27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Inspiratif! Penggali Kubur Ini Raih Gelar Doktor Politik

MURUNG RAYA, PROKALTENG.CO – Meraih gelar Doktor bukan hal yang mudah. Disamping menyiapkan dana yang lumayan besar, menguras waktu dan tenaga untuk menyelesaikannya. Tidak sedikit orang yang bersemangat kuliah S3 karena tertarik dengan prosesnya. Termasuk juga dengan tren riset yang akan banyak menimbulkan manfaat.

Bagi seseorang yang punya jiwa ilmuwan dan teoritis, perjalanan meraih gelar S3 atau Doktor ini sangat menantang. Karena dapat memberikan penghargaan yang sesuai dengan jiwanya. Adanya kepuasan batin karena mampu melakukan hal yang baru dan bermanfaat.

Terkadang, gelar Doktor ini kebanyakan diambil oleh kalangan akademisi. Namun hal ini tidak berlaku bagi Lukmanul Hakim, SE., MAP. Ia mampu membuktikannya bahwa meraih pendidikan S3 bukan hanya untuk meraih popularitas saja, namun baginya pendidikan S3 sebuah penghargaan tertinggi.  Baik sebagai simbol kepandaian dan intelektual juga untuk mengangkat nama daerah, khususnya Murung Raya.

“Kita jujur kalau hanya untuk mencari popularitas itu buat apa mati-matian kuliah S3,” celetuk Lukmanul Hakim yang baru Lulus sidang tertutup Disertasi S3 di Universitas Diponegoro pada 26 November 2021 lalu.

Baca Juga :  PBS di Mura Diminta Peduli Terhadap Pembinaan Olahraga

Lukman, sapaan akrabnya kini telah menyandang gelar Doktor Ilmu Politik, khususnya Politik Identitas Etnis Dayak pertama di Daerah Aliran Sungai Barito. Baginya, mendapat gelar tersebut tidak mudah dan mempunyai tanggungjawab yang besar untuk kelimuan khususnya Ilmu Sosial dan Politik, kepada manusia, kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Sidang Disertasinya, Aparatur Sipil Negara (ASN) Bappleda Litbang Kabupaten Murung Raya ini berhasil lulus dengan nilai memuaskan. Bahkan mendapat pujian dengan dinyatakan cepat untuk tiga kajian sekaligus sosiologi, antropologi dan politik oleh Profesor pembimbing lulusan Harvard University. Bahkan sejumlah pertanyaan Promotor, Co-Promotor, Penguji Eksternal dan Penguji Internal mampu dia layani dengan dengan baik. Sehingga membuat kagum para guru besar.

Baca Juga :  BNNP Kalteng Launching SMAN 3 Palangkaraya Sebagai Sekolah Bersinar

“Menikmati sebuah proses adalah sebuah kenikmatan dalam sebuah proses dan kematangan sebuah hasil ditentukan sebuah prosesnya. Maka setiap orang ketika tercapai proses kematangannya, maka tercapailah cita-catanya,” ujar Ketua sekaligus inisiator  Yayasan Komunitas Peduli Kemanusian Murung Raya ini, atau yang populer di masyarakat dengan sebutan Komunitas Penggali Kubur (KPK).

Putra Murung Raya yang satu ini, dikenal sangat berkarismatik atas sifat rendah hati nya. Yakni  bisa bergaul dengan semua golongan.

“Doktor Lukmanul Hakim sangat tawadhu dalam sikap dan keilmuannya, terbukti disetiap pengajian beberapa penceramah selalu hadir, khususnya ceramah-ceramah saya di beberapa tempat. Ini contoh bagi generasi kita” ujar Ketua MUI Murung Raya, Ustad H. Karsihadi.

Apalagi, pengakuan dalam realitas kehidupan sosial masyarakat, pendapat seorang doktor pada umumnya lebih diperhatikan. Sehingga diharapkan adanya rasa dan asas manfaat yang luar biasa bagi masyarakat, terutama dalam disiplin ilmu yang ditekuninya.






