26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Napi Tulis Tangan Alquran Ukuran Jumbo

PANGKALAN BUN-Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II B Pangkalan Bun terus melakukan upaya pembinaan bagi
warga binaan. Seperti yang dilakukan salah satu pelukis ataupun penulis Alquran
berukuran jumbo. Menariknya, pembuatan ini sendiri dengan cara ditulis
tangan. Pembuatnya yakni Zainal. Ia membuat Alquran dengan ukuran diameter
besar berkuran 86 x 60 cm.

Kalapas Kelas II B Pangkalan
Bun Kusnan mengatakan, apa yang dilakukan warga binaan ini sebagai bentuk
pembinaan yang selama ini sudah dilakukan. Dan program pembinaan ini merupakan
salah satu cara agar nantinya mereka bisa diterima kembali di masyarakat
sekitar. Dalam pembuatannya ini, sudah cukup lama, dan dibuat menggunakan
kertas khusus. Apalagi pembuatannya juga harus dengan ketelitian dan kehati-hatian.

Baca Juga :  Aktifkan Kelompok PKK, Wujudkan Keluarga Sejahtera

“Kami merasa bangga dan
senang bahwa salah satu warga binaan kami berhasil dan mampu membuat karya
tinggi. Karya ini merupakan salah satu hasil dari pembinaan kami selama
ini,” katanya.

Kusnan menambahkan, setelah
selesai dibuat, tentunya Alquran ini tidak serta serta langsung dibaca begitu
saja. Pihaknya mengundang dan melakukan koordinasi dengan Majelis Ulama
Indonesia dan Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat. Hal ini dilakukan
untuk mencocokkan atau memastikan bahwa tulisan itu sesuai dan benar.

“Alhamdulillah semua
berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan tidak ada masalah yang berarti. Kami
cukup senang banyak bakat dan skill yang dimiliki para warga binaan,” ujarnya.
(son/ami)

Baca Juga :  DKPP Lanjutkan Program Vaksinasi untuk Tanggulangi Rabies

PANGKALAN BUN-Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II B Pangkalan Bun terus melakukan upaya pembinaan bagi
warga binaan. Seperti yang dilakukan salah satu pelukis ataupun penulis Alquran
berukuran jumbo. Menariknya, pembuatan ini sendiri dengan cara ditulis
tangan. Pembuatnya yakni Zainal. Ia membuat Alquran dengan ukuran diameter
besar berkuran 86 x 60 cm.

Kalapas Kelas II B Pangkalan
Bun Kusnan mengatakan, apa yang dilakukan warga binaan ini sebagai bentuk
pembinaan yang selama ini sudah dilakukan. Dan program pembinaan ini merupakan
salah satu cara agar nantinya mereka bisa diterima kembali di masyarakat
sekitar. Dalam pembuatannya ini, sudah cukup lama, dan dibuat menggunakan
kertas khusus. Apalagi pembuatannya juga harus dengan ketelitian dan kehati-hatian.

Baca Juga :  Aktifkan Kelompok PKK, Wujudkan Keluarga Sejahtera

“Kami merasa bangga dan
senang bahwa salah satu warga binaan kami berhasil dan mampu membuat karya
tinggi. Karya ini merupakan salah satu hasil dari pembinaan kami selama
ini,” katanya.

Kusnan menambahkan, setelah
selesai dibuat, tentunya Alquran ini tidak serta serta langsung dibaca begitu
saja. Pihaknya mengundang dan melakukan koordinasi dengan Majelis Ulama
Indonesia dan Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat. Hal ini dilakukan
untuk mencocokkan atau memastikan bahwa tulisan itu sesuai dan benar.

“Alhamdulillah semua
berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan tidak ada masalah yang berarti. Kami
cukup senang banyak bakat dan skill yang dimiliki para warga binaan,” ujarnya.
(son/ami)

Baca Juga :  DKPP Lanjutkan Program Vaksinasi untuk Tanggulangi Rabies

Terpopuler

Artikel Terbaru