32.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Waspada Bahaya Infeksi Cacing Hati, Kenali Ragam Gejalanya Ini

KALTENGPOS.CO – Meski berukuran kecil, keberadaan cacing hati tak
boleh dianggap remeh. Parasit ini dapat menginfeksi organ hati, kantong empedu,
saluran empedu, dan menyebabkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu, simak
penjelasan berikut ini guna mewaspadai bahaya infeksi cacing hati.

Dikutip dari Alodokter, infeksi cacing hati biasanya terjadi setelah mengonsumsi
makanan yang terkontaminasi larva cacing hati. Setelah makanan tersebut
dicerna, larva akan berpindah dari usus ke saluran empedu di hati untuk
berkembang biak.

Jenis Cacing Hati

Ada 2 jenis cacing hati yang
dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu opisthorchiidae dan fasciolidae.

Opisthorchiidae

Cacing jenis opisthorchiidae yang
paling sering menyebabkan infeksi cacing hati ada 2 spesies, yaitu Clonorchis
sinensis yang biasa ditemukan di negara Cina dan Opisthorchis viverrini yang
umumnya ditemukan di kawasan Asia Tenggara.

Infeksi cacing hati kedua spesies
di atas dapat terjadi setelah mengonsumsi ikan, kepiting, udang, yang dimasak
tidak matang dan terkontaminasi oleh larva cacing. Jika tidak diobati, infeksi
ini dapat bertahan hingga 25–30 tahun.

Fasciolidae

Cacing fasciolidae merupakan
jenis cacing hati paling umum yang menginfeksi tubuh. Jenis cacing ini hampir
ditemukan di semua benua, kecuali antartika. Infeksi cacing hati fasciolidae
biasanya terjadi setelah mengonsumsi selada air atau tanaman air lainnya yang
terkontaminasi larva cacing hati dari kotoran domba atau sapi.

Baca Juga :  Benarkah Diabetes Lebih Mematikan pada Jantung Wanita?

Ragam Gejala Infeksi Cacing Hati

Berikut ini adalah ragam gejala
infeksi cacing hati yang perlu dikenali:

·        
Sakit perut

·        
Mual dan muntah

·        
Nafsu makan menurun

·        
Demam

Seiring berjalannya waktu, larva
cacing di dalam saluran empedu hati akan menjadi cacing dewasa dan membuntukan
saluran empedu. Hal ini menyebabkan perubahan warna kulit dan bagian putih mata
menjadi kuning, gatal-gatal, diare, dan penurunan berat badan.

Jika tidak diatasi dalam jangka
waktu lama, infeksi cacing hati dapat menimbulkan komplikasi, seperti
pembentukan batu empedu, pankreakritis, infeksi saluran empedu, bahkan kanker
saluran empedu (cholangiocarcinoma).

Penanganan

Untuk memastikan diagnosis,
dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, riwayat
kesehatan, dan kebersihan pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik. Selain
itu, dokter juga memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

·        
Pemeriksaan sampel feses, untuk melihat adanya
telur cacing hati dalam feses

·        
Pemeriksaan darah lengkap, untuk memeriksa
antibodi terhadap cacing hati

·        
Pemeriksaan radiologi, untuk memeriksa kerusakan
pada hati dan saluran empedu yang berkaitan dengan cacing hati

Setelah diagnosis ditentukan,
barulah dokter bisa melakukan beberapa penanganan sebagai berikut:

Baca Juga :  Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Flu Biasa dan Influenza

Obat-obatan

Pemberian resep obat-obatan yang
disesuaikan dengan jenis infeksi cacing hati. Tujuan pengobatan ini difokuskan
untuk menghilangkan cacing hati dari dalam tubuh. Beberapa obat infeksi cacing
hati yang biasa diresepkan dokter adalah: Triclabendazole,
untuk infeksi fascioliasis; Praziquantel
atau albendazole, untuk infeksi
clonorchiasis; Kortikosteroid untuk
pasien dengan gejala yang parah.

Operasi

Prosedur pembedahan terkadang
diperlukan bila cacing hati menghalangi saluran empedu atau pasien mengalami
berbagai komplikasi jangka panjang, seperti infeksi saluran empedu atau kanker
saluran empedu.

Infeksi cacing hati bermula dari
pola hidup yang kurang higienis. Meski penyebabnya sederhana, penyakit yang
disebabkan oleh cacing hati bisa sangat rumit dan berbahaya. Oleh karena itu,
alangkah baiknya apabila infeksi cacing hati dicegah dari awal.

Sebagai langkah pencegahan dari
infeksi cacing hati, hal penting yang perlu Anda ingat adalah memastikan semua
makanan yang akan dikonsumsi sudah dimasak secara matang, terutama untuk ikan
air tawar, kepiting, udang, dan selada air. Selain itu, hindari meminum air
sungai atau air dengan kondisi sanitasi yang buruk.

