PROKALTENG.CO – Banjir yang melanda Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah dalam pekan terakhir ini, ternyata tidak selamanya menjadi duka bagi masyarakatn. Terbukti, warga Kasongan justru ada yang memanfaatkan ruas Jalan Tjilik Riwut, tepatnya Telaga Bajang yang terendam oleh banjir sebagai sarana untuk berenang.
Puluhan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa terlihat antusias bermain air dan berenang di ruas jalan sepanjang sekitar 300 meter itu. bahkan terkesan tak ingin larut meratapi kesedihan dengan kondisi banjir yang menerjang Kasongan dan sekitarnya, warga seketika menghibur diri dengan berenang dan bermain air.
Sejak pagi hingga sore, kawasan jalan tersebut selalu ramai seperti wahana wisata bagi anak-anak untuk bermain air. Sebab, ruas jalan Tjilik Riwut tepatnya dekat rumah mantan Bupati Katingan Duwel Rawing itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai pinggul orang dewasa.
Air yang berwarna merah kehitam-hitaman itu, tak membuat warga khawatir untuk mandi dan bermain air di kawasan tersebut. "Ini kita kenal dengan Telaga Bajang, ruas jalan Tjilik Riwut yang terendam banjir ini. Ada sekitar kurang lebih 300 meter yang terendam banjir," kata salah seorang warga Kasongan, Icha saat dibincangi media ini, Kamis (9/9).
Dia mengatakan, jalan tersebut putus total. Sehingga dimanfaatkan warga untuk berenang dan bermain air. "Ini baru pertama kali banjir yang cukup parah di kawasan ini, hingga ruas jalan tidak dapat dilalui lagi," ujarnya.
Diketahui hingga saat ini pun, kondisi banjir yang terjadi di Kabupaten Katingan masih berlangsung, dan terbesar dari 11 kabupaten/kota se Kalteng yang dilanda banjir. Adapun 11 kabupaten/kota yang dilanda banjir tersebut, antara lainnya Kabupaten Katingan, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau, Seruyan, Kotawaringin Timur, Sukamara, Murung Raya, Lamandau, Gunung Mas, Palangka Raya dan Barito Utara. Namun, Banjir di Kabupaten Katingan kali ini merupakan banjir terbesar dari 11 kabupaten/kota.
“Kabupaten Katingan yang kena banjir besar. Dari 13 kecamatan, ada 10 kecamatan yang terdampak, 5 babupaten yang parah. Kemarin saat ditinjau 3 kecamatan dan sekarang meningkat menjadi 5 kecamatan," ungkap Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.