26.3 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Jamaah Umrah Diminta Perpanjang Visa

JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi menghimbau kepada jamaah umrah yang
tak sempat meninggalkan negara itu akibat pemberlakuan aturan larangan
berpergian untuk mengajukan perpanjangan visa.

Seperti dikutip dari Saudi Press
Agency (SPA), Rabu (25/3), Direktorat Jenderal Paspor meminta, semua jamaah
yang masa berlaku visanya habis bisa mengajukan perpanjangan sebagai
pengecualian, demi menghindari hukuman denda bahkan pidana.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan
direktorat, bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah, perpanjangan visa
bisa diajukan melalui situs web kementerian, paling lambat pada Sabtu
(28/3/2020).

Disebutkan pula, bahwa otoritas
terkait akan mengatur pemulangan para jamaah ke negara masing-masing. Pihak
berwenang akan memberi tahu jamaah perincian dan waktu penerbangan melalui SMS
ke nomor telepon yang terdaftar.

Baca Juga :  Korona Tak Akan Hilang, Jokowi Jelaskan Makna Berdamai dengan Covid-19

Pemerintah Saudi pada 14 Maret
2020 mengumumkan penghentian semua penerbangan internasional untuk mencegah
penyebaran Covid-19.

Seorang sumber di Kementerian
Dalam Negeri mengatakan, seluruh penerbangan internasional dihentikan mulai
Minggu (15/3/2020) pukul 11.00 waktu setempat. Namun beberapa penerbangan akan
dikecualikan untuk kasus tertentu selama periode tersebut.

Warga Saudi dan ekspatriat yang
berada di luar negeri dan tak bisa masuk sebagai imbas dari keputusan ini, tak
akan dikenakan konsekuensi apa pun karena tidak masuk kerja atau aktivitas
lain.

Periode tersebut akan dianggap
sebagai hari libur luar biasa bagi mereka. Demikian halnya dengan warga yang
ingin pulang ke daerah masing-masing.

Sementara itu, pemerintah Arab
Saudi juga baru mengonfirmasi kematian pertama akibat virus corona pada Selasa
(24/3), setelah kasus infeksi di negara itu menembus angka 767.

Baca Juga :  KPK Klaim 2019 Tahun yang Berat Untuk Pemberantasan Korupsi

Kementerian Kesehatan Saudi
melaporkan, bahwa pasien yang meninggal merupakan warga Afghanistan di Madinah.

Dalam kesempatan yang sama,
Kemenkes Saudi juga melaporkan 125 kasus corona baru, menjadi lonjakan terbesar
di negara itu dalam sehari. Dengan total kasus 767, Saudi menjadi negara Teluk
dengan kasus infeksi virus corona tertinggi.

Guna mencegah penyebaran virus
corona lebih jauh, Saudi sudah menerapkan jam malam sejak awal pekan ini.
Mereka juga menutup bioskop, mal, hingga restoran.

Tak hanya itu, mereka juga
menangguhkan ibadah umrah yang menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara
ekonomi terbesar di Teluk tersebut.

JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi menghimbau kepada jamaah umrah yang
tak sempat meninggalkan negara itu akibat pemberlakuan aturan larangan
berpergian untuk mengajukan perpanjangan visa.

Seperti dikutip dari Saudi Press
Agency (SPA), Rabu (25/3), Direktorat Jenderal Paspor meminta, semua jamaah
yang masa berlaku visanya habis bisa mengajukan perpanjangan sebagai
pengecualian, demi menghindari hukuman denda bahkan pidana.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan
direktorat, bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah, perpanjangan visa
bisa diajukan melalui situs web kementerian, paling lambat pada Sabtu
(28/3/2020).

Disebutkan pula, bahwa otoritas
terkait akan mengatur pemulangan para jamaah ke negara masing-masing. Pihak
berwenang akan memberi tahu jamaah perincian dan waktu penerbangan melalui SMS
ke nomor telepon yang terdaftar.

Baca Juga :  Korona Tak Akan Hilang, Jokowi Jelaskan Makna Berdamai dengan Covid-19

Pemerintah Saudi pada 14 Maret
2020 mengumumkan penghentian semua penerbangan internasional untuk mencegah
penyebaran Covid-19.

Seorang sumber di Kementerian
Dalam Negeri mengatakan, seluruh penerbangan internasional dihentikan mulai
Minggu (15/3/2020) pukul 11.00 waktu setempat. Namun beberapa penerbangan akan
dikecualikan untuk kasus tertentu selama periode tersebut.

Warga Saudi dan ekspatriat yang
berada di luar negeri dan tak bisa masuk sebagai imbas dari keputusan ini, tak
akan dikenakan konsekuensi apa pun karena tidak masuk kerja atau aktivitas
lain.

Periode tersebut akan dianggap
sebagai hari libur luar biasa bagi mereka. Demikian halnya dengan warga yang
ingin pulang ke daerah masing-masing.

Sementara itu, pemerintah Arab
Saudi juga baru mengonfirmasi kematian pertama akibat virus corona pada Selasa
(24/3), setelah kasus infeksi di negara itu menembus angka 767.

Baca Juga :  KPK Klaim 2019 Tahun yang Berat Untuk Pemberantasan Korupsi

Kementerian Kesehatan Saudi
melaporkan, bahwa pasien yang meninggal merupakan warga Afghanistan di Madinah.

Dalam kesempatan yang sama,
Kemenkes Saudi juga melaporkan 125 kasus corona baru, menjadi lonjakan terbesar
di negara itu dalam sehari. Dengan total kasus 767, Saudi menjadi negara Teluk
dengan kasus infeksi virus corona tertinggi.

Guna mencegah penyebaran virus
corona lebih jauh, Saudi sudah menerapkan jam malam sejak awal pekan ini.
Mereka juga menutup bioskop, mal, hingga restoran.

Tak hanya itu, mereka juga
menangguhkan ibadah umrah yang menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara
ekonomi terbesar di Teluk tersebut.

Terpopuler

Artikel Terbaru