25.3 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Kronologi Imam Suroso Meninggal Dunia Terjangkiti Virus Korona

Anggota Komisi IX DPR Imam Suroso menambah
daftar orang yang meninggal dunia akibat virus Korona atau Covid-19. Lantas
bagaimana kronologinya?

Juru Bicara RS Mitra Bangsa Pati, Sugeng
Ristianto mengatakan pada Jumat (20/3)‎, Imam beserta satu dokter dan dua staf
Marketing ke Pasar Puri Baru, Kabupaten Kudus untuk melakukan edukasi terkait
Covid-19 pada pengunjung pasar.

Kemudian pada Sabtu (21/3)‎, sekira pukul
10.00 WIB,‎ Imam Suroso demam dan nyeri tenggorokan. Sehingga minta diperiksa
di rumah sekaligus rawat luka karena baru dilakukan tindakan bedah minor beberapa
hari sebelumnya.  Tim dari RS Mitra Bangsa terdiri dari satu dokter umum,
satu perawat, dua cleaning service, dan satu driver berangkat ke rumah beliau
dengan alat perlindungan diri (APD) lengkap.

“Karena kami di RS sudah curiga beliau masuk
ODP dengan riwayat baru pulang dari Jakarta. Tim kami sekaligus mengambil
sample darah Pak Imam untuk diperiksa rutin di lab RS Mitra Bangsa. Sekaligus
diberi obat oleh tim kami‎,” ujar Sugeng dalma keterangan tertulis yang
diterima JawaPos.com, Sabtu (28/3).

Selanjutnya, Sabtu (21/3) sore, ‎Sugeng
menghubungi Imam meminta yang bersangkutan dan keluarganya melakukan isolasi
diri untuk 14 hari ke depan. Demikian juga beberapa Karyawan Yayasan dan
Karyawan RS Mitra Bangsa dua Senior Manager/Kabid, satu Manager, dan dua staf
yang mengikuti Imam Suroso.

Baca Juga :  Berlaku Nasional, Perjalanan Antardaerah Wajib Punya Surat Vaksin

Lalu pada Minggu (22/3), putri Imam Suroso,
yakni Mega ‎melaporkan kondisi sang ayah yang mengalami batuk makin hebat.
Padahal saat itu Imam Suroso baru dipasangkan infus paracetamol. Keluarga
berkonsultasi dengan RS Mitra Bangsa untuk membawa Imam ke RS Kariadi Semarang.
Namun tidak pakai ambulance dan tidak terinfus.

Pada malam harinya, Imam dibawa Ke RS Karyadi
dan menjalani rawat inap. Kemudian Selasa, 24 Maret pagi satu dokter umum, dan
dua staf marketing yang menyertai Imam ke Pasar Puri mengalami demam. “Sehingga
untuk bisa dirumahkan karena mulai demam dan nyeri tenggorokan serta batuk,”
ungkapnya.

Rabu, (25/3) malam, ‎Sugeng mengatakan
mendapat kabar bahwa Imam ada pnemonia dan sesak, dirawat di ruang isolasi Kariadi.
Kemudian Kamis. “26 Maret pagi terdengar kabar bahwa Imam dipersiapkan pakai
ventilator karena saturarsi O2 sekitar 80-81persen,” tuturnya.

Baca Juga :  102 Daerah Zona Hijau Diizinkan Laksanakan Kegiatan Ekonomi Produktif

Namun ‎dalam perawatannya di RS Karyadi, Imam
dinyatakan meninggal dunia akibat virus Korona. Nyawanya tidak bisa tertolong
lagi oleh tim dokter di RS tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR,
Imam Suroso. Politikus PDIP tersebut meninggal Jumat malam (27/3) sekira pukul
20.50 WIB akibat virus Korona.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena membenarkan
bahwa koleganya tersebut meninggal akibat Korona. Imam saat ditangani di RS
Kariadi Semarang statusnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP). “Pak Imam
masuk RS dengan kategori PDP beberapa hari lalu,” ujar Melki Laka Lena kepada
wartawan, Jumat (27/3).

Melki pun mendoakan koleganya tersebut supaya
Imam mendapatkan ketenangan di Surga. Ia pun merasa kehilangan koleganya
tersebut di DPR. Diketahui, Imam Suroso lahir di Pati, Jawa Tengah, 10 Januari
1946. Putra ke enam dari delapan bersaudara dari pasangan Kaslan dan Asiyah.

Sebelum menjadi anggota dewan, Imam mengawali
karier sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, setelah menamatkan
Sekolah Calon Bintara (Secaba) pada tahun 1987 dan melanjutkan Sekolah Calon
Perwira (Secapa) pada tahun 2004.

