32.6 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Resolusi Anti Mainstream 2022: Lebih Sering Main ke Hutan

Evita menambahkan, saat mengikuti jungle trek di hutan-hutan Kalimantan Barat, dan kalau sedang beruntung, Anda bisa melihat hewan-hewan yang dilindungi dari kejauhan, termasuk orangutan dan owa. Apalagi, saat musim buah. “Di Taman Nasional Gunung Palung, traveller bisa mengamati burung-burung eksotis melalui teropong,” katanya.

2. Mengasah jiwa petualang

Di kawasan Kalimantan Barat, bahkan di satu kawasan taman nasional, Anda bisa menemukan berbagai macam tipe ekosistem hutan, mulai dari hutan mangrove, hutan gambut, hutan dataran rendah, hingga hutan pegunungan. Karena itu, hutan di sana menawarkan berbagai macam aktivitas, mulai dari yang ringan hingga yang ekstrem. Traveller juga bisa menemukan berbagai flora yang menarik, termasuk pohon yang diameternya hingga bermeter-meter.

Evita bercerita, di Kalimantan Barat ada empat taman nasional, dua di antaranya merupakan tempat ASRI bekerja untuk melestarikan hutan bersama pemerintah, yaitu Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Keduanya memberi kesempatan menjelajah hutan kepada traveller dengan keterampilan lapangan yang masih rendah hingga yang sudah tinggi. Misalnya, untuk traveler yang belum terampil trekking di hutan bisa memilih area hutan dataran rendah yang medannya cenderung mudah.

Baca Juga :  5 Barang Jangan Disimpan di Bagasi Mobil, Bisa Berakibat Fatal!

“Di TNGP ada wisata Lubuk Baji dan Batu Bulan. Jalur trekking-nya tergolong mudah hingga medium. Aktivitas yang ditawarkan adalah jungle trek. Kalau trekking ke Lubuk Baji, traveller akan menemukan air terjun yang sangat alami. Airnya yang sangat segar bisa diminum langsung,” kata Evita.

Koridor satwa di Sedahan, Kalimantan Barat
Koridor satwa di Sedahan, Kalimantan Barat. (Foto ASRI)

Selain itu, di hutan Kalimantan banyak masyarakat adat yang tinggal di sekitarnya, memungkinkan Anda untuk mempelajari keragaman budaya Dayak dan Melayu. Dua etnis ini mempunyai budaya berbeda, yang menarik untuk dipelajari. Karena itu, hutan menjadi tempat yang baik untuk bermacam kegiatan, termasuk fotografi, petualangan, bird watching, dan menyelami budaya.

3. Ikut sehatkan bumi

Manusia seharusnya hidup selaras dan harmonis dengan alam. Begitu Evita menegaskan. Manusia tidak bisa sehat tanpa alam yang sehat. Ketika alam sedang sakit, maka manusia juga pasti akan terdampak. Sebagai contoh, ketika pohon di hutan ditebangi secara tidak bertanggung jawab demi memenuhi kebutuhan manusia, musibah banjir dan longsor terjadi di mana-mana. Manusia juga yang terkena dampak negatifnya, termasuk terkena macam-macam penyakit.

Baca Juga :  Dewan Minta Masyarakat Diberi Kewenangan untuk Kelola Hutan

Dari pengalamannya masuk hutan, Nadine mendapatkan pelajaran berharga bahwa kesehatan manusia terkait erat dengan kesehatan bumi. Insight itu semakin jelas ketika mendengar cerita dari dr. Kinari Webb, salah satu pendiri ASRI.

“Kita, kan, suka banget makan gorengan, padahal kita tahu konsumsi gorengan berlebih itu tidak sehat bagi tubuh. Di saat bersamaan, dengan sering makan gorengan, maka minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit akan terus diproduksi. Artinya, lahan hutan akan terus dibuka untuk perkebunan kelapa sawit demi memenuhi tuntutan manusia. Kalau mengurangi makan gorengan, tubuh kita sehat, hutan sehat, bumi juga sehat,” kata Nadine.

