27.6 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Ini Penjelasan BPTD tentang Penyebab Runtuhnya Dermaga Feri Pangkoh Hulu

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Penyebab rutuhnya dermaga feri di Dusun Palambahen, Desa Pangkoh Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau pada Minggu (23/1/2022) terungkap.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Buang Turasno mengungkap, penyebab runtuhnya dermaga feri itu berawal saat terjadi air pasang sungai pada Sabtu (22/1/2022) malam. “Kondisi itu menyebabkan tanah yang baru ditimbun dipenuhi air dan menjadi jenuh,” kata Buang Turasno, Senin (24/1).

Selanjutnya, kata Buang, pada Minggu (23/1) pagi hingga siang air surut. Sehingga tanah dan air mendorong sheet pile ke arah sungai.

“Karena volumenya sangat besar dan berat, maka mendorong tiang pancang bagian depan. Karena sudah menjadi satu kesatuan, maka mendorong tiang pancang lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Berkat Dukungan DPRD, Penangan Covid-19 Mura Maksimal

Menurut dia, kedalaman tiang pancang juga sudah sampai pada titik dasar terpadat dan itu juga sudah dilakukan tes PDA (pile driving analyzer) saat pemancangan. “Ini juga terlihat dari sheet pile yang patah. Artinya, tiang itu tidak bergerak,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Buang, umur beton dermaga baru berumur 14 hari. Sehingga longsoran tanah yang mendorong sheet pile tidak dapat ditahan oleh konstruksi dermaga. “Standarnya umur beton itu 28 hari,” tandasnya. (art)

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Penyebab rutuhnya dermaga feri di Dusun Palambahen, Desa Pangkoh Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau pada Minggu (23/1/2022) terungkap.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Buang Turasno mengungkap, penyebab runtuhnya dermaga feri itu berawal saat terjadi air pasang sungai pada Sabtu (22/1/2022) malam. “Kondisi itu menyebabkan tanah yang baru ditimbun dipenuhi air dan menjadi jenuh,” kata Buang Turasno, Senin (24/1).

Selanjutnya, kata Buang, pada Minggu (23/1) pagi hingga siang air surut. Sehingga tanah dan air mendorong sheet pile ke arah sungai.

“Karena volumenya sangat besar dan berat, maka mendorong tiang pancang bagian depan. Karena sudah menjadi satu kesatuan, maka mendorong tiang pancang lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Berkat Dukungan DPRD, Penangan Covid-19 Mura Maksimal

Menurut dia, kedalaman tiang pancang juga sudah sampai pada titik dasar terpadat dan itu juga sudah dilakukan tes PDA (pile driving analyzer) saat pemancangan. “Ini juga terlihat dari sheet pile yang patah. Artinya, tiang itu tidak bergerak,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Buang, umur beton dermaga baru berumur 14 hari. Sehingga longsoran tanah yang mendorong sheet pile tidak dapat ditahan oleh konstruksi dermaga. “Standarnya umur beton itu 28 hari,” tandasnya. (art)

Terpopuler

Artikel Terbaru