31.5 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

RSUD dr Murjani Siap Tangani Pasien Covid-19, 4 Dokter Spesialis dan 1

SAMPIT-Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit sudah siap melakukan penanganan apabila ada
pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19. Bupati Kotawaringin Timur
(Kotim) Supian Hadi, langsung mengecek kesiapan ruang isolasi di RSUD tersebut
untuk menangani pasien dari virus mematikan itu.

“RSUD sudah siap tangani
pasien terkait Covid-19 yang harus diisolasi. Begitu juga pasien rujukan dari
kabupaten tetangga sudah siap ditangani. Perlengkapan perawatan seperti alat
pelindung diri (APD) juga sudah siap,” ungkap Supian Hadi, Selasa (24/3).

Kata Supian, untuk tenaga
medis yang bertugas untuk penanganan Covid-19 di ruang isolasi juga sudah
disiapkan yakni terdiri dari 4 dokter spesialis, dan 18 orang perawat semuanya
sudah siap 24 jam melakukan penanganan Covid-19.

Ditambahnya, ruang isolasi
yang telah siap menangani pasien terdiri dari 3 ruangan penanganan pasien
ringan, hingga penanganan pasien sedang Covid-19 dengan 4 ruangan. Pihak rumah
sakit juga menyiapkan 1 ruangan besar tempat tidur.

Saat ditanya terkait isu ada
perawat dirawat dan dinyatakan positif Covid-19 di RSUD Murjani, Supian Hadi
membantah akan isu tersebut. “Saya pastikan tidak ada perawat RSUD dr Murjani
Sampit yang positif Covid-19. Semua perawat dan dokter dalam keadaan sehat,”
tegasnya.

Dikatakan bupati, sampai saat
ini tidak ada PDP ataupun positif Covid-19 di Kotim. Bahkan tidak ada juga ODP
yang diisolasi. Berharap Kotim tidak ada penyebaran virus itu. Selain itu
dirinya mengajak dan meminta masyarakat Kotim hindari berkumpul dengan orang
banyak dan tetap berada di dalam rumah.

Baca Juga :  Perusahaan Diminta Wajib Terapkan Prokes

ODP dari 37 Turun Menjadi 29 Orang

Sedangkan Dinkes Kabupaten Kotim
menyebutkan telah terjadi penurunan jumlah warga berstatus Orang Dalam Pemantauan
(ODP). Kepala Dinkes Kotim dr Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan saat ini
jumlah orang dalam pemantauan Covid-19 mengalami penurunan dari jumlah 37
menjadi 29 orang dan 8 orang dinyatakan sehat.

Jelas Faisal, 29 orang
tersebut berasal dari lima Kecamatan di Kabupaten Kotim diantarannya, Kecamatan
MB Ketapang 4 orang, Baamang 9 orang, Kecamatan Bukit Santuai 3 orang, Cempaga
Hulu 2 orang,  Kecamatan Antang Kalang 11
orang.

“ODP di Kotim saat ini
berjumlah 29 orang, 14 orang lainnya dinyatakan sudah sehat. Sementara untuk
kasus PDP belum ditemukan,” ungkap Faisal, Rabu (25/3).

Dia menyebutkan, sejauh ini
petugas kesehatan masih melakukan pemantauan tehadap masyarakat Kotim. Dirinya
terus mengimbau, agar warga lebih banyak istirahat di dalam rumah, hindari
keluar tanpa ada keperluan mendesak dan penting. Bila ada warga yang baru
kembali dari daerah terjangkit untuk segera melapor ke puskesmas untuk
dilakukan screning.

