26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Wow!!!, Baru Pertengahan Tahun, Penerimaan Bea Cukai Melebihi Target

SAMPIT – Sejumlah anggota Komisi
I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) berkunjung ke Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Type Madya Pabean (TMP) C Sampit, Jumat
(26/6).

Kunjungan itu dalam rangka
silaturahmi dewan dengan mitra kerja, karena instansi tersebut juga bisa
memberikan masukan bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kotim.

Ketua Komisi I DPRD Kotim
Agus Seruyantara beserta Wakil Ketua Komisi I H Abdul Kadir, Sekretaris Komisi
I Hendra Sia serta anggota Komisi I Ir SP Lumban Gaol dan Khozaini mendatangi KPPBC
dengan berjalan kaki. Karena kantor tersebut tak jauh dari Kantor DPRD Kotim.

Kedatangan anggota dewan
saat itu disambut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan  Bea dan Cukai Type
Madya Pabean (TMP) C Sampit Indasah beserta stafnya.

“Kami melakukan
kunjungan kerja ke KPPBC Sampit, Kabupaten Kotim dalam rangka silaturahmi dan
sekaligus perkenalan karena selama dilantik, kami belum pernah melakukan kunjungan
ke kantor ini. Kunjungan ini juga upaya kami meningkatkan koordinasi dan
sinergi dengan instansi vertikal tersebut,” kata Agus Seruyantara, Jumat
(26/6).

Menurut dia, kunjungan
tersebut sekaligus meminta informasi tentang beberapa hal yang ingin diketahui
dari Bea Cukai. Terkait kewenangan bea cukai dan terkait sektor apa saja yang
menjadi pemasukan keuangan negara di Bea Cukai, serta berapa target pemasukan
Bea Cukai di sini untuk tahun 2020.

Baca Juga :  Pemkab Diminta Utamakan Bantuan bagi Organisasi Sosial

“Dalam kunjungan
tersebut, kami mempertanyakan terkait kewenangan Bea Cukai selama ini, dan
mempertanyakan target pemasukan untuk tahun 2020 ini, karena Kantor Bea Cukai
selama ini menambah pemasukan untuk pendapatan asli daerah Kabupaten
kotim,” ujarnya.

Kepala Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Sampit Indasah mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPRD
Kotim yang bersedia berkunjung untuk bersilaturrahmi ke kantor mereka. Dia juga
mengatakan selama tahun 2019, pihaknya berhasil menyumbang penerimaan negara
dari hasil pungutan atas bea masuk dan bea keluar melebihi target penerimaan.

“Target penerimaan
negara yang telah dihimpun KPPBC TMP C Sampit pada tahun 2019 sebesar Rp 27,8
miliar. Target ini terdiri dari penerimaan bea masuk Rp 1,8 miliar dan bea keluar
Rp 26 miliar,” ungkapnya.

Indasah juga mengatakan,
awalnya pihaknya cukup sulit untuk memenuhi target. Tetapi di akhir tahun ada
peningkatan yang cukup signifikan. Karena ada pengiriman bauksit dari PT
Parenggean Makmur Sejahtera. Bisa terealisasi sebesar Rp 38,2 miliar atau
137,59 persen melebihi target dari yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Bantuan untuk Meringankan Beban Kehidupan Warga

“Selain itu, juga
realisasi penerimaan yang dihimpun KPPBC Sampit dari berbagai sektor
perusahaan. Penerimaan negara yang diperoleh dari 43 perusahaan. Paling banyak
dari perolehan b keluar sebesar Rp 32,1 miliar. Sedangkan b masuk hanya Rp 6
miliar. Perusahaan paling besar terdapat pada PT Perusahaan Makmur Sejahtera
sekitar Rp 25 miliar melalui perolehan bea keluar,” ujarnya.

Dijelaskannya, selain
penerimaan yang diperoleh dari bea keluar dan bea masuk, penerimaan negara juga
didapat dari pajak penghasilan (PPh) Rp 10,4 miliar dan pajak pertambahan nilai
(PPN) Rp 38,1 miliar. Karena di Kotim tidak ada pabrik penghasil tembakau, jadi
tidak ada penerimaan cukai. Selain dari penerimaan bea masuk dan keluar,
pihaknya juga menghimpun PPh dan PPN.

“Terkait target
penerimaan pada 2020, kami ditargetkan sekitar Rp37 miliar. Sampai akhir Mei
2020, realisasi penerimaan sudah mencapai 103 persen, atau sudah melampaui
target penerimaan. Itu terdiri dari bea masuk sekitar Rp 987 juta, penerimaan
dari bea keluar sekitar Rp 41,8 miliar, sehingga realisasi mencapai Rp 42
miliar,” katanya.