Anggota Komisi IX DPR Imam Suroso menambah
daftar orang yang meninggal dunia akibat virus Korona atau Covid-19. Lantas
bagaimana kronologinya?

Juru Bicara RS Mitra Bangsa Pati, Sugeng
Ristianto mengatakan pada Jumat (20/3)‎, Imam beserta satu dokter dan dua staf
Marketing ke Pasar Puri Baru, Kabupaten Kudus untuk melakukan edukasi terkait
Covid-19 pada pengunjung pasar.

Kemudian pada Sabtu (21/3)‎, sekira pukul
10.00 WIB,‎ Imam Suroso demam dan nyeri tenggorokan. Sehingga minta diperiksa
di rumah sekaligus rawat luka karena baru dilakukan tindakan bedah minor beberapa
hari sebelumnya.  Tim dari RS Mitra Bangsa terdiri dari satu dokter umum,
satu perawat, dua cleaning service, dan satu driver berangkat ke rumah beliau
dengan alat perlindungan diri (APD) lengkap.

“Karena kami di RS sudah curiga beliau masuk
ODP dengan riwayat baru pulang dari Jakarta. Tim kami sekaligus mengambil
sample darah Pak Imam untuk diperiksa rutin di lab RS Mitra Bangsa. Sekaligus
diberi obat oleh tim kami‎,” ujar Sugeng dalma keterangan tertulis yang
diterima JawaPos.com, Sabtu (28/3).

Selanjutnya, Sabtu (21/3) sore, ‎Sugeng
menghubungi Imam meminta yang bersangkutan dan keluarganya melakukan isolasi
diri untuk 14 hari ke depan. Demikian juga beberapa Karyawan Yayasan dan
Karyawan RS Mitra Bangsa dua Senior Manager/Kabid, satu Manager, dan dua staf
yang mengikuti Imam Suroso.

Baca Juga :  Berlaku Nasional, Perjalanan Antardaerah Wajib Punya Surat Vaksin

Lalu pada Minggu (22/3), putri Imam Suroso,
yakni Mega ‎melaporkan kondisi sang ayah yang mengalami batuk makin hebat.
Padahal saat itu Imam Suroso baru dipasangkan infus paracetamol. Keluarga
berkonsultasi dengan RS Mitra Bangsa untuk membawa Imam ke RS Kariadi Semarang.
Namun tidak pakai ambulance dan tidak terinfus.

Pada malam harinya, Imam dibawa Ke RS Karyadi
dan menjalani rawat inap. Kemudian Selasa, 24 Maret pagi satu dokter umum, dan
dua staf marketing yang menyertai Imam ke Pasar Puri mengalami demam. “Sehingga
untuk bisa dirumahkan karena mulai demam dan nyeri tenggorokan serta batuk,”
ungkapnya.

Rabu, (25/3) malam, ‎Sugeng mengatakan
mendapat kabar bahwa Imam ada pnemonia dan sesak, dirawat di ruang isolasi Kariadi.
Kemudian Kamis. “26 Maret pagi terdengar kabar bahwa Imam dipersiapkan pakai
ventilator karena saturarsi O2 sekitar 80-81persen,” tuturnya.

Baca Juga :  102 Daerah Zona Hijau Diizinkan Laksanakan Kegiatan Ekonomi Produktif

Namun ‎dalam perawatannya di RS Karyadi, Imam
dinyatakan meninggal dunia akibat virus Korona. Nyawanya tidak bisa tertolong
lagi oleh tim dokter di RS tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR,
Imam Suroso. Politikus PDIP tersebut meninggal Jumat malam (27/3) sekira pukul
20.50 WIB akibat virus Korona.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena membenarkan
bahwa koleganya tersebut meninggal akibat Korona. Imam saat ditangani di RS
Kariadi Semarang statusnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP). “Pak Imam
masuk RS dengan kategori PDP beberapa hari lalu,” ujar Melki Laka Lena kepada
wartawan, Jumat (27/3).

Melki pun mendoakan koleganya tersebut supaya
Imam mendapatkan ketenangan di Surga. Ia pun merasa kehilangan koleganya
tersebut di DPR. Diketahui, Imam Suroso lahir di Pati, Jawa Tengah, 10 Januari
1946. Putra ke enam dari delapan bersaudara dari pasangan Kaslan dan Asiyah.

Sebelum menjadi anggota dewan, Imam mengawali
karier sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, setelah menamatkan
Sekolah Calon Bintara (Secaba) pada tahun 1987 dan melanjutkan Sekolah Calon
Perwira (Secapa) pada tahun 2004.

Terpopuler

Artikel Terbaru