26.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

KKP Bakal Bantu 1.000 Hektare Tambak di Sukamara

SUKAMARA,PROKALTENG.CO-Pemerintah Kabupaten Sukamara bakal menerima program bantuan pembuatan tambak sebanyak 1.000 hektar. Bantuan tersebut merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam rangka mendukung peningkatan ekspor udang.

Bupati Sukamara H Windu Subagio mengatakan, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan bahwa  Indonesia di tahun 2024 bisa meningkatkan ekspor udang hingga 250 persen dari jumlah saat ini.

Untuk mewujudkan program tersebut maka diperlukan program bantuan pengembangan untuk pembangunan tambak di seluruh Indonesia. “Untuk itu, nantinya melalui program bantuan dari KKP RI akan dibuat tambak-tambak udang baru sebanyak 100 ribu hektare di seluruh Indonesia,” ujar Windu Subagio belum lama tadi.

Baca Juga :  Ajak Warga Ikuti Vaksinasi Covid-19, Satgas Berikan Edukasi di Pasar

Diketahui, dari program tersebut Kabupaten Sukamara menjadi salah satu yang akan menerima bantuan program pembangunan tambak. “Alhamdulillah untuk Kabupaten Sukamara juga mendapat serpihan dari program itu dituliskan untuk wilayah kita di Sukamara sekitar 1.000 hektare,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan, dari bantuan 1.000 hektare pembangunan tambak ini jika direalisasikan, maka akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap daerah. Yang mana investasinya sangat besar. “Sehingga potensi pemanfaatan tambak di Kecamatan Jelai dan Kecamatan Pantai Lunci bisa lebih dimaksimalkan,” kata dia.

Karena, jelasnya, jika dihitung nilai investasinya besar sekali. “Cukup besar bagi kita dan masyarakat kita. Karena kalau untuk pengelolaan secara intensif satu hektare tambak itu perlu dana kurang lebih Rp 1,5 miliar,” beber dia.

Baca Juga :  Yayasan Daruttaqwa Kalampangan Peduli Bencana

Nilai itu, jelasnya, dihitung berdasarkan tambak lima hektare klaster nasional bantuan dari KKP di Kabupaten Sukamara, yang nilainya mencapai Rp 7,5 miliar.

Bupati menambahkan, dalam pengelolaan tambak terdapat beberapa pola, mulai dari sederhana, sederhana plus, semi intensif dan intensif.

“Jadi, perbedaanya hanya pada penebaran benih saja. Jadi satu meter itu mulai dari 10 ekor. Kalau yang intensif bahkan super intensif itu sampai dengan 600 ekor per meter. Jadi beda jauh,” tandasnya.

 

SUKAMARA,PROKALTENG.CO-Pemerintah Kabupaten Sukamara bakal menerima program bantuan pembuatan tambak sebanyak 1.000 hektar. Bantuan tersebut merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam rangka mendukung peningkatan ekspor udang.

Bupati Sukamara H Windu Subagio mengatakan, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan bahwa  Indonesia di tahun 2024 bisa meningkatkan ekspor udang hingga 250 persen dari jumlah saat ini.

Untuk mewujudkan program tersebut maka diperlukan program bantuan pengembangan untuk pembangunan tambak di seluruh Indonesia. “Untuk itu, nantinya melalui program bantuan dari KKP RI akan dibuat tambak-tambak udang baru sebanyak 100 ribu hektare di seluruh Indonesia,” ujar Windu Subagio belum lama tadi.

Baca Juga :  Ajak Warga Ikuti Vaksinasi Covid-19, Satgas Berikan Edukasi di Pasar

Diketahui, dari program tersebut Kabupaten Sukamara menjadi salah satu yang akan menerima bantuan program pembangunan tambak. “Alhamdulillah untuk Kabupaten Sukamara juga mendapat serpihan dari program itu dituliskan untuk wilayah kita di Sukamara sekitar 1.000 hektare,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan, dari bantuan 1.000 hektare pembangunan tambak ini jika direalisasikan, maka akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap daerah. Yang mana investasinya sangat besar. “Sehingga potensi pemanfaatan tambak di Kecamatan Jelai dan Kecamatan Pantai Lunci bisa lebih dimaksimalkan,” kata dia.

Karena, jelasnya, jika dihitung nilai investasinya besar sekali. “Cukup besar bagi kita dan masyarakat kita. Karena kalau untuk pengelolaan secara intensif satu hektare tambak itu perlu dana kurang lebih Rp 1,5 miliar,” beber dia.

Baca Juga :  Yayasan Daruttaqwa Kalampangan Peduli Bencana

Nilai itu, jelasnya, dihitung berdasarkan tambak lima hektare klaster nasional bantuan dari KKP di Kabupaten Sukamara, yang nilainya mencapai Rp 7,5 miliar.

Bupati menambahkan, dalam pengelolaan tambak terdapat beberapa pola, mulai dari sederhana, sederhana plus, semi intensif dan intensif.

“Jadi, perbedaanya hanya pada penebaran benih saja. Jadi satu meter itu mulai dari 10 ekor. Kalau yang intensif bahkan super intensif itu sampai dengan 600 ekor per meter. Jadi beda jauh,” tandasnya.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru