26.7 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

100 Dokter Sudah Gugur, Kemenkes Disemprot PDIP: Seharusnya Sistem Dar

JAKARTA
– Selama pandemi virus corona baru (Covid-19) dalam 6 bulan terakhir,
mengakibatkan 100 dokter telah meningal karena terjangkit virus asal Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Anggota
Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen menyampaikan
keprihatinannya atas meninggalnya para tenaga kesehatan itu.


Menurut Nabil, kematian memang takdir Tuhan. Meski demikian manusia memiliki
ruang untuk berusaha mengurangi risiko dengan pencegahan.

 

“Bahwa
sebenarnya itu yang sangat penting. Para dokter yang berjuang di garda depan
itulah yang harus kita dukung, kita apresiasi dengan penghargaan, sekaligus
juga mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 agar korban yang
dirujuk ke rumah sakit bisa dikurangi,” demikian kata Nabil, Senin (31/8).

Baca Juga :  Soal Jatah Menteri, Partai Golkar Berharap Dapat Lebih

Lebih lanjut pria yang juga Ketua Umum PP Pagar Nusa
ini mengatakan, meninggalnya ratusan dokter ini tidak hanya menjadi kabar sedih
bagi keluarga, tetapi sudah merugikan ketersediaan sumberdaya manusia (SDM)
bagi Indonesia.

“Meninggalnya dokter tidak hanya membawa kabar sedih
bagi keluarga, bagi kita semua, tapi juga kerugian SDM besar bagi Indonesia,”
sesal Koordinator Asisten pribadi Kiai Said Siroj ini.

Nabil berpendapat, Kementerian Kesehatan seharusnya
segera mengevaluasi komunikasi publiknya, agar tidak mengecewakan para dokyer.

Jika sistem dibangun baik sejak awal maka pencegahan
agar tidak jatuh korban lagi bisa berjalan maksimal.

“Ini para dokter sudah bekerja keras, dengan
protokol medis yang ketat. Nah, seharusnya sejak awal sistem yang dibangun oleh
Kementerian Kesehatan perihal pencegahan dan kondisi darurat, bisa mencegah
korban. Terutama, dengan antisipasi alat pelindung diri, sistem pencegahan
virus, dan alat-alat medis yang memadai,” ujar Gus Nabil biasa karib disapa.

Baca Juga :  LIPI Temukan Katak Pinokio Spesies Baru di Belantara Kalimantan

JAKARTA
– Selama pandemi virus corona baru (Covid-19) dalam 6 bulan terakhir,
mengakibatkan 100 dokter telah meningal karena terjangkit virus asal Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Anggota
Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen menyampaikan
keprihatinannya atas meninggalnya para tenaga kesehatan itu.


Menurut Nabil, kematian memang takdir Tuhan. Meski demikian manusia memiliki
ruang untuk berusaha mengurangi risiko dengan pencegahan.

 

“Bahwa
sebenarnya itu yang sangat penting. Para dokter yang berjuang di garda depan
itulah yang harus kita dukung, kita apresiasi dengan penghargaan, sekaligus
juga mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 agar korban yang
dirujuk ke rumah sakit bisa dikurangi,” demikian kata Nabil, Senin (31/8).

Baca Juga :  Soal Jatah Menteri, Partai Golkar Berharap Dapat Lebih

Lebih lanjut pria yang juga Ketua Umum PP Pagar Nusa
ini mengatakan, meninggalnya ratusan dokter ini tidak hanya menjadi kabar sedih
bagi keluarga, tetapi sudah merugikan ketersediaan sumberdaya manusia (SDM)
bagi Indonesia.

“Meninggalnya dokter tidak hanya membawa kabar sedih
bagi keluarga, bagi kita semua, tapi juga kerugian SDM besar bagi Indonesia,”
sesal Koordinator Asisten pribadi Kiai Said Siroj ini.

Nabil berpendapat, Kementerian Kesehatan seharusnya
segera mengevaluasi komunikasi publiknya, agar tidak mengecewakan para dokyer.

Jika sistem dibangun baik sejak awal maka pencegahan
agar tidak jatuh korban lagi bisa berjalan maksimal.

“Ini para dokter sudah bekerja keras, dengan
protokol medis yang ketat. Nah, seharusnya sejak awal sistem yang dibangun oleh
Kementerian Kesehatan perihal pencegahan dan kondisi darurat, bisa mencegah
korban. Terutama, dengan antisipasi alat pelindung diri, sistem pencegahan
virus, dan alat-alat medis yang memadai,” ujar Gus Nabil biasa karib disapa.

Baca Juga :  LIPI Temukan Katak Pinokio Spesies Baru di Belantara Kalimantan

Terpopuler

Artikel Terbaru