Apabila Anda mengalami beberapa
gejala infeksi cacing hati, apalagi setelah sebelumnya mengonsumsi ikan maupun
selada air yang dimasak tidak matang, sebaiknya segera periksakan diri ke
dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

KALTENGPOS.CO – Meski berukuran kecil, keberadaan cacing hati tak
boleh dianggap remeh. Parasit ini dapat menginfeksi organ hati, kantong empedu,
saluran empedu, dan menyebabkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu, simak
penjelasan berikut ini guna mewaspadai bahaya infeksi cacing hati.

Dikutip dari Alodokter, infeksi cacing hati biasanya terjadi setelah mengonsumsi
makanan yang terkontaminasi larva cacing hati. Setelah makanan tersebut
dicerna, larva akan berpindah dari usus ke saluran empedu di hati untuk
berkembang biak.

Jenis Cacing Hati

Ada 2 jenis cacing hati yang
dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu opisthorchiidae dan fasciolidae.

Opisthorchiidae

Cacing jenis opisthorchiidae yang
paling sering menyebabkan infeksi cacing hati ada 2 spesies, yaitu Clonorchis
sinensis yang biasa ditemukan di negara Cina dan Opisthorchis viverrini yang
umumnya ditemukan di kawasan Asia Tenggara.

Infeksi cacing hati kedua spesies
di atas dapat terjadi setelah mengonsumsi ikan, kepiting, udang, yang dimasak
tidak matang dan terkontaminasi oleh larva cacing. Jika tidak diobati, infeksi
ini dapat bertahan hingga 25–30 tahun.

Fasciolidae

Cacing fasciolidae merupakan
jenis cacing hati paling umum yang menginfeksi tubuh. Jenis cacing ini hampir
ditemukan di semua benua, kecuali antartika. Infeksi cacing hati fasciolidae
biasanya terjadi setelah mengonsumsi selada air atau tanaman air lainnya yang
terkontaminasi larva cacing hati dari kotoran domba atau sapi.

Baca Juga :  Benarkah Diabetes Lebih Mematikan pada Jantung Wanita?

Ragam Gejala Infeksi Cacing Hati

Berikut ini adalah ragam gejala
infeksi cacing hati yang perlu dikenali:

·        
Sakit perut

·        
Mual dan muntah

·        
Nafsu makan menurun

·        
Demam

Seiring berjalannya waktu, larva
cacing di dalam saluran empedu hati akan menjadi cacing dewasa dan membuntukan
saluran empedu. Hal ini menyebabkan perubahan warna kulit dan bagian putih mata
menjadi kuning, gatal-gatal, diare, dan penurunan berat badan.

Jika tidak diatasi dalam jangka
waktu lama, infeksi cacing hati dapat menimbulkan komplikasi, seperti
pembentukan batu empedu, pankreakritis, infeksi saluran empedu, bahkan kanker
saluran empedu (cholangiocarcinoma).

Penanganan

Untuk memastikan diagnosis,
dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, riwayat
kesehatan, dan kebersihan pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik. Selain
itu, dokter juga memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

·        
Pemeriksaan sampel feses, untuk melihat adanya
telur cacing hati dalam feses

·        
Pemeriksaan darah lengkap, untuk memeriksa
antibodi terhadap cacing hati

·        
Pemeriksaan radiologi, untuk memeriksa kerusakan
pada hati dan saluran empedu yang berkaitan dengan cacing hati

Setelah diagnosis ditentukan,
barulah dokter bisa melakukan beberapa penanganan sebagai berikut:

Baca Juga :  Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Flu Biasa dan Influenza

Obat-obatan

Pemberian resep obat-obatan yang
disesuaikan dengan jenis infeksi cacing hati. Tujuan pengobatan ini difokuskan
untuk menghilangkan cacing hati dari dalam tubuh. Beberapa obat infeksi cacing
hati yang biasa diresepkan dokter adalah: Triclabendazole,
untuk infeksi fascioliasis; Praziquantel
atau albendazole, untuk infeksi
clonorchiasis; Kortikosteroid untuk
pasien dengan gejala yang parah.

Operasi

Prosedur pembedahan terkadang
diperlukan bila cacing hati menghalangi saluran empedu atau pasien mengalami
berbagai komplikasi jangka panjang, seperti infeksi saluran empedu atau kanker
saluran empedu.

Infeksi cacing hati bermula dari
pola hidup yang kurang higienis. Meski penyebabnya sederhana, penyakit yang
disebabkan oleh cacing hati bisa sangat rumit dan berbahaya. Oleh karena itu,
alangkah baiknya apabila infeksi cacing hati dicegah dari awal.

Sebagai langkah pencegahan dari
infeksi cacing hati, hal penting yang perlu Anda ingat adalah memastikan semua
makanan yang akan dikonsumsi sudah dimasak secara matang, terutama untuk ikan
air tawar, kepiting, udang, dan selada air. Selain itu, hindari meminum air
sungai atau air dengan kondisi sanitasi yang buruk.

Apabila Anda mengalami beberapa
gejala infeksi cacing hati, apalagi setelah sebelumnya mengonsumsi ikan maupun
selada air yang dimasak tidak matang, sebaiknya segera periksakan diri ke
dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Terpopuler

Artikel Terbaru