32.8 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Pemkab Lamandau Gelar Pasar Murah di Desa Bukit Indah

NANGA BULIK – Warga Desa Bukit Indah, Kecamatan Bulik, tampak semringah
membawa bungkusan sembako. Mereka membeli paket sembako yang terdiri atas
beras, minyak goreng dan gula tersebut dengan harga murah.

Kebetulan barang-barang kebutuhan
pokok itu dibeli dengan harga yang sangat terjangkau dari pasar murah. Karena
tahun ini, desa mereka mendapat giliran pasar murah yang dilaksanakan Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lamandau Senin (27/5)
dan Selasa (28/5).

Warga setempat pun menyambut
pasar murah ini dengan sangat antusias. Sebab harga barang yang dijual di pasar
murah ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.

Sekretaris Desa Bukit Indah Apur
Pranoto kepada awak media mengaku bersyukur, karena desa mereka mendapat
giliran pasar murah oleh Pemkab Lamandau. Menurutnya, hal ini sangat membantu
warga menghadapi naiknya harga sembako menjelang Idulfitri 1440 Hijriah.

Baca Juga :  Arus Balik di Pelabuhan Kumai Diperkirakan Sampai Pertengahan Juni

“Kami berterimakasih karena
pemkab sudah membantu kami melalui pasar murah. Ini sangat membantu warga yang
tidak mampu, terutama dalam menghadapi lebaran kali ini,” kata Apur
pranoto, Selasa (28/5).

Sementara Kepala Dinas Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan Lamandau Tuti Darianty menjelaskan, pasar
murah menjelang Idulfitri ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Karena anggaran
terbatas, maka lokasinya bergilir.

Tahun ini, pihaknya menyediakan
450 paket sembako yang terdiri beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter, dan
2 kaleng soft drink ukuran 1,5 liter. “Jumlah paket yang kami sediakan ada
450 paket dengan isi paket berupa  beras
5, gula, minyak goreng, dan softdrink yang 1,5 liter,” ujarnya.

Baca Juga :  Di Tengah Pandemi, Dewan Tetap Reses

Dikatakanya, pasar murah kali ini
masih menggunakan dana subsidi dari provinsi sebesar Rp25 juta dengan besaran
subsidi maksimal 34,72%. Jika diuangkan dengan harga setempat, nilainya kurang
lebih Rp 180.000. Namun warga yang memiliki kupon hanya perlu menebusnya dengan
Rp 105.000.  (*cho/ens/ctk/nto)

NANGA BULIK – Warga Desa Bukit Indah, Kecamatan Bulik, tampak semringah
membawa bungkusan sembako. Mereka membeli paket sembako yang terdiri atas
beras, minyak goreng dan gula tersebut dengan harga murah.

Kebetulan barang-barang kebutuhan
pokok itu dibeli dengan harga yang sangat terjangkau dari pasar murah. Karena
tahun ini, desa mereka mendapat giliran pasar murah yang dilaksanakan Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lamandau Senin (27/5)
dan Selasa (28/5).

Warga setempat pun menyambut
pasar murah ini dengan sangat antusias. Sebab harga barang yang dijual di pasar
murah ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.

Sekretaris Desa Bukit Indah Apur
Pranoto kepada awak media mengaku bersyukur, karena desa mereka mendapat
giliran pasar murah oleh Pemkab Lamandau. Menurutnya, hal ini sangat membantu
warga menghadapi naiknya harga sembako menjelang Idulfitri 1440 Hijriah.

Baca Juga :  Arus Balik di Pelabuhan Kumai Diperkirakan Sampai Pertengahan Juni

“Kami berterimakasih karena
pemkab sudah membantu kami melalui pasar murah. Ini sangat membantu warga yang
tidak mampu, terutama dalam menghadapi lebaran kali ini,” kata Apur
pranoto, Selasa (28/5).

Sementara Kepala Dinas Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan Lamandau Tuti Darianty menjelaskan, pasar
murah menjelang Idulfitri ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Karena anggaran
terbatas, maka lokasinya bergilir.

Tahun ini, pihaknya menyediakan
450 paket sembako yang terdiri beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter, dan
2 kaleng soft drink ukuran 1,5 liter. “Jumlah paket yang kami sediakan ada
450 paket dengan isi paket berupa  beras
5, gula, minyak goreng, dan softdrink yang 1,5 liter,” ujarnya.

Baca Juga :  Di Tengah Pandemi, Dewan Tetap Reses

Dikatakanya, pasar murah kali ini
masih menggunakan dana subsidi dari provinsi sebesar Rp25 juta dengan besaran
subsidi maksimal 34,72%. Jika diuangkan dengan harga setempat, nilainya kurang
lebih Rp 180.000. Namun warga yang memiliki kupon hanya perlu menebusnya dengan
Rp 105.000.  (*cho/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru