27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Ramadan, Pengguna Jasa Feri Penyeberangan Meningkat

RAMADAN dan mendekati lebaran,
pengguna jasa feri penyeberangan di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung,
Kabupaten Murung Raya (Mura) dan Kabupaten Barito Utara (Batara) semakin meningkat.

“Pengguna jasa
angkut feri penyeberangan saat ini meningkat. Bahkan sehari setiap kali
angkutan ada kendaraan 5 sampai 6 roda dua yang masuk,” kata H Sahlan, salah
satu pemilik jasa feri penyebarangan di Desa Muara Untu Kabupaten Mura, belum
lama ini.

Menurut dia,
meningkatkan pengguna jasa feri tersebut, datang dari kota tentangga, bahkan
ada juga dari Palangka Raya.

“Sebab jika mengikuti
jalan negara, akan lebih jauh karena melewati Kabupaten Barito Utara. Jika ikut
feri maka perjalanan lebih dekat,”bebernya.

Sementara itu, Fery
Gia, salah satu penumpang mengatakan jika melewati feri penyebarangan selain
menghemat waktu, juga menghemat biaya. Bahkan dirinya sering menggunakan feri yang
ada di Desa Muara Untu, dari Palangka Raya ke Puruk Cahu.

Baca Juga :  Kafilah Batara Raih Juara Terbaik Tiga

Peningkatan pengguna
jasa feri juga meningkat di Muara Teweh Kabupaten Batara. Feri penyeberangan
yang paling banyak digunakan kendaraan di Batara, yaitu di Desa Bintang Ninggi.
Karena di Desa Bintang Ninggi banyak perusahaan yang beroperasi serta tembusan
desa-desa, bahkan sampai ke Kota Palangka Raya Provinsi Kalteng.

“Lonjakan penumpang
feri terjadi di bulan puasa menjelang lebaran, sama seperti tahun-tahun
sebelumnya,”kata Kabid Perhubungan Sungai dan Penyebrangan Dinas Perhubungan
Batara, Mihrab Buanapazi.

Ia juga menjelaskan, di
Batara terdapat tujuh titik tempat feri penyebrangan. Yakni ada di Desa Nihan
Hilir Kecamatan Lahei Barat, Kecamatan Lahei, Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah,
Desa Malawaken Kecamatan Teweh Tengah, Desa Bintang Ninggi Kecamatan Teweh
Selatan, Desa Kamawen Kecamatan Montallat dan Kecamatan Montallat.

Baca Juga :  Pelayanan Kepada Masyarakat Harus Terus Ditingkatkan

“Mengenai biaya harganya
bervariasi. Di Kecamatan Lahei, mobil sekali lewat Rp50.000, kalau di Desa
Bintang Ninggi sebesar Rp150.000. Kendaraan roda dua, di Kecamatan Lahei Rp5.000
untuk yang ada di Desa Nihan Hilir Rp10.000,”beber dia, baru-baru ini.

Untuk mengantisipasi kecelakaan,
ia menghmbau pemilik feri agar selalu mencek keamanan mesin maupun kapal yang
digunakan dan paling terpenting yaitu membatasi muatan penumpang agar beban
tidak melampaui batas maksimal. Selain itu, pihaknya memasang spanduk di setiap
tempat feri penyebrangan. Alhasil, dalam 
lima tahun terakhir, angka kecelakaan yang menyebabkan kehilangan nyawa,
belum pernah terjadi.

“Mobil susah naik
tanjakkan itu saja kendalanya, itu pun karena air sedang surut. Atau susah naik
karena ada muatan didalam bak mobil,” kata Mihrab. (her/adl)

RAMADAN dan mendekati lebaran,
pengguna jasa feri penyeberangan di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung,
Kabupaten Murung Raya (Mura) dan Kabupaten Barito Utara (Batara) semakin meningkat.

“Pengguna jasa
angkut feri penyeberangan saat ini meningkat. Bahkan sehari setiap kali
angkutan ada kendaraan 5 sampai 6 roda dua yang masuk,” kata H Sahlan, salah
satu pemilik jasa feri penyebarangan di Desa Muara Untu Kabupaten Mura, belum
lama ini.

Menurut dia,
meningkatkan pengguna jasa feri tersebut, datang dari kota tentangga, bahkan
ada juga dari Palangka Raya.

“Sebab jika mengikuti
jalan negara, akan lebih jauh karena melewati Kabupaten Barito Utara. Jika ikut
feri maka perjalanan lebih dekat,”bebernya.

Sementara itu, Fery
Gia, salah satu penumpang mengatakan jika melewati feri penyebarangan selain
menghemat waktu, juga menghemat biaya. Bahkan dirinya sering menggunakan feri yang
ada di Desa Muara Untu, dari Palangka Raya ke Puruk Cahu.

Baca Juga :  Kafilah Batara Raih Juara Terbaik Tiga

Peningkatan pengguna
jasa feri juga meningkat di Muara Teweh Kabupaten Batara. Feri penyeberangan
yang paling banyak digunakan kendaraan di Batara, yaitu di Desa Bintang Ninggi.
Karena di Desa Bintang Ninggi banyak perusahaan yang beroperasi serta tembusan
desa-desa, bahkan sampai ke Kota Palangka Raya Provinsi Kalteng.

“Lonjakan penumpang
feri terjadi di bulan puasa menjelang lebaran, sama seperti tahun-tahun
sebelumnya,”kata Kabid Perhubungan Sungai dan Penyebrangan Dinas Perhubungan
Batara, Mihrab Buanapazi.

Ia juga menjelaskan, di
Batara terdapat tujuh titik tempat feri penyebrangan. Yakni ada di Desa Nihan
Hilir Kecamatan Lahei Barat, Kecamatan Lahei, Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah,
Desa Malawaken Kecamatan Teweh Tengah, Desa Bintang Ninggi Kecamatan Teweh
Selatan, Desa Kamawen Kecamatan Montallat dan Kecamatan Montallat.

Baca Juga :  Pelayanan Kepada Masyarakat Harus Terus Ditingkatkan

“Mengenai biaya harganya
bervariasi. Di Kecamatan Lahei, mobil sekali lewat Rp50.000, kalau di Desa
Bintang Ninggi sebesar Rp150.000. Kendaraan roda dua, di Kecamatan Lahei Rp5.000
untuk yang ada di Desa Nihan Hilir Rp10.000,”beber dia, baru-baru ini.

Untuk mengantisipasi kecelakaan,
ia menghmbau pemilik feri agar selalu mencek keamanan mesin maupun kapal yang
digunakan dan paling terpenting yaitu membatasi muatan penumpang agar beban
tidak melampaui batas maksimal. Selain itu, pihaknya memasang spanduk di setiap
tempat feri penyebrangan. Alhasil, dalam 
lima tahun terakhir, angka kecelakaan yang menyebabkan kehilangan nyawa,
belum pernah terjadi.

“Mobil susah naik
tanjakkan itu saja kendalanya, itu pun karena air sedang surut. Atau susah naik
karena ada muatan didalam bak mobil,” kata Mihrab. (her/adl)

Terpopuler

Artikel Terbaru