27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

273 Hektare Lahan di Sukamara Terbakar

SUKAMARA – Ratusan hektare hutan dan lahan di wilayah
Kabupaten Sukamara, sudah terbakar akibat dugaan pembakaran hutan dan lahan
alias karhutla dalam beberapa bulan terakhir ini. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Sukamara mencatat, setidaknya sudah ada 273 hektare lahan yang terbakar
sepanjang Januari hingga pertengahan Agustus 2019 ini.

Luasan lahan yang terbakar akibat
kejadian Karhutla dimungkinkan akan terus bertambah mengingat musim kemarau
diprediksi masih akan terus terjadi beberapa bulan ke depan.

“Berdasarkan data yang masuk
hingga bulan Agustus 2019, sedikitnya sudah ada 273 hektare lahan yang terbakar
di Kabupaten Sukamara,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukamara Rendy
Lesmana, Minggu (25/8).

Menurut Rendy, lahan yang terbakar
tersebut sudah mencakup seluruh kawasan di Kabupaten Sukamara, dimana
kebanyakan lahan yang terbakar adalah lahan gambut di kawasan Kecamatan Pantai
Lunci dan Kecamatan Sukamara.

Baca Juga :  Mantangai Hulu Diterjang Puting Beliung, Listrik Padam dan Rumah Roboh

“Karhutla paling banyak terjadi
di wilayah gambut, di Kecamatan Sukamara termasuk di Kelurahan Pandang,
Kelurahan Mendawai, Pudu, Desa Natai Sedawak, dan beberapa daerah lainnya,”
jelasnya.

Meski demikian, Rendi
menjelaskan, kejadian Karhutla di wilayah Kabupaten Sukamara cenderung menurun
jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Dibanding dengan tahun lalu,
luasan lahan yang terbakar tahun ini belum ada setengahnya, kita mencatar
ditahun 2018 lalu setidaknya jumlah luasan lahan yang terbakar mencapai 1190
hektar, harapan kita kajadian Karhutla tahun ini bisa terus dikendalikan
sehingga luasan lahan tidak bertambah,” imbuhnya.

Ditambahkannya, begitu pula untuk
jumlah hospot sampai dengan Agustus ini ada 62 titik api yang terpantau di
Sukamara, dimana jumlah titik api tersebut mengalami penurunan jika dibanding
dengan tahun lalu yang berjumlah sebanyak 481 hotspot.

Baca Juga :  MPP Huma Betang Permudah Pelayanan Masyarakat

“Alhamdulillah pagi tadi daerah
kita juga turun hujan, mudah-mudahan bisa memadamkan api Karhutla terutama yang
terjadi di lahan gambut yang kerap terjadi kebakaran dari bawah permukaan yang
sulit terpantau,” pungkasnya. (lan/abe/ctk/nto)

SUKAMARA – Ratusan hektare hutan dan lahan di wilayah
Kabupaten Sukamara, sudah terbakar akibat dugaan pembakaran hutan dan lahan
alias karhutla dalam beberapa bulan terakhir ini. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Sukamara mencatat, setidaknya sudah ada 273 hektare lahan yang terbakar
sepanjang Januari hingga pertengahan Agustus 2019 ini.

Luasan lahan yang terbakar akibat
kejadian Karhutla dimungkinkan akan terus bertambah mengingat musim kemarau
diprediksi masih akan terus terjadi beberapa bulan ke depan.

“Berdasarkan data yang masuk
hingga bulan Agustus 2019, sedikitnya sudah ada 273 hektare lahan yang terbakar
di Kabupaten Sukamara,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukamara Rendy
Lesmana, Minggu (25/8).

Menurut Rendy, lahan yang terbakar
tersebut sudah mencakup seluruh kawasan di Kabupaten Sukamara, dimana
kebanyakan lahan yang terbakar adalah lahan gambut di kawasan Kecamatan Pantai
Lunci dan Kecamatan Sukamara.

Baca Juga :  Mantangai Hulu Diterjang Puting Beliung, Listrik Padam dan Rumah Roboh

“Karhutla paling banyak terjadi
di wilayah gambut, di Kecamatan Sukamara termasuk di Kelurahan Pandang,
Kelurahan Mendawai, Pudu, Desa Natai Sedawak, dan beberapa daerah lainnya,”
jelasnya.

Meski demikian, Rendi
menjelaskan, kejadian Karhutla di wilayah Kabupaten Sukamara cenderung menurun
jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Dibanding dengan tahun lalu,
luasan lahan yang terbakar tahun ini belum ada setengahnya, kita mencatar
ditahun 2018 lalu setidaknya jumlah luasan lahan yang terbakar mencapai 1190
hektar, harapan kita kajadian Karhutla tahun ini bisa terus dikendalikan
sehingga luasan lahan tidak bertambah,” imbuhnya.

Ditambahkannya, begitu pula untuk
jumlah hospot sampai dengan Agustus ini ada 62 titik api yang terpantau di
Sukamara, dimana jumlah titik api tersebut mengalami penurunan jika dibanding
dengan tahun lalu yang berjumlah sebanyak 481 hotspot.

Baca Juga :  MPP Huma Betang Permudah Pelayanan Masyarakat

“Alhamdulillah pagi tadi daerah
kita juga turun hujan, mudah-mudahan bisa memadamkan api Karhutla terutama yang
terjadi di lahan gambut yang kerap terjadi kebakaran dari bawah permukaan yang
sulit terpantau,” pungkasnya. (lan/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru