doa niat puasa bisa dibaca sekaligus
pada awal Ramadan untuk sebulan penuh?
Ada orang mengatakan bahwa niat
puasa Ramadan bisa dilakukan sekaligus di awal Ramadan.
Dengan niat sebulan penuh itu, ia
mungkin berharap tidak perlu berniat setiap malam sebelum puasa di keesokan
siangnya.
Mengutip penjelasan Syekh
Taqiyyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar,
diterangkan sebagai berikut.
ولا
ÙŠØµØ Ø§Ù„ØµÙˆÙ… إلا بالنية
للخبر. ومØلها القلب, ولايشترط
النطق بها بلا خلاÙ,
وتجب النية لكل ليلة
لان كل يوم عبادة
مستقلة , ألا ترى أنه
لا ÙŠÙسد بقية الأيام
بÙساد يوم منه. Ùلو
نوى الشهر كله, صØ
له اليوم الأول على
المذهب.
Artinya: “Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadis.
Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan.
Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapatâ€.
Niat puasa wajib dipasang setiap
malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadan merupakan ibadah
terpisah.
Coba perhatikan, bukankah puasa Ramadan
sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari?
Kalau ada seseorang memasang niat
puasa sebulan penuh pada awal Ramadan, maka puasanya hanya sah di hari pertama.
Demikian pendapat madzhab ini
(Madzhab Syafi’i),†(Lihat Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, Kifayatul Akhyar).
Pandangan Mazhab Hanafi
Adapun niat puasa sekaligus
sebulan penuh adalah pandangan dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa
seseorang dengan niat sebulan penuh di awal Ramadan dinilai sah meskipun ia
tidak menetapkan niat puasa setiap malam.
Kendati demikian, mereka juga tetap
menganjurkan orang yang telah melakukan niat puasa wajib sebulan penuh di awal Ramadan
untuk mengulang niat puasa di setiap malam Ramadan.
Karenanya, melihat keistimewaan
puasa Ramadan itu, seseorang wajib memasang niat setiap malam.
Untuk menghindari lupa niat
puasa, ada baiknya seseorang mengikuti solat tarawih berjamaah, dan membaca
niat puasa usai salat Isya, atau Salat Tarawih.