Dia menambahkan, tetap menjaga
kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun menjaga
kesehatan tubuh. Menunda perjalanan terutama pada daerah-daerah yang sudah
terjangkit. Tidak mengadakan acara, kumpul-kumpul di tempat keramaian,
warung-warung kopi

Baca Juga :  Iceu : Anggota yang Bertugas Juga agar Selalu Menjaga Kesehatan dan Im

“Masyarakat yang merasa ada
gejala batuk pilek dan demam ringan segera ke fasilitas pelayanan (puskesmas dan
rumah sakit) terutama riwayat perjalanan ke daerah-daerah terjangkit gunakan
masker bila keluar rumah,” pinta Faisal.

Sejauh ini, kecamatan lainnya
seperti, Kecamatan Kotabesi, Cempaga, Mentaya Hiliri Selatan, Teluk Sampit,
Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Mentaya Hilir Utara, Tualan Hulu, Telaga Antang
belum ditemukan ODP.

Sementara itu, RSUD dr Murjani
Sampit memeriksa satu pasien yang menunjukan gejala virus COVID-19. Pasien tersebut
merupakan rujukan dari Kabupaten Murung Raya (Mura). “Saat ini pasien asal Mura
itu saat ini menjalani observasi, gugus tugas masih melakukan riwayat
perjalanan dan kontak yang bersangkutan,” terang Kepala Dinkes Kotim, Faisal
Novendra Cahyanto, Rabu (25/3).

Dikatakan Faisal, pasien
tersebut merupakan buruh yang bekerja di perusahaan Indo Muro Kencana yang ada
di Kabupaten Murung Raya “Awalnya pasien itu di rujuk ke RSUD Doris Sylvanus,
karena di sana penuh maka di rujuk ke RSUD dr Murjani Sampit,” jelas Faisal.

Ditambahkannya, untuk
memastikan apakah pasien tersebut negatif corona, tim dokter akan melakukan
pengambilan sampel swab untuk dikirim ke Surabaya. Faisal mengungkapkan, pasien
asal Mura yang dirujuk ke RSUD dr Murjani memang mengalami gejala mirip orang
terpapar Covid-19 yang mana pasien tersebut mengalami demam, batuk dan filek. “Nanti
malam akan kami sampaikan riwayat perjalanan pasien,” tegasnya

SAMPIT-Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit sudah siap melakukan penanganan apabila ada
pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19. Bupati Kotawaringin Timur
(Kotim) Supian Hadi, langsung mengecek kesiapan ruang isolasi di RSUD tersebut
untuk menangani pasien dari virus mematikan itu.

“RSUD sudah siap tangani
pasien terkait Covid-19 yang harus diisolasi. Begitu juga pasien rujukan dari
kabupaten tetangga sudah siap ditangani. Perlengkapan perawatan seperti alat
pelindung diri (APD) juga sudah siap,” ungkap Supian Hadi, Selasa (24/3).

Kata Supian, untuk tenaga
medis yang bertugas untuk penanganan Covid-19 di ruang isolasi juga sudah
disiapkan yakni terdiri dari 4 dokter spesialis, dan 18 orang perawat semuanya
sudah siap 24 jam melakukan penanganan Covid-19.

Ditambahnya, ruang isolasi
yang telah siap menangani pasien terdiri dari 3 ruangan penanganan pasien
ringan, hingga penanganan pasien sedang Covid-19 dengan 4 ruangan. Pihak rumah
sakit juga menyiapkan 1 ruangan besar tempat tidur.

Saat ditanya terkait isu ada
perawat dirawat dan dinyatakan positif Covid-19 di RSUD Murjani, Supian Hadi
membantah akan isu tersebut. “Saya pastikan tidak ada perawat RSUD dr Murjani
Sampit yang positif Covid-19. Semua perawat dan dokter dalam keadaan sehat,”
tegasnya.

Dikatakan bupati, sampai saat
ini tidak ada PDP ataupun positif Covid-19 di Kotim. Bahkan tidak ada juga ODP
yang diisolasi. Berharap Kotim tidak ada penyebaran virus itu. Selain itu
dirinya mengajak dan meminta masyarakat Kotim hindari berkumpul dengan orang
banyak dan tetap berada di dalam rumah.