Reporter: Reno

MURUNG RAYA, PROKALTENG.CO – Meraih gelar Doktor bukan hal yang mudah. Disamping menyiapkan dana yang lumayan besar, menguras waktu dan tenaga untuk menyelesaikannya. Tidak sedikit orang yang bersemangat kuliah S3 karena tertarik dengan prosesnya. Termasuk juga dengan tren riset yang akan banyak menimbulkan manfaat.

Bagi seseorang yang punya jiwa ilmuwan dan teoritis, perjalanan meraih gelar S3 atau Doktor ini sangat menantang. Karena dapat memberikan penghargaan yang sesuai dengan jiwanya. Adanya kepuasan batin karena mampu melakukan hal yang baru dan bermanfaat.

Terkadang, gelar Doktor ini kebanyakan diambil oleh kalangan akademisi. Namun hal ini tidak berlaku bagi Lukmanul Hakim, SE., MAP. Ia mampu membuktikannya bahwa meraih pendidikan S3 bukan hanya untuk meraih popularitas saja, namun baginya pendidikan S3 sebuah penghargaan tertinggi.  Baik sebagai simbol kepandaian dan intelektual juga untuk mengangkat nama daerah, khususnya Murung Raya.

“Kita jujur kalau hanya untuk mencari popularitas itu buat apa mati-matian kuliah S3,” celetuk Lukmanul Hakim yang baru Lulus sidang tertutup Disertasi S3 di Universitas Diponegoro pada 26 November 2021 lalu.

Baca Juga :  PBS di Mura Diminta Peduli Terhadap Pembinaan Olahraga

Lukman, sapaan akrabnya kini telah menyandang gelar Doktor Ilmu Politik, khususnya Politik Identitas Etnis Dayak pertama di Daerah Aliran Sungai Barito. Baginya, mendapat gelar tersebut tidak mudah dan mempunyai tanggungjawab yang besar untuk kelimuan khususnya Ilmu Sosial dan Politik, kepada manusia, kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Sidang Disertasinya, Aparatur Sipil Negara (ASN) Bappleda Litbang Kabupaten Murung Raya ini berhasil lulus dengan nilai memuaskan. Bahkan mendapat pujian dengan dinyatakan cepat untuk tiga kajian sekaligus sosiologi, antropologi dan politik oleh Profesor pembimbing lulusan Harvard University. Bahkan sejumlah pertanyaan Promotor, Co-Promotor, Penguji Eksternal dan Penguji Internal mampu dia layani dengan dengan baik. Sehingga membuat kagum para guru besar.

Baca Juga :  BNNP Kalteng Launching SMAN 3 Palangkaraya Sebagai Sekolah Bersinar

“Menikmati sebuah proses adalah sebuah kenikmatan dalam sebuah proses dan kematangan sebuah hasil ditentukan sebuah prosesnya. Maka setiap orang ketika tercapai proses kematangannya, maka tercapailah cita-catanya,” ujar Ketua sekaligus inisiator  Yayasan Komunitas Peduli Kemanusian Murung Raya ini, atau yang populer di masyarakat dengan sebutan Komunitas Penggali Kubur (KPK).

Putra Murung Raya yang satu ini, dikenal sangat berkarismatik atas sifat rendah hati nya. Yakni  bisa bergaul dengan semua golongan.

“Doktor Lukmanul Hakim sangat tawadhu dalam sikap dan keilmuannya, terbukti disetiap pengajian beberapa penceramah selalu hadir, khususnya ceramah-ceramah saya di beberapa tempat. Ini contoh bagi generasi kita” ujar Ketua MUI Murung Raya, Ustad H. Karsihadi.

Apalagi, pengakuan dalam realitas kehidupan sosial masyarakat, pendapat seorang doktor pada umumnya lebih diperhatikan. Sehingga diharapkan adanya rasa dan asas manfaat yang luar biasa bagi masyarakat, terutama dalam disiplin ilmu yang ditekuninya.






Reporter: Reno

Terpopuler

Artikel Terbaru