Site icon Prokalteng

Simulasi Pencoblosan! Laksanakan Pilkada dengan Jurdil dan Riang Gembira

Para petugas PPK dan PPS bersama masyarakat saat simulasi pencoblosan pilkada di TPS 22, Jumat (22/11).(FOTO : SONY/KP)

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Dalam rangka memastikan agar pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 berjalan lancar, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar simulasi. Simulasi ini dilakukan layaknya pelaksanaan pencoblosan yang nantinya akan dilakukan pada 27 November 2024 mendatang.

Walaupun diguyur hujan rintik-rintik, masyarakat tetap antusias mendatang lokasi simulasi pencoblosan di Jalan Ahmad Wongso Pangkalan Bun, Jumat (22/11).

Ketua KPU Kobar, Chaidir, mengatakan bahwa apa yang dilakukan ini sebagai langkah awal mengetahui sejauh mana kesiapan para petugas, baik PPK dan PPS, dengan menggelar simulasi pencoblosan yang dilaksanakan di TPS 22 yang berlokasi di Jalan Ahmad Wongso, Kelurahan Madurejo, Pangkalan Bun.

Masyarakat terlihat antusias mengikuti satu per satu tahapan yang dilakukan. Mereka mengikuti pemungutan dan penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng serta pemilihan bupati dan wakil bupati Kobar tahun 2024. Karena hanya sebatas simulasi, gambar pasangan calon kepala daerah diganti dengan gambar makanan berupa paslon nasi goreng – teh manis, bakso sapi – es cendol dan sate ayam – jus alpukat.

“Ini langkah KPU untuk mensosialisasikan pilkada yang tidak lama lagi bakal dilaksanakan. Perangkatnya yaitu PPK dan panitia PPS terdekat. Kami ingin masyarakat melihat secara langsung bagaimana proses pencoblosan nantinya,” kata Chaidir.

Untuk itu, Chaidir mengajak seluruh masyarakat Kobar untuk berpartisipasi menciptakan situasi yang aman dan kondusif sebelum, saat dan pascapilkada nantinya. Perlu ditegaskan bahwa pilkada ini adalah pesta demokrasi, sehingga harus dilakukan dengan senang gembira.

“Masyarakat harus antusias dan bersorak gembira atas diselenggarakannya pesta drmokrasi ini. Tentunya melakukan pemilihan kepala daerah berdasarkan hati nurani. Sehingga siapapun yang terpilih sebagai pemimpin daerah, merupakan pilihan terbaik,” ungkapnya.

“Berbeda pilihan itu wajar pada pilkada, tetapi bukan berarti harus saling bermusuhan. Laksanakan pilkada dengan jurdil dan riang gembira,” pungkasnya. (son/ens/kpg)

Exit mobile version