Baca Juga :  Perusahaan Diminta Wajib Terapkan Prokes

ODP dari 37 Turun Menjadi 29 Orang

Sedangkan Dinkes Kabupaten Kotim
menyebutkan telah terjadi penurunan jumlah warga berstatus Orang Dalam Pemantauan
(ODP). Kepala Dinkes Kotim dr Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan saat ini
jumlah orang dalam pemantauan Covid-19 mengalami penurunan dari jumlah 37
menjadi 29 orang dan 8 orang dinyatakan sehat.

Jelas Faisal, 29 orang
tersebut berasal dari lima Kecamatan di Kabupaten Kotim diantarannya, Kecamatan
MB Ketapang 4 orang, Baamang 9 orang, Kecamatan Bukit Santuai 3 orang, Cempaga
Hulu 2 orang,  Kecamatan Antang Kalang 11
orang.

“ODP di Kotim saat ini
berjumlah 29 orang, 14 orang lainnya dinyatakan sudah sehat. Sementara untuk
kasus PDP belum ditemukan,” ungkap Faisal, Rabu (25/3).

Dia menyebutkan, sejauh ini
petugas kesehatan masih melakukan pemantauan tehadap masyarakat Kotim. Dirinya
terus mengimbau, agar warga lebih banyak istirahat di dalam rumah, hindari
keluar tanpa ada keperluan mendesak dan penting. Bila ada warga yang baru
kembali dari daerah terjangkit untuk segera melapor ke puskesmas untuk
dilakukan screning.

Dia menambahkan, tetap menjaga
kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun menjaga
kesehatan tubuh. Menunda perjalanan terutama pada daerah-daerah yang sudah
terjangkit. Tidak mengadakan acara, kumpul-kumpul di tempat keramaian,
warung-warung kopi

Baca Juga :  Iceu : Anggota yang Bertugas Juga agar Selalu Menjaga Kesehatan dan Im

“Masyarakat yang merasa ada
gejala batuk pilek dan demam ringan segera ke fasilitas pelayanan (puskesmas dan
rumah sakit) terutama riwayat perjalanan ke daerah-daerah terjangkit gunakan
masker bila keluar rumah,” pinta Faisal.

Sejauh ini, kecamatan lainnya
seperti, Kecamatan Kotabesi, Cempaga, Mentaya Hiliri Selatan, Teluk Sampit,
Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Mentaya Hilir Utara, Tualan Hulu, Telaga Antang
belum ditemukan ODP.

Sementara itu, RSUD dr Murjani
Sampit memeriksa satu pasien yang menunjukan gejala virus COVID-19. Pasien tersebut
merupakan rujukan dari Kabupaten Murung Raya (Mura). “Saat ini pasien asal Mura
itu saat ini menjalani observasi, gugus tugas masih melakukan riwayat
perjalanan dan kontak yang bersangkutan,” terang Kepala Dinkes Kotim, Faisal
Novendra Cahyanto, Rabu (25/3).

Dikatakan Faisal, pasien
tersebut merupakan buruh yang bekerja di perusahaan Indo Muro Kencana yang ada
di Kabupaten Murung Raya “Awalnya pasien itu di rujuk ke RSUD Doris Sylvanus,
karena di sana penuh maka di rujuk ke RSUD dr Murjani Sampit,” jelas Faisal.

Ditambahkannya, untuk
memastikan apakah pasien tersebut negatif corona, tim dokter akan melakukan
pengambilan sampel swab untuk dikirim ke Surabaya. Faisal mengungkapkan, pasien
asal Mura yang dirujuk ke RSUD dr Murjani memang mengalami gejala mirip orang
terpapar Covid-19 yang mana pasien tersebut mengalami demam, batuk dan filek. “Nanti
malam akan kami sampaikan riwayat perjalanan pasien,” tegasnya

Terpopuler

Artikel Terbaru