Evita menambahkan, saat mengikuti jungle trek di hutan-hutan Kalimantan Barat, dan kalau sedang beruntung, Anda bisa melihat hewan-hewan yang dilindungi dari kejauhan, termasuk orangutan dan owa. Apalagi, saat musim buah. “Di Taman Nasional Gunung Palung, traveller bisa mengamati burung-burung eksotis melalui teropong,” katanya.

2. Mengasah jiwa petualang

Di kawasan Kalimantan Barat, bahkan di satu kawasan taman nasional, Anda bisa menemukan berbagai macam tipe ekosistem hutan, mulai dari hutan mangrove, hutan gambut, hutan dataran rendah, hingga hutan pegunungan. Karena itu, hutan di sana menawarkan berbagai macam aktivitas, mulai dari yang ringan hingga yang ekstrem. Traveller juga bisa menemukan berbagai flora yang menarik, termasuk pohon yang diameternya hingga bermeter-meter.

Evita bercerita, di Kalimantan Barat ada empat taman nasional, dua di antaranya merupakan tempat ASRI bekerja untuk melestarikan hutan bersama pemerintah, yaitu Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Keduanya memberi kesempatan menjelajah hutan kepada traveller dengan keterampilan lapangan yang masih rendah hingga yang sudah tinggi. Misalnya, untuk traveler yang belum terampil trekking di hutan bisa memilih area hutan dataran rendah yang medannya cenderung mudah.

Baca Juga :  5 Barang Jangan Disimpan di Bagasi Mobil, Bisa Berakibat Fatal!

“Di TNGP ada wisata Lubuk Baji dan Batu Bulan. Jalur trekking-nya tergolong mudah hingga medium. Aktivitas yang ditawarkan adalah jungle trek. Kalau trekking ke Lubuk Baji, traveller akan menemukan air terjun yang sangat alami. Airnya yang sangat segar bisa diminum langsung,” kata Evita.

Koridor satwa di Sedahan, Kalimantan Barat
Koridor satwa di Sedahan, Kalimantan Barat. (Foto ASRI)

Selain itu, di hutan Kalimantan banyak masyarakat adat yang tinggal di sekitarnya, memungkinkan Anda untuk mempelajari keragaman budaya Dayak dan Melayu. Dua etnis ini mempunyai budaya berbeda, yang menarik untuk dipelajari. Karena itu, hutan menjadi tempat yang baik untuk bermacam kegiatan, termasuk fotografi, petualangan, bird watching, dan menyelami budaya.

3. Ikut sehatkan bumi

Manusia seharusnya hidup selaras dan harmonis dengan alam. Begitu Evita menegaskan. Manusia tidak bisa sehat tanpa alam yang sehat. Ketika alam sedang sakit, maka manusia juga pasti akan terdampak. Sebagai contoh, ketika pohon di hutan ditebangi secara tidak bertanggung jawab demi memenuhi kebutuhan manusia, musibah banjir dan longsor terjadi di mana-mana. Manusia juga yang terkena dampak negatifnya, termasuk terkena macam-macam penyakit.

Baca Juga :  Dewan Minta Masyarakat Diberi Kewenangan untuk Kelola Hutan

Dari pengalamannya masuk hutan, Nadine mendapatkan pelajaran berharga bahwa kesehatan manusia terkait erat dengan kesehatan bumi. Insight itu semakin jelas ketika mendengar cerita dari dr. Kinari Webb, salah satu pendiri ASRI.

“Kita, kan, suka banget makan gorengan, padahal kita tahu konsumsi gorengan berlebih itu tidak sehat bagi tubuh. Di saat bersamaan, dengan sering makan gorengan, maka minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit akan terus diproduksi. Artinya, lahan hutan akan terus dibuka untuk perkebunan kelapa sawit demi memenuhi tuntutan manusia. Kalau mengurangi makan gorengan, tubuh kita sehat, hutan sehat, bumi juga sehat,” kata Nadine.

Terpopuler

Artikel Terbaru