BUNTOK – Tiga kawasan
hutan yang ada di wilayah Kabupaten Barito Selatan rawan terjadi kebakaran.
Untuk itu, pemerintah daerah setempat bersama pihak terkait harus
mengantisipasi agar di lokasi itu tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla)
Hal itu dikatakan Bupati
Barito Selatan H Eddy Raya Samsuri. “Ada tiga kawasan hutan di tiga
kecamatan di Barsel yang rawan terjadi kebakaran. Kawasan hutan tersebut berada
di Kecamatan Karau Kuala, Dusun Hilir, dan Kecamatan Jenamas,” kata Eddy
Raya, Jumat (5/6).
Menurut bupati, jenis
tanah pada kawasan yang rawan terjadi kebakaran itu adalah tanah gambut, dengan
kedalaman bervariasi. Kurang lebih mulai dari 1 meter hingga 3,5 meter.
“Kawasan tersebut
jauh dari pemukiman penduduk, dan tidak ada akses jalan menuju lokasi kawasan
yang sangat rawan kebakaran dan potensi terjadinya kebakaran yang sulit
dipadamkan. Lokasinya masuk dalam kawasan hutan lindung,” ungkapnya.
Eddy Raya Samsuri
berharap kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat bisa membantu pemantauan
dan pemadaman lewat udara. Yaitu bisa menggunakan helikopter maupun pesawat,
apabila terjadi kebakaran lahan dan hutan di lokasi yang sulit dijangkau
tersebut.
Selain di tiga
kecamatan itu, menurut Eddy, daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan
lahan, berada di perbatasan dengan Kabupaten Barito Utara, Barito Timur, Kapuas
dan Pulang Pisau serta Kabupaten Hulu Sungai Utara (Kalsel). Karenapada
tahun-tahun sebelumnya, di daerah itu
sering terjadi karhutla.
Apabila terjadi karhutla di wilayah perbatasan
itu, tambah Eddy, akan sulit dipadamkan. Karena luas wilayah dan jangkauannya cukup
jauh. “Maka dari itu, sangat perlu dibangun posko-posko untuk dapat
memantau secara lansung,” tegasnya.