 

SAMPIT – Sejumlah anggota Komisi
I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) berkunjung ke Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Type Madya Pabean (TMP) C Sampit, Jumat
(26/6).

Kunjungan itu dalam rangka
silaturahmi dewan dengan mitra kerja, karena instansi tersebut juga bisa
memberikan masukan bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kotim.

Ketua Komisi I DPRD Kotim
Agus Seruyantara beserta Wakil Ketua Komisi I H Abdul Kadir, Sekretaris Komisi
I Hendra Sia serta anggota Komisi I Ir SP Lumban Gaol dan Khozaini mendatangi KPPBC
dengan berjalan kaki. Karena kantor tersebut tak jauh dari Kantor DPRD Kotim.

Kedatangan anggota dewan
saat itu disambut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan  Bea dan Cukai Type
Madya Pabean (TMP) C Sampit Indasah beserta stafnya.

“Kami melakukan
kunjungan kerja ke KPPBC Sampit, Kabupaten Kotim dalam rangka silaturahmi dan
sekaligus perkenalan karena selama dilantik, kami belum pernah melakukan kunjungan
ke kantor ini. Kunjungan ini juga upaya kami meningkatkan koordinasi dan
sinergi dengan instansi vertikal tersebut,” kata Agus Seruyantara, Jumat
(26/6).

Menurut dia, kunjungan
tersebut sekaligus meminta informasi tentang beberapa hal yang ingin diketahui
dari Bea Cukai. Terkait kewenangan bea cukai dan terkait sektor apa saja yang
menjadi pemasukan keuangan negara di Bea Cukai, serta berapa target pemasukan
Bea Cukai di sini untuk tahun 2020.

Baca Juga :  Pemkab Diminta Utamakan Bantuan bagi Organisasi Sosial

“Dalam kunjungan
tersebut, kami mempertanyakan terkait kewenangan Bea Cukai selama ini, dan
mempertanyakan target pemasukan untuk tahun 2020 ini, karena Kantor Bea Cukai
selama ini menambah pemasukan untuk pendapatan asli daerah Kabupaten
kotim,” ujarnya.

Kepala Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Sampit Indasah mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPRD
Kotim yang bersedia berkunjung untuk bersilaturrahmi ke kantor mereka. Dia juga
mengatakan selama tahun 2019, pihaknya berhasil menyumbang penerimaan negara
dari hasil pungutan atas bea masuk dan bea keluar melebihi target penerimaan.

“Target penerimaan
negara yang telah dihimpun KPPBC TMP C Sampit pada tahun 2019 sebesar Rp 27,8
miliar. Target ini terdiri dari penerimaan bea masuk Rp 1,8 miliar dan bea keluar
Rp 26 miliar,” ungkapnya.

Indasah juga mengatakan,
awalnya pihaknya cukup sulit untuk memenuhi target. Tetapi di akhir tahun ada
peningkatan yang cukup signifikan. Karena ada pengiriman bauksit dari PT
Parenggean Makmur Sejahtera. Bisa terealisasi sebesar Rp 38,2 miliar atau
137,59 persen melebihi target dari yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Bantuan untuk Meringankan Beban Kehidupan Warga

“Selain itu, juga
realisasi penerimaan yang dihimpun KPPBC Sampit dari berbagai sektor
perusahaan. Penerimaan negara yang diperoleh dari 43 perusahaan. Paling banyak
dari perolehan b keluar sebesar Rp 32,1 miliar. Sedangkan b masuk hanya Rp 6
miliar. Perusahaan paling besar terdapat pada PT Perusahaan Makmur Sejahtera
sekitar Rp 25 miliar melalui perolehan bea keluar,” ujarnya.

Dijelaskannya, selain
penerimaan yang diperoleh dari bea keluar dan bea masuk, penerimaan negara juga
didapat dari pajak penghasilan (PPh) Rp 10,4 miliar dan pajak pertambahan nilai
(PPN) Rp 38,1 miliar. Karena di Kotim tidak ada pabrik penghasil tembakau, jadi
tidak ada penerimaan cukai. Selain dari penerimaan bea masuk dan keluar,
pihaknya juga menghimpun PPh dan PPN.

“Terkait target
penerimaan pada 2020, kami ditargetkan sekitar Rp37 miliar. Sampai akhir Mei
2020, realisasi penerimaan sudah mencapai 103 persen, atau sudah melampaui
target penerimaan. Itu terdiri dari bea masuk sekitar Rp 987 juta, penerimaan
dari bea keluar sekitar Rp 41,8 miliar, sehingga realisasi mencapai Rp 42
miliar,” katanya.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru