PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rahmawati, mengungkapkan 1.542 koperasi desa atau kelurahan merah putih beroperasi di Kalteng
“Sebanyak total 1.542 koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih aktif yang diluncurkan hari ini serentak di seluruh Indonesia,” ujarnya kepada awak media pada peluncuran koperasi kelurahan merah putih Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Senin (21/7).
Peluncuran koperasi tersebut juga rangkaian dari peluncuran 80.000 koperasi desa atau kelurahan merah putih se Indonesia oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui videokonferensi.
Rahmawati menjelaskan. Bahwa ini merupakan peluncuran koperasi aktif pertama secara nasional, di mana masing-masing koperasi minimal memiliki 9 unit usaha, mulai dari simpan pinjam, gerai buku, distribusi elpiji, logistik, pergudangan, hingga layanan keuangan hasil kerja sama dengan perbankan.
“Dominasi unit usaha cukup beragam. Minimal ada 9 unit usaha dalam satu koperasi. Ini menunjukkan potensi besar koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat,” terangnya.
Ia menambahkan, sistem pengawasan terhadap koperasi Kelurahan Atau Desa Merah Putih ini akan melibatkan berbagai pihak. Di setiap provinsi, Ketua Satgas Pengawasan adalah gubernur, sementara di kabupaten/kota dipimpin oleh bupati atau wali kota.
“Pengawasan ini melibatkan beberapa OPD teknis, yang akan melakukan pemantauan langsung. Di samping itu, audit juga dilakukan oleh OJK dan Bank Indonesia untuk menjamin akuntabilitas dan kelayakan usaha koperasi,” jelasnya.(hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rahmawati, mengungkapkan 1.542 koperasi desa atau kelurahan merah putih beroperasi di Kalteng
“Sebanyak total 1.542 koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih aktif yang diluncurkan hari ini serentak di seluruh Indonesia,” ujarnya kepada awak media pada peluncuran koperasi kelurahan merah putih Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Senin (21/7).
Peluncuran koperasi tersebut juga rangkaian dari peluncuran 80.000 koperasi desa atau kelurahan merah putih se Indonesia oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui videokonferensi.
Rahmawati menjelaskan. Bahwa ini merupakan peluncuran koperasi aktif pertama secara nasional, di mana masing-masing koperasi minimal memiliki 9 unit usaha, mulai dari simpan pinjam, gerai buku, distribusi elpiji, logistik, pergudangan, hingga layanan keuangan hasil kerja sama dengan perbankan.
“Dominasi unit usaha cukup beragam. Minimal ada 9 unit usaha dalam satu koperasi. Ini menunjukkan potensi besar koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat,” terangnya.
Ia menambahkan, sistem pengawasan terhadap koperasi Kelurahan Atau Desa Merah Putih ini akan melibatkan berbagai pihak. Di setiap provinsi, Ketua Satgas Pengawasan adalah gubernur, sementara di kabupaten/kota dipimpin oleh bupati atau wali kota.
“Pengawasan ini melibatkan beberapa OPD teknis, yang akan melakukan pemantauan langsung. Di samping itu, audit juga dilakukan oleh OJK dan Bank Indonesia untuk menjamin akuntabilitas dan kelayakan usaha koperasi,” jelasnya.(